PART 9| Nensi

68 15 1
                                    


PART INI DI KETIK OLEH indahros6
DI COPPY SECARA KESELURUHAN OLEH author_project
KE DALAM PROJECT 1 KELOMPOK 3
REMEMBER ME


"Sakit, saat aku melihatmu dihina di depan mataku tapi tetap tidak bisa berbuat."

"Itu beneran Nathan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu beneran Nathan?"

"Si cupu?"

"Gue gak salah liat?"

"Gila!"

"Ternyata si Rachell udah tau gimana Nathan sebenarnya. Pantes dia deketin."

"Oh! Jadi ini alasan si Ratu sekolah kita deketin Nathan."

"Kalo gini mah gue juga mau sama Nathan."

"Ternyata selain caper si Rachell munafik."

"Pantes Rachell ngebet banget sama Nathan."

Segala macam kata-kata terlontar di sepanjang lorong. Namun, baik Rachell maupun Nathan tidak ada yang memperhtikan. Semua omongan mereka hanya lewat bagai angin. Ditepis jauh-jauh bagai barang kotor seperti sampah.

Nathan memperhatikan tangannya yang di tarik Rachell. Rachell terus berlari terburu-buru di koridor menuju kelasnya.

"Kenapa?" Rachell menoleh, bertanya dengan bingung saat merasa tangannya ditahan yang menyebabkan langkahnya terhenti.

"Chell, kita beda kelas."

"Oh iya, lupa." Telapak tangan Rachell menepuk pelan jidatnya.

"Kalo gitu kamu masuk kelas sana." Nathan meletakkan kedua tangannya di pundak Rachell, memutar badan Rachell yang semula menghadap dirinya menjadi menghadap ke pintu kelas. Ia mendorong pelan tubuh Rachell agar ia masuk ke kelasnya.

"Ihhh Nathan, Aku bisa jalan sendiri tau." Rachell mencoba menahan dorongan dari Nathan.

"Iya tau."

Nathan berhenti mendorong Rachell dan melepaskan tangannya dari pundak Rachell. Rachell membalikkan badannya, menghadap pada Nathan.

"Kamu ke kelas sana, nanti telat loh," ujar Rachell mengingatkan.

"Iya bentar ... mau liat pacar aku masuk ke kelas dulu," balas Nathan.

"Ihh Nathan, iya udah nih aku masuk duluan." Rachell melangkah pelan melewati pintu.

"Rachell."

Rachell menoleh pada sumber suara. "Alsya?" Rachell tahu siapa yang memanggilnya

"Hmm ... pdkt sih pdkt chell, tapi gak di pintu kelas juga kali." Alsya memberi senyuman jahil pada sahabatnya itu. Siapa lagi kalau bukan ke Rachell.

Remember Me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang