4

1.3K 82 0
                                    

Saat ini, Namakamu dan Asha sedang berada di rumah Asha.

"Nam.. Cowok ganteng yang tadi di bioskop itu siapa sih? Lo kok kayak menghindar gitu?.. Padahal kan kalo diliat liat dia baik orangnya Nam, ganteng lagi. Namanya Iqbaal ya kalo gak salah denger tadi?"

"Ck. Nyeroscos mulu lu Sha"

"Iiiih Namakamu,, gue kan penasaran.. Abis sih lo gak ngenalin gue"

"Hhhhh. Dia itu anaknya temen bunda."

"Lah terus, kok lo jutek banget sih sama dia.."

"Enggak ah biasa aja gue"

"Gak. Lo ga biasanya kek gitu ke cowo Nam.. Gue tau lo kok"

"Sok tau lu ah" ucap Namakamu sambil memakan cemilan yang tadi ia beli di Mall.

"Iiih.. Rese lo ah, gak bisa di ajak ngomong.. Kenapa sih lo? Dari tadi pagi bete mulu bawaan lo.. "

"Hhhh" Namakamu menghela nafas prustasi. Namakamu memang masih kepikiran perjodohan yang bundanya bilang.

"Woy Nam.. Tuh kaan elo malah ngelamun sekarang. Ada apa sih suayyankk? "

"Gada apa apa Sha. Guue mau balik ya, soalnya udah sore juga. " Namakamu mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang. Sengguh, Namakamu sangat malas hari ini. Ia juga sangat lelah dan ingin segera berbaring di rumahnya.

"Hhh. Yaudah kalo ga mau cerita, ga papa ko." ucap Asha sambil menghela nafas

"Bukan gitu Sha-"

"gue ngerti Nam, lo bisa cerita kapan aja selain hari ini. Yuk gue anter"

"Thanks ya Sha udah ngertiin gue"

"Iyaa. Yuk"

Namakamu dan Asha berjalan menuruni tangga rumah Asha. Saat mereka hendak keluar rumah, tiba tiba ada yang memanggil mereka berdua

"Asha."

Mereka berduapun menoleh ke arah sumber suara

"Paan kak?"

"Mau kemna? " Tanya Donni(kakak Asha)

"Nganterin temen gue.. "

"Oh. Tapi tadi mobilnya lagi di pake Disha.. " Disha adalah adik perempuan dari Asha

"Loh kemana? Main ama temen temennya."

"Duuh. Ko ga bilang bilang sih tu anak.. "

"gak papa Sha, gue naik taxi aja.."

"Em, gak papa Nam?"

"Iyaa, gak papa.. Yaudah gue pamit ya Sha, Kak Donni. Ass.. "

"Iya. Wss" jawab Asha dan Donni

***

Sudah hampir 1 jam Namkamu tak menemukan taxi. Ia sudah jengkel sedari tadi berdiri di pinggir jalan.

"Ck. Kok gak ada ada sih Taxi nya.. "

Tak lama kemudian, ada mobil yang berhenti di depan Namakamu berdiri. Kaca mobil tersebut terbuka dan menampakan seseorang yang tak asing baginya. Yaitu Iqbaal.

"Namkamu, lagi ngapain? Belum pulang?" ucap Iqbaal

"Belum." jawab Namakamu singkat

"Kenapa belum pulang? Udah sore loh".

"Kalo dari tadi taxinya ada, gue juga sekarang udah rebahan di rumah kalee.. Nanya mulu ni orang ah. Dia pikir gue mau berdiri mulu di sini.. " Batin Namakamu kesal

Namakamu tak menggubris pertanyaan Iqbaal

"Em, bareng Aku aja."

"Engga usah. Rumah lo kan gak searah sama rumah gue. "

"ini udah mau magrib loh Nam, aku anterin aja ya,  ga baik cewek bediri disini sendirian.. "

Namakamu nampak berfikir. Sebenarnya juga ia tak tahan untuk menunggu taxinya lagi. Tapi ia gengsi menerima tawaran Iqbaal

beberaa saat kemudian,  Iqbaal keluar dari mobilnya dan mengeggam tangan Namakamu untuk masuk kedalam mobilnya.

Entah mengapa Namakamu menjadi kaku saat tangannya digenggam Iqbaal. Dan Hatinya pun berdebar debar.  Masak ia sih dia baper dengan hanya digenggam tangannya. Dia kan bukan tipe yang baperan apalagi ke orang yang belum terlalu dekat dengannya.

Akhirnya Namakamu sudah duduk di samping Iqbaal yang sedang menyetir.  Sedari tadi ia hanya diam.

Di mobil,  suasana hening menyelimuti mereka.

"Ehm. Kamu kenapa baru pulang?" tanya Iqbaal mencairkan suasana

"Dari rumah temen"

"Oh. Tante Ira pulang jam berapa? "

"Bunda lembur hari ini. Mungkin pulangnya besok pagi"

Iqbaal mengangguk.  Suasana pun hening lagi hingga mobil Iqbaal sudah berada di depan gerbang rumag Namakamu.

Namakamu mengerutkan dahinya saat ia melihat ada mobil yang bukan miliknya atau bundanya. Ia mengenali mobil itu. Pemiliknya adalah lelaki yang menghianatinya beberapa hari kebelakang. Orang itu yang sudah membuat Namakamu hancur,  patahati,  dan kecewa. Lelaki berengsek itu bernama Raldho

Iqbaal membukakan pintu mobil untuk Namakamu.  Namakamu pun turun.

"Kenapa Namakamu?  Ko bengong"
Tanya Iqbaal

Namakamu tak merespon.
Namakamu memang sedikit risi. Ia takut Raldho macam macam di dalam. Raldho memang nekat. Dia bisa saja berbuat hal yang tak diinginkan asalkan ia mendapatkan yang dia mau. Apalagi sekarang di rumah tidak ada bundanya.

"Nam,  ada masalah? "

"E-engga. Gue ke dalem ya,  thanks udah nganterin."
Namakamupun berjalan masuk kedalam rumahnya.  Sedangkan Iqbaal masih berdiri di samping mobilnya.

"Kenapa Namakamu murung gitu ya? Hm, Gue jadi hawatir. Apalagi tante Ira lagi ga ada di rumah.."batin Iqbaal

Iqbaalpun bergegas masuk kedalam mobilnya karena hari semakin larut. Saat baru saja Iqbaal membuka pintu mobil,  terdengar seperti suara keributan di dalam rumah Namakamu. suaranya seperti piring pecah dan semacamnya.  Disitu juga terdengar ada yang berteriak.

"Itu suara Namakamu." Ucap Iqbaal waswas. Segera saja Iqbaal berlari ke dalam rumah Namakamu.

setelah Iqbaal membuka pintu,  apa yang terjadi??

Next trusss ok!

Y O U 🌚_idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang