prolog

1.2K 43 0
                                    

Andre pov
Sekarang hanya tinggal aku,para tamu tamu sudah pergi aku kembali sendiri taada mama dan papa, kakek? Nenek? Ibu ku anak panti ia tak tau siapa ibu dan ayah nya dan ayahku,sudah tidak memiliki orang tua, saudara? Aku anak tunggal dan begitupun dengan ayahku,aku hanya tiduran diranjang ku,menatap langit langit kamar yang berwarna biru gelap dengan gambar bintang dan bulan yang diwarnai oleh papa, aku tak menangis aku sudah lelah menangis kurasa air mata ku sudah kering.

Jujur saja keadaan sekarang cukup membuat ku syok, aku baru saja tamat SMK, usia ku 19 tahun dan harus hidup sendiri.
'Ini gila'aku terkekeh sendiri.

Aku tak hidup miskin memang,papa punya restorant yang akan kuterus kan karena aku pun sudah cukup umur, punya rumah yang lumayan luas, tidak memiliki pembantu memang karena mama ku sendiri yang mengurus rumah.

Aku memejam kan mataku saat kurasa kepala ku mulai berdenyut,aku lelah hari ini, tapi terdengar suara ketukan dipintu depan yang kuhiraukan, mungkin saja tetangga atau tamu, ayolah aku sendiri disini bisakah membiarkan aku tidur dengan tenang hari ini sudah sangat menyedihkan untuk ku.

Tapi lagi lagi ketukan terdengar,sial nya aku.

"Iya!!" Teriakku lalu buru buru menuju pintu depan, saat kubuka ternyata taada orang.

"Apa ada orang! " Teriak ku kesal,apa mereka tak melihat bendera kuning didepan rumah ku,aku sedang berduka tapi malah dikerjai, aku menghela nafas kasar saat kurasa benar benar ta ada orang tak mungkin kan hantu.

"Kurasa kalaupun hantu, ia pasti sudah lari terbirit-birit karena kondisi ku sedang sangat menyeramkan" Ucap ku bermonolog sendiri sambil tertawa hambar,sudah seminggu semenjak meninggal kedua orang tua ku dan mataku sudah seperti mata panda, rambut acak acakan dan tak bisa ku jelas kan lagi aku malas mengurusi penampilan ku untuk sekarang.

"Hey kalian dengar!! Jangan ganggu aku gila!! " Teriak ku dengan keras, sampai tiba tiba terdengar suara tangis membuat ku terkejut, ini tangis bayi, tangis bayi ditengah malam,aku melihat kekiri dan kanan apa mungkin ada kuntilanak yang membawa anak nya, sampai penglihatan ku tertuju pada kardus yang berada didepan ku, hell aku tak menyadari kardus ini.

Aku langsung membuka nya dan isinya cukup membuat ku terkejut.

"Bayi" Aku melihat nya dengan seksama bayi yang bahkan masih merah itu menangis sambil bergerak gerak, siapa yang tega membuang bayi ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and coment ya😁😆😄

KATANYA DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang