PART 7| Sadar

54 12 1
                                    

PART INI DI KETIK OLEH SarasAyuu
DI SALIN SECARA KESELURUHAN OLEH author_project
KE DALAM PROJECT 1 KELOMPOK 3
REMEMBER ME


"Jika Tuhan mengizinkan tuk mencintai, belum tentu tuk memiliki. Jika hati berkehendak lain haruslah rela bila tersakiti. Semoga pengorbanan yang kita berikan menjadi bukti kita pantas tuk saling memiliki."

Semua mata memandang mereka dengan tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua mata memandang mereka dengan tajam. Ya, pandangan itu ditujukan untuk Rachell yang membantu Nathan berjalan ke UKS agar tak ambruk ke belakang.

"Ih jijik banget gue liat Rachell, ternyata dia suka carmuk doang."

"Tau tuh, pasti pansos doang tuh anak."

"Udah tenar masih kurang aja."

"Lagian yah, kenapa dia sok-sokan gak Nerima Gerald dan malah deketin Nathan si cupu itu? Heran gue."

"Itu mah buat pansos doang bukan karena tulus, biar keliatan baik aja ...  tapi ada niatan tersendiri."

"Mungkin sih ... gue kira dulu dia ceweknya cantik, baik, eh ... ternyata sama aja. Punya topeng tebal juga tuh jadi cewek."

Tanpa memikirkan perasaan Rachell mereka menjelek-jelekkannya tiada henti. Begitu pula dengan Rachell, tanpa menghiraukan ucapan lambe-ember mereka Rachell tetap membantu Nathan dengan tenang.

Sesampainya di UKS Rachell membantu Nathan agar duduk dengan posisi yang benar di atas ranjang yang sudah disediakan di ruang itu.

"Maafin aku ya Chell, gara-gara aku kamu jadi di bully," ucap Nathan dengan penuh rasa bersalah.

"Santai aja kali. Biarin mereka yang ga suka sama aku, palingan mereka juga iri," jawab Rachell enteng.

"Tapi andaikan kalau kamu gak bantu aku, kamu ga bakal kena bully. Aku minta maaf ya ...." Nathan tetep kekeh dengan asumsinya bahwa karena dialah Rachell jadi kena pembicaraan orang dalam acara gibahnya.

"Seharusnya yang minta maaf itu aku. Kalau kemarin aku ga maksa kamu buat makan bareng aku, yah ... kamu gak jadi begini," Rachell menatap Nathan dalam.

Jauh di pandangan mata Rachell terpancar penyesalan dan ketulusan, Nathan tak yakin apa yang diprediksinya benar atau salah. Yang pasti sekarang lebih baik mereka menyelesaikan salah paham antara dia, Rachell, Gerald dan siswa siswi yang bertingkah bagaikan hatters sejati.

"Rachell! kamu ga kenapa-napa kan?!" pintu UKS dibuka kasar oleh ketiga sahabat Rachell yakni Alea, Syaqila, dan Velissa, siapa lagi kalau bukan mereka.

"Iya, aku gak papa kok," ujar Rachell sambil menatap ketiganya.

"Gerald gak apa-apain  kamu kan?"

Remember Me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang