sepuluh

254 18 2
                                    

Pagi hari...

Paginya mereka berkumpul dirumah Alfano untuk memenuhi perjanjian kemarin sore. Setelah semua siap mereka pergi dengan berjalan kaki menuju ketaman. Biasanya kalau hari libur seperti ini ramai orang menghabiskan waktu disana

"Kita mulai dari sini aja"ucap Raka sambil berlari kecil meninggalkan kawannya

Mereka berkeliling sampai tiga putaran lalu beristirahat sejenak dan melakukan kegiatan masing masing. Alfano memilih untuk melanjutkan larinya,saat berada tepat disupermarket pinggir taman dia melihat seseorang yang tak asing lagi dipenglihatannya

"Syifa?"gumamnya

Alfano memutuskan untuk berjalan menuju kearah Syifa. Terlihat jelas Syifa tengah kerepotan membawa beberapa barang belanjaannya. Alfano meraih kantong plastik lumayan besar dari tangan Syifa tanpa seizin pemiliknya

"Eh"Syifa menoleh kearah sampingnya

"Alfano?ngapain pagi pagi kesupermarket,mau belanja juga"tanya Syifa polos

"Yakalik gue belanja,habis joging sama temen"jawab Alfano sambil meraih kantong plastik satunya lagi

"Temen apa temen"goda Syifa

"Raka sama Fazon mau gue anggep apaan kalo bukan temen. Gila ya lo"kesal Alfano

Syifa terkekeh lalu berjalan tertatih melewati Alfano. Alfano menyusul Syifa dan berjalan disampingnya. Syifa mencoba menyamakan langkahnya dengan Alfano walaupun kakinya masih terasa sakit. Seperti mengetahui pikiran Syifa,Alfano melambatkan langkahnya

"Kok pelan pelan?"

Alfano mendengus kesal "Masih juga nanya,gue tau kaki lo masih sakit"

Setelah itu keadaan menjadi hening,tidak ada yang membuka suara diantara mereka. Sampailah mereka didepan gerbang komplek milik Syifa

"Makasih ya"ucap Syifa

Alfano menyerahkan kedua kantong yang dia bawa lalu menganggukkan kepalanya menjawab ucapan Syifa barusan

"Gue duluan,bisa kan?"tanya Alfano memastikan

Syifa mengangguk mantap "Bisa dong,gue kan bukan tukang ngeluh yang lemah kayak lo"kekeh Syifa

"Apa lo bilang!tau gini gue gak jadi nolongin lo"kesal Alfano

"Itu tandanya lo baik. Makasih Alfano"ucap Syifa sambil berlalu dan menutup gerbang rumahnya

Alfano masih mematung didepan rumah Syifa,padahal selama ini dia selalu kasar dan ketus jika berbicara dengan Syifa. Namun dengan mudahnya Syifa menilai dia sebagai cowok baik

Alfano kembali ketaman yang semula dia datangi dengan kedua temannya. Terlihat jelas raut wajah kesal terukir diwajah Raka dan Fazon

"Balik yuk,udah siang"ucap Alfano dengan tampang tanpa dosanya

Keduanya menatap Alfano jengah "Lo dari mana sih al,kita nungguin lo dari tadi. Gue udah laper banget nih"omel Raka meluapkan kekesalannya

"Iya iya sans dong. Yaudah sebagai ucapan maaf gue traktir lo berdua makan"ucap Alfano

Mata keduanya berbinar cerah,siapa orang mau menolak rejeki dadakan seperti ini "Gas zon,pizza didepan sana"ucap Raka sambil menarik tangan Fazon

"Bisa bokek kalo gini caranya"gumam Alfano sambil mengikuti temannya dari belakang

Sesampainya ditempat itu Raka dan juga Fazon sibuk memilih makanan yang akan mereka pesan. Sementara Alfano,tengah mengecek uang yang berada didompet dan ATM miliknya. Beruntungnya Alfano,uang didompetnya masih limaratus ribuan dan itu sudah cukup untuk memanjakan kedua monyet berotak busuk didepannya

ALFANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang