"Haaaaaaa?" Fauzan melongo
"Jelas tau dong, kamukan guling, empuk banget" Gumam Nazra mempererat pelukannya
"Hhhmmmmmppp!" Fauzan mencoba keluar dari dekapan Nazra
"Hei guling, apa kau tau? Ozza itu seperti kau. Ah bukan, kau seperti Ozza, terlalu terobsesi... harus ilangin.." Gumam Nazra saat tidur
Fauzan kembali tenang dan menyimak, Fauzan yang didalam dekapan Nazra tidak bisa bertindak, jika Nazra sampai bangun karnanya.. wah akan berdampak buruk bagi keduanya
"Guling kaya gua? Berarti Nazra pengen meluk gua kaya guling, gitu?" Fauzan diam dan bergumam memikirkan kalimat dari mulut Nazra tadi
Nazra mungkin merasa gerah, ia terlentang dan melepaskan Fauzan dari dekapannya
Fyuuuuh untung udah dilepasinnn haaah bisa-bisanya gua ngerasain ini sekarang-Fauzan membatin
Tak sengaja mata Fauzan mengarah ke wajah Nazra yang sedang tertidur. Fauzan diam, menutup mulutnya rapat dengan tangan kanannya, wajahnya merah padam ketika teringat keadaan tadi, sekelebat terpikir oleh Fauzan ia ingin mencobanya lagi, pikiran bodoh dan meleset dari etika
Fauzan mencoba menghilangkan pikiran bodoh tersebut, lalu ia menggambil guling Nazra dan menaruhnya disamping Nazra
"Bodo banget si gua, malah mikir aneh-aneh" Gumam Fauzan
Ia kembali fokus ke filmnya, waktu yang dihabiskan untuk menonton film cukup banyak, 1 jam penuh, seperti film lainnya
Film selesai diputar pada pukul 20.00. Fauzan membersihkan mangkuk dan gelas yang kotor di atas meja dan mencucinya di dapur, ia juga membuang sampah-sampah di meja, dan tidak lupa ia menaruh kembali laptop Nazra ke dalam tasnya lalu menaruh laptopnya ke dalam kamar Nazra
Cklek~
Eh ada selimut tuh di atas kursi, ambil ah sekalian bantal buat gua-Fauzan membatin
Setelah mengambil selimut dan 2 bantal, Fauzan kembali ke ruang keluarga dimana Nazra berada
Fauzan mendapati Nazra yang tengah duduk dan melihat ke arah Fauzan sembari mengucek matanya
"Kok lu aneh sih biarin gua tidur" Demo Nazra ke Fauzan yang tengah turun dari tangga
Fauzan memberhentikan langkahnya dan menatap Nazra bingung
"Emang ya, cowo tu salah tros" Fauzan menjawab dengan sinis
"Ya masa rambut gua masih kusut blom disisir dibiarin tidur" Nazra melanjutkan demonya
"Trus saya harus apa non?" Fauzan bertanya bak pelayan putri
"Pikir dewe" Nazra kembali tidur dengan membelakangi Fauzan
Fauzan kembali ke kamar Nazra, ia memutuskan mengambil sisir dan pengering rambut di atas meja rias Nazra
Setelah Fauzan menghidupkan pengering rambut, ia duduk dibelakang Nazra
"Bangun" Pinta Fauzan
"Ngapain?" Nazra akhirnya bangkit dan masih duduk membelakangi Fauzan
"Ngambekan hih" Ejek Fauzan
"Au ah, ga ngambek kok, efek dapet bulan aja" Nazra menjawab dan hendak tidur kembali
"Eeeit duduk, hadap gua" Fauzan memerintahkan Nazra dan mengambil sisir disamping pengering rambut
"Huft" Nazra menurut dan duduk menghadap Fauzan dengan tangan yang dilipat didepan dada
"Gosah ngambek, jangan kek gitu tangannya, diem" Fauzan mulai menyisir rambut bagian depan milik Nazra
Nazra hanya diam dan mencoba menikmati rasanya ga ribet karna rambut yang sering kali kusut dan berantakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa-Masa Si Gadis
Teen FictionKenapa kau terus-terusan seperti ini padaku? Membuatku merasa mendapat celah, namun kau tetap mengantung perasaanku. __________________________________________________________ Dia gadis yang akan menjalani masa-masa terakhirnya di sekolah, setelah i...