[1]. Siapa Dirimu Sebenarnya?

10K 120 9
                                    


Sebuah pencarian, lihatlah kedalam diri, jangan melihat keluar, maka akan kau temukan.

***

BUMI tergesa setengah berlari menemui Airlangga disebuah lobby hotel. Terlihat dosen sekaligus Bosnya di LSM Garuda Muda disingkat LSM- GARDA. Wajah tampak tegang menahan kesal karena keterlambatan Bumi.

"Maaf, Pak Boss. Saya--"

"Lima menit lagi bersiaplah, kita masuk ruangan meeting. Lain kali saya tidak mentoleransi keterlambatan," tegasnya sambil berlalu.

Bumi segera membereskan berkas di meja dan yang dibawanya untuk keruang meeting dilantai atas.

Bersama Airlangga, dosen muda di kampus tempatnya kuliah sekaligus Ketua Umum LSM GARDA dimana Bumi bekerja magang menjadi sekretaris, Bumi melangkah menuju kamar teratas 505 hotel Bintang lima ini, VVIP, yang dijanjikan utusan pejabat, bertemu.

Seseorang berpakaian rapi seperti ajudan menyambut dan mempersilahkan duduk menunggu di teras depan kamar hotel. Teras tersebut luas dilengkapi sofa dan didepan sana terpampang pemandangan kota yang cantik sangat nyaman dan santai. Lama kami menunggu. Tidak ada siapa-siapa.

Ada yang mengherankan bagi Bumi kenapa meeting harus diadakan disebuah kamar hotel? Tapi begitulah kata Pak Boss sudah biasa agar lebih private dan nyaman.

"Kamu baru masuk ke dunia ini, akan menemukan yang lebih jauh lagi. Seperti inilah dunia bisnis dan highclass, kau harus beradaptasi dan jangan banyak bertanya hal yang tidak penting. " Jelasnya ketika menanyakan kenapa harus dikamar hotel sehari setelah mendapat jadwal.

Lama menunggu hingga satu jam. Sampai Bumi merasa panas pantatnya. Pak Boss tampak gelisah walau berusaha diam dan tenang, terlihat dari beberapa kali menengok pintu dan melihat jam.

Ceklek, seorang berpakaian batik rapi klimis tampan dan gagah menghampiri

"Maaf menunggu lama. Perkenalkan saya Dani, ajudan Bapak."

Airlangga berdiri dan memperkenalkan dirinya serta Bumi juga siapa dia.

"Bapak hanya mau menemui ditemani pesanan anda beliau. Apa Bapak membawa pesanannya? " Tanya Dani melirik Bumi.

"Ya saya bawa pesanannya."

"Baiklah, saya sampaikan pada Bapak."

Bumi mengikuti bosnya dan Dani memasuki kamar VVIP. Kamar luas ada balkon yang nyaman dan sofa yang cantik seseorang duduk dibalkon menikmati makanan dengan menu dessert.

Airlangga menyapa dengan ramah, kemudian menyalami diikuti Bumi.

Sesosok lelaki yang terlihat berwibawa berusia setengah baya yang dipanggil Bapak itu menyambut ramah."Apa kabar Pak Airlangga? Masih selalu semangat dan energik, dosen dan dedengkot LSM yang satu ini!"

"Hahaha. Baik, baik, Pak. Bapak sendiri, tampaknya selalu sehat dan pekerja keras!"

"Hahaha. Bisa saja, Pak Airlangga. Silakan, duduk." Hendrawan mempersilakan. Dia adalah seorang gubernur terpilih yang sudah menjabat dua periode.

Hendrawan tertegun melihat Bumi. "Sekarang anda membawa pasangan yang mana lagi, Pak Airlangga?" Matanya mengedip ke arah Pak Hendrawan.

"Ho, ini asisten mahasiswa saya, Diandra, Pak. Dia sedang magang di LSM juga. Jadi saya harap dia bisa banyak belajar dari pertemuan ini."

"Oh, benar-benar. Mahasiswa anda pasti spesial. Dia sangat menarik." Pak Hendrawan tersenyum.

"Tentu. Namun, dia juga murid yang tidak mudah."

Istri Rahasia Dosen TajirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang