PART INI DIKETIK OLEH SarasAyuu
DICOPPY SECARA KESELURUHAN OLEH author_project
KE DALAM PROJECT 1 KELOMPOK 3
REMEMBER ME
•
•
•"Merenungkan kebodohan di ruang hati. Tak ingat bahwa dunia pandai memanipulasi. Segalanya terulang lagi, tentang indahnya penghianatan ini. Tentang awal dan akhir yang pernah kita lalui, mungkin indah tapi pahit di hati."
"Lo enggak apa-apa kan?"
Meski tak mendapatkan jawaban senyum ramah tak luntur dari bibirnya.
Ia melangkahkan kakinya menuju buku yang tergeletak di atas lantai, yang ia yakini milik Nathan.
"Ini buku lo kan?" ucap Rachella sembari memberikan buku tersebut kepada pemiliknya.
"I-iy ... yaa ...." balas Nathan terbata-bata.
"Udah lo ke kelas aja sana, gak usah dipikirin kejadian yang disini," ucap Rachella lagi yang membuat Nathan kini memberanikan diri menatap mata Rachell.
"Makasih ...." tutur Nathan pelan dengan senyumannya yang kini terlihat di wajahnya.
"Iya sama-sama," balas Rachella dengan senyuman manis nya.
Kejadian barusan sudah berputar berulang kali di ingatannya. Entah mengapa hatinya berdebar-debar hingga Nathan kini senyum-senyum sendiri seperti orang tak waras.
Nathan kenal dengan perempuan tadi, dia adalah most wanted di sekolahnya. Rachella Syenin Dee, yang biasa dipanggil Rachel. Dia sangat dikagumi oleh hampir semua siswa di sekolahnya karena kecantikannya.
Berbeda dengan Nathan, ia sangat mengagumi Rachel lantaran sikapnya yang tak semena-mena terhadap orang lain, ia sangat baik, ramah, dan tidak sombong kepada siapapun meski dia menjadi primadona di sekolahnya. Dan sesungguhnya Nathan ingin berbicara dengannya, namun ia tak punya nyali untuk melakukannya.
Dia juga tak menyangka bahwa perempuan yang ia kagumi membelanya tadi, tapi ia juga merasa lebih ciut karena malu dibela oleh seorang perempuan. Nathan tak melakukan apapun dan dia hanya merenungi apa yang belum dapat ia lakukan.
Nathan tak mengerti mengapa ia selalu mendapatkan cobaan yang berat, seringkali dia menangis diam-diam merutuki segala kekurangannya.
Dia pernah mencoba untuk lebih maju namun selalu gagal, hingga pada akhirnya Nathan memilih seperti sekarang.
Nathan berjalan menuju kelasnya, dan ya, banyak orang yang melihatnya dan menertawakannya. Banyak yang berbisik menghina Nathan. Meski ia seringkali diperlakukan seperti itu, dia tetap merasakan sesak yang sangat teramat menyiksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me [REVISI]
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika sang Primadona di satukan dengan seorang Cupu?mungkin kah hal ini dapat terjadi di saat yang satu begitu didambakan namun yang satu begitu di hindari Namun, tak ada yang tidak mungkin di alam semesta ini, perbedaan sosial yang...