5

1.1K 80 0
                                    

"Nam,  ada masalah? "

"E-engga. Gue ke dalem ya,  thanks udah nganterin."

***

Dengan perasaan sedikit waswas,  Namakamu membuka pintu rumahnya.  Ia pun masuk ke dalam.  Di ruang tengah, seseorang pemilik mobil hitam yng ada di luar tadi sedang duduk tumpang kaki. Iya,  dia adalah Raldho
Namakamu melangkah mendekatinya.

"Mau ngapain lo ke sini?" tanya Namakamu dingin

"Sayang, kamu dari mana jam segini baru pulang?  Masih pake seragam lagi.. " Ucap Raldho sambil berdiri dan berjalan mendekati Namakamu.

"Terserah gue!  Peduli apa lo ha?"

"Sayang..  Kamu kenapa si--"

"Diem ya lo!  SEKARANG LO PERGI!! Gue ga mau liat lo lagi!"

"Sayang,  hey..  Kamu ko marah marah si? Kamu ngusir aku?  Hm" ucap Raldho sambil tersenyum dan berjalan mendekati Namakamu. Ia mencekal kuat tangan kiri Namakamu

"LEPASIN TANGAN GUE!!" PLAK
Namakamu menampar Raldho dengan tangan kanannya.
Raldho melepaskan tangan Namakamu.
Rahang Raldho mengeras. Ia tampak marah.

Namakamu menjauh dari Raldho.

"Berani ya lo nampar gue" Ucap Raldho sambil tersenyum remeh memandangi tubuh Namakamu yang bergetar.

"Lo keterlaluan Dho!  Lo udah hianatin gue.. Udah jelas jelas gue liat lo lagi mesra mesraan sama si Kharisa.. Sekarang,  kita udah ga ada hubungan apa apa lagi Dho..  Kita Putus!"

"Ga!  Lo masih pacar gue dan akan selamanya jadi milik gue!!" Ucap Raldho sambil menarik paksa tangan Namakamu

"Ga!! Lepasin!!" BRANG
Namakamu melemparkan guci kaca kecil yang ada di sekitar tangan namakamu ke arah Raldho.  Sayangnya Raldho bisa menghindar. Akhirnya Raldho bisa menjangkau Namakamu.

Burg
Pintu rumah Namakamu terbuka kencang

"Iqbaal! Tolongin gue!"

"LEPASIN NAMAKAMU!!" Ucap Iqbaal dengan marah. Suaranya menggelegar di setiap ruangan.
Jujur saja,  Namakamu baru pertamakali melihat Iqbaal begitu marah.  Melihat Iqbaal marah sedikitpun tidak pernah,  apalagi semarah itu.

Raldho pun melepas tangan Namakamu kasar sampai Namakamu terdorong hingga terjatuh dan tangannya menimpa pecahan pecahan kaca hingga mengeluarkan darah.

Brug..  Brug..
Tanpa basa basi Iqbaal langsung menghajar Raldho hingga Raldho terhempas ke lantai dengan hidung dan bibirnya mengeluarkan darah.

Tubuh Namakamu semakin lemas dan syok. Ia paling tidak bisa kalau melihat orang berkelahi. Di tambah lagi rasa perih yang ada di tangannya. Namakamu hanya bisa terdiam dalam kekhawatiran dan kesakitan.

Raldho terlihat kesakitan dan perlahan ia bangkit dan berjalan menuju pintu keluar menjauhi Iqbaal.Iqbaal telah siap untuk menghajarnya lagi. Namun Iqbaal terfokus kembali pada Namakamu yang sedang menahan kesakitan akibat luka luka di tangannya. Jadi Iqbaal pun membiarkan Raldho pergi dan langsung bergegas menghampiri Namakamu.

"Namakamu.." Iqbaal merangkul tubuh Namakamu yang gemetar,  dan mendudukannya di sofa

Namakamu masih mengeluarkan air matanya. Sungguh, ia tak menyangka dan sangat kecewa pada Raldho. Di tambah lagi ia sangat syok dengan kejadian barusan

"Namakamu, hey..  Jangan nangis. Kamu tenang aja.  Ada aku di sini. " lerai Iqbaal lembut.

"Hiks..  G-gue takut hiks.." ucap Namakamu gemetar sambil terisak

"Kamu ga perlu takut.  Sekarang kamu aman" ucap Iqbaal sambil memeluk Namakamu

Namakamu masih syok dan tanpa sadar,  ia membalas pelukan Iqbaal dengan erat.

'Nyaman'

Perasaan itulah yang ia rasakan saat ini.

Beberaa saat kemudian, Namakamu tersadar bahwa ia terlalu lama ada di pelukan Iqbaal. Ia pun melepas pelukannya dan merubah posisi duduknya.

Iqbaal pun membenarkan posisi duduknya. Perasaan Namakamu sekarang sudah sedikit lebih tenang.

Mata Iqbaal terpaku pada tangan Namakamu yang luka luka dan mengeluarkan darah.

"Yaampun! Tangan kamu harus cepet di obatin. Tunggu bemtar ya" ucap Iqbaal sambil buru buru menuju dapur.
Tak lama kemudian Iqbaal kembali dengan membawa baskom kecil berisikan air di dalamnya.

"Sini, tangan kamu harus di cuci biar ga Infeksi.." Suruh Iqbaal

"Gaus-"

Iqbaal memotong perkataan Namakamu dengan menggenggam tangan Namakamu dan mencucunya dengan perlahan

"Aw!  Ssss..  Sakit tau.. "

"Sorry sorry.. Tahan ya, kalo gak di cuci nanti tambah parah.. "

"Sssss..  Ia,  ia"

Namakamu memperhatikan Iqbaal yang sedang mencuci tangan Namakamu dengan perlahan.

"Ganteng juga ya ni orang diliat dari deket. Mana dia perhatianbanget lagi. Eh eh!  Mikir apa sih gue.. Ga ga ga. Mungkin gue cuma baper karna dia udah nolongin gue aja kali ya.. Duh kenapa jantung gue deg-degan kenceng gini siih? Hhhh.  Santai Namakamu,  buang fikiran yang gak penting buat lo. Oke? 😌"

***

Haaaii!! Smoga suka ya;))
Jgn lupa vote nya! 🤗
Comment,  dan follow jugaa ok 😋


Y O U 🌚_idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang