duapuluhdelapan

259 16 0
                                    

Happy reading😀

Abaikan typo!

"Mau?"tawar Syifa. Alfano menganggukkan kepala lalu membuka mulutnya

Syifa tersenyum malu lalu menutup mukanya dengan kedua tangannya. Alfano terkekeh melihat tingkah lucu Syifa. Alfano mengacak rambut Syifa lalu tersenyum

"Al? Syifa? Mau pulang bareng gak?"tawar Mama yang baru saja datang

Mereka berlima. Ada Papa dan Mama Alfano dan juga Glend dan kedua orang tuanya. Alfano menatap mereka sekilas

"Gausah, Al bisa pulang sendiri"ucap Alfano dingin

"Jangan ajak Syifa keluar terlalu larut, dia perempuan kasihan"timpal Papa sambil mengusap kepala Syifa penuh kasih sayang

Glend hanya menatap kesal pemandangan didepannya. Muncul pikiran jahat diotaknya untuk membuat keduanya berpisah

"Ma? Pa? Glend boleh disini dulu gak?"ucap Glend pada Mama Papanya

"Boleh"ucap Papa Ferdi

"Ngapain sih, pulang sana ganggu aja Lo!"ketus Alfano

"Al, gak boleh gitu dong"ucap Mama

"Yaudah kalau begitu kita pamit, kalian bertiga baik baik ya disini"lanjut Mama

Mereka pergi untuk pulang namun tidak dengan Glend. Wanita itu duduk tepat disamping Syifa. Alfano yang menyaksikan itu tidak membiarkan gadisnya duduk bersebelah dengan wanita ular didepannya

Alfano menarik tangan Syifa agar pindah tempat duduk. Syifa hanya mengikuti perintah Alfano lalu duduk disebelahnya. Glend hanya bisa mengumpat kesal didalam hatinya.

"Al, gue minta maaf ya sama kejadian dulu. Gue bener bener nyesel Al"ucap Glend

Alfano tersenyum remeh "Kejadian yang mana? Gue lupa, bahkan sama lo pun gue gak inget"

"Lo udah move on Al dari gue? kita dulu sama sama bukan waktu yang singkat loh Al"ucap Glend tak percaya

"Kita? Lo gak salah? Emang lo siapa sih? Ngarep banget mau diinget, cewek brengsek kayak lo gak pantes buat dikenang"ucap Alfano

"Oiya, Lo liat dia? Namanya Syifa. Dia adalah gadis cantik tidak hanya catik wajah, namun hatinya juga cantik. Dia pacar gue, dan gue pastiin dia bakal jadi istri gue. Besok lo jangan lupa dateng kepernikahan gue"lanjut Alfano lagi

Alfano menatap Syifa. Syifa merasa matanya memanas ketika mendengar ucapan Alfano. Entah mengapa, hatinya merasa tersentuh saat Alfano berani mengenalkan dirinya dengan berbagai pujian

"Sayang? Kenapa nangis? Gak boleh dong. Nanti aku makin sayang gimana?"goda Alfano

"Apaansih kamu"ucap Syifa lalu menghapus air matanya

"Siapa namanya? Syifa? Nama yang begitu polos"timpal Glend sambil tersenyum remeh

"Ya. Gue emang suka gadis polos, namun hatinya baik. Glend? Emang nama lo bagus? Gak sama sekali. Nama lo itu cocok buat cewek baj*ngan kayak lo"ucap Alfano penuh penekanan

Syifa menelan ludahnya berat. Alfano ternyata sekeras ini jika sudah benci "Al udah, gausah diladenin"

"Iya ya, ngapain aku ladenin cewek murahan itu. Lagian kita juga gak kenal, mending kita pergi aja. Dari pada ketularan gila kayak dia"ucap Alfano lalu menggandeng tangan kanan Syifa

Syifa dan Alfano keluar dari Kafe sementara Glend hanya bisa menahan amarahnya. Alfano yang dulu begitu lembut padanya sekarang berubah total menjadi Alfano yang kasar

ALFANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang