Ips 1

472 37 4
                                    

Walau kau menghapus

Menghempas diriku

Mengganti CINTAKUUU

Semua tak mampu

Hilangkan cinta yang telah kau BERIIII

Walau kau berubah

Akukan bertahan disepanjang WAKTUKU

BIARKAN AKU MENCINTAIMU DENGAN CAR-

"HEH" pak Jalal yang sedang mengajar di Ipa 3 tiba-tiba memasuki kelas Ips 1 karena konser mereka.

"Tau gak ini jam pelajaran? Kelas lain tuh lagi belajar." pak Jalal melirik kearah depan dan melihat Aurora, Galih dan Nando lah yang memulai keributan ini.

"Kalian lagi? Ya ampun, belajar sama siapa sekarang?"

"Bu Sukar." jawab mereka dengan kompak.

"Panggil gurunya."

"Bu Sukar gak masuk, lagi sakit pak."

"Seharusnya kalau guru gak masuk jangan buat keributan dikelas, buka buku, kerjain tugas yang ada." pak Jalal pun kembali kekelas Ipa 3 yang saat ini sedang fokus membaca buku.

"Jam istirahat masih 30 menit lagi, bapak mau keruang kepala sekolah dulu ada keperluan. Keluar pas bunyi bel, kalau kalian keluar sebelum bel berbunyi. Siap-siap kaya 3 murid Ips 1, buat perjanjian 2 buku besok dikumpul. Bapak ngawasin dari ruang cctv." pak Jalal pun segera pergi keruang kepala sekolah.

"Emangnya beneran anak Ips 1 nakal-nakal?" tanya Farras kepada teman sebangkunya.

"Banget, nakal, berisik, bar-bar. Kalah Ips 5 sama mereka. Tapi ya enaknya itu, kelas mereka tuh solidaritasnya kuat banget, gue aja rasanya pengen pindah ke Ips 1."

"Tapi kan lo Ipa."

"Karena itu gue sedih, gue selalu berharap punya temen kelas kaya anak Ips 1. Apalagi si kembar tiga."

"Kembar tiga?"

"Rora, Galih dan Nando. Kami semua disekolah ini menjuluki mereka si kembar tiga, walaupun Rora lebih seringnya berdua doang sama Galih. Tapi entah kenapa dari dulu setiap kena hukuman selalu bertiga." Sementara dilain tempat, suasana kelas Ips 1 pun kembali pecah setelah pak Jalal pergi keruang kepala sekolah.

"Ra, ayo nyanyi lagi." panggil Nando saat Rora ingin kembali kebangkunya."

"Gak ah, ntar ada pak Jalal."

"Pak Jalal udah pergi." Galih kembali memetik gitarnya dan Rora mengambil tongkat sapu yang sudah patah untuk dijadikan microphone sementara Nando mengambil ember cat untuk dijadikan gendang.

Suasana diluar sedang mendung karena akan hujan, Faris segera menutup pintu dan semua gorden.

"COME ON EVERYBODY!" teriak Faris seraya mengayunkan ponselnya yang lampu senternya sengaja ia hidupkan. Melihat sang ketua kelas yang menghidupkan senter dari ponselnya, semua teman-temannya pun ikut melakukan hal yang sama.

Mimpi adalah kunci

Untuk kita, menaklukan dunia

Berlari lah, tanpa lelah

Sampai engkau, meraihnya.
Tadinya Rora bernyanyi sendiri sebelum semua teman dikelasnya ikut bernyanyi.

LASKAR PELANGI

TAKKAN TERIKAT WAKTU

BEBASKAN MIMPIMU DIANGKASA

WARNAI BINTANG DIJIWAAAA.
Semua murid dikelas tertawa terbahak-bahak karena suara Nando lah yang mendominasi ditelinga mereka, namun bukan itu masalahnya. Suara teriakan Nando yang nyaring dan cempreng itulah yang membuat mereka semua tertawa.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang