Happy reading guyss
Abaikan typo!:)"Al?"
Alfano menoleh lalu menggeser duduknya "kenapa?"
"Gak boleh gitu dong, mereka kan juga khawatir sama kamu. Masa gitu aja kamu gak paham sih, kamu jelasin aja sama temen kamu terus tinggal suruh mereka tutup mulut, biar mereka juga gak terus terusan kepikiran sama kamu"
"Pinter ceramah ya sekarang" ledek Alfano sembari terkekeh
"Iya apa enggak nih?" Tanya Syifa menegaskan ucapannya tadi
"Iya iya"
"Yaudah, aku masuk kelas dulu ya" pamit Syifa dibalas anggukan oleh Alfano
Begitu Syifa keluar, Alfano hanya berkutik dengan ponselnya. Tidak lama kemudian kedua kawan akrabnya masuk dengan raut panik masing masing
"Kenapa kalian" tanya Alfano sambil meletakkan ponselnya dilaci meja
"Al, kita berdua liat Glend. Beneran gak bohong" adu Raka
"Dia sekolah disini"
"Kok bisa?"
Alfano menceritakan kejadian semalam dari awal sampai pada akhirnya Alfano memutuskan untuk pergi dari rumah. Raka dan juga Fazon setia mendengarkan tanpa memotong perkataan Alfano
"Gue sekarang tinggal dikomplek, dan lo berdua harus rahasian ini dari nyokap apalagi bokap gue" ucap Alfano
"Komplek siapa Al? Punya pacar lo?"
"Bukan, punya gue. Gue beli komplek itu satu rumah aja, bukan satu blok" jelas Alfano
"Dapet duit darimana lo"
"Tabungan" singkat Alfano
"Widih gila, seorang Alfano nabung buat beli rumah. Persiapan modal buat halalin Syifa lo Al" ledek Fazon
"Jidat lo. Gue beli udah lama bego" kesal Alfano
"Terus l-"
"Udah diem, banyak nanya lo pada. Capek gue jawabnya" omel Alfano sambil mengeluarkan buku materi pembelajaran
Kedua kawannya hanya mampu mengerucutkan bibir mereka untuk melampiaskan kekesalannya. Alfano sungguh tidak paham pengorbanan mereka mencari dirinya sampai larut malam angin topan hujan salju gurun pasir mereka lalui:/ musim apa ini bego😑
Disaat pembelajaran tengah berlangsung, ada seseorang mengetuk pintu kelas. Guru mapel yang tengah berlangsung pun mempersilahkannya agar masuk
Deg
'Ban*sat' umpat Alfano dalam hati"Hai salam kenal, nama gue Glend. Gue murid pindahan disini, semoga kalian bisa jadi temen baik gue"
"No hp woy" teriak lelaki dari arah pojok belakang
"Mlening euyy" ucap yang lain
"Glend, silahkan duduk ya" ucap guru
Glend mengangguk lalu duduk disebelah Alfano yang kebetulan kursi sampingnya kosong. Alfano menautkan alisnya, dia tidak paham dengan pemikiran cewek yang satu ini. Jelas jelas dibangku yang lain masih ada yang kosong, cewek pula. Mengapa dia memilih disamping Alfano
"Hay" sapa Glend
Alfano tidak menjawab melainkan mendorong kasar meja didepannya lalu meraih tasnya
"Bu, maaf kalau saya lancang. Ibu memilih saya tetap dikelas atau saya keluar sekarang juga" ucap Alfano
"Dikelas dong Al" jawab guru itu halus
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO
Fiksi Remaja"Gue sayang sama lo, tapi gue bingung. Mengapa rasa ini hadir jika hanya untuk menghilang" ALFANO DIMAS ABRAHAM "Lo adalah cowok yang berhasil buat gue terbang, tapi kenapa setelah itu lo jatuhin gue. Karena cewek lain? Oke, lo adalah cowok yang ber...