sembilan

28 6 0
                                    

"Elo?!" Ucap nazra dan seorang laki laki tadi bersamaan dan saling tunjuk menunjuk

"Ga ada urusan gua sama lu, bay" nazra mengambil tumpukan surat lalu hendak pergi meninggalkan laki laki tadi

"Tunggu!" Laki laki tersebut menahan nazra dengan menarik pergelangan tangan nazra

"Apa lagi sih?!" Bantah nazra

"Gua mau minta maaf sama lu tentang waktu itu" ucap laki laki tersebut

"Apa?! Minta maaf apa?! Baru ngerasa salah sekarang lu?! Gua ga peduli lagi sama hubungan kalian adit!" Bantah nazra sekali lagi

"Maaf, gua bercanda nunjukin poto itu" dan adit meminta maaf untuk kesekian kalinya

"Hm ya" nazra pergi meninggalkan adit tanpa kata pamit

"Nazra!" Panggil adit dari arah belakang

Nazra tidak peduli lagi dengan manusia satu itu. Nazra terlanjur sakit hati karna tingkah nya. Nazra merasa di gantungkan oleh tingkah adit 6 tahun lalu, ya... 6 tahun lalu, di saat mereka masih sd

"Bodo amat!" Bantah nazra untuk kesekian kalinya, lagi, lagi, dan lagi

Elah malah nyanyi:v ngaku deh yang nyanyi:p

Adit menyerah dan membiarkan nazra terlepas dari genggaman tangannya

Nazra melanjutkan tugasnya membagikan surat ke kelas kelas lainnya

Bel masuk berbunyi, nazra masuk ke kelas untuk kembali belajar

"Hari ini tolong membentuk kelompok yang sebelumnya" perintah guru matematika di kelas nazra

"Iya buuu" para siswa menjawab

Para siswa akhirnya membentuk kelompok sesuai dengan yang sebelumnya

"Yah sesuai kelompok kemaren, ga bareng kita" ucap nazra sedikit sedih

"Iya ih, yodah sana pat ozza, dah nunggu dia, hiya hiya" revalia menjawab dan meledek nazra

"Isssh"

Nazra pergi meninggalkan mejanya dan meninggalkan revalia dengan sang bendahara

"Ozza?" Nazra mengetuk pundak fauzan pelan dengan jari telunjuknya

"Enggh?" Fauzan terbangun dari tidurnya

"Ya elah kok tidur sih? Ini kan jam pelajaran" nazra duduk disamping fauzan, melipat tangannya dan melihat ke arah mata fauzan

"Aaaah gua kurang tidur tadi malem, hehe" jawab fauzan menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal

"Ish! Tidurnya pasti kemaleman, gimana sih lu? Kan gua dah ingetin jangan malem malem, huft-3-" cerocos nazra dengan muka cemberut

"Iya iya, maap ya" fauzan mencubit pipi nazra dengan senyuman yang mengembang

Nazra hanya diam sesaat melihat senyuman fauzan yang mengembang, mencoba melukisnya di dalam kenangan indah

"Ihh saket woi, jangan cubit pipi dong" nazra mencoba menarik tangan fauzan untuk menyingkirkan dari pipinya

Akhirnya fauzan mengalah dan melepas cubitannya

"Bukunya mana?" Tanya nazra

"Buku apa?" Tanya fauzan balik

"Buku mtk ozza!" Bentak nazra agak keras

"Iya iya, kenapa sih kok jadi gampang marah gini? Pms? Badmood?" Fauzan merogoh isi tasnya, mencoba mencari buku matematikanya

"Ngga tuh, ga pms, badmood aja" jawab nazra

"Paling juga bentar lagi, nih" fauzan menaruh buku matematika tepat di depan nazra

Masa-Masa Si GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang