3. Dia siapa?

56 30 13
                                    

Pagi ini Aeera dikejutkan oleh Leo yang datang tiba-tiba dirumahnya yang katanya mau berangkat bareng dengan dirinya. Padahal sebelumnya belum memiliki janji apa-apa dengan dirinya.

Untungnya dirumahnya hanya ada Bi Sri, Budenya dan juga adiknya yang masih berumur 4 tahun. Ayah Aeera sudah berangkat kerja sejak tadi sedangkan Bundanya mengunjungi temannya yang sedang dirawat dirumah sakit. Setelah memakai sepatu, Aeera segera menghampiri Leo yang sedang menunggu sejak tadi.

"Kok tiba-tiba sih?"

"Kalo dikabarin duluan pasti lo nggak bakal mau."

"Hhh." Aeera menerima helm pemberian Leo dan segera menaiki motor milik Leo.

"Tadi padahal gue mau ketemu orang tua lo tauuu. "

"Ngapain?"

"Ngelamar."

"Nggak jelas tau gak?"

"Ya mau kasih tau lah kalau hari ini lo berangkat bareng gue."

"Mereka lagi nggak ada, Ayah udah berangkat kerja dari sebelum lo ke rumah gue, kalau Bunda kayanya jenguk temannya yang sakit."

"Kok jenguk pagi banget?"

"Jam besuknya kali?"

Leo mengangguk paham, Aeera sibuk melihat pemandangan pagi ini yang cerah dan juga sejuk. Pasti saat ia turun dari motor milik Leo langsung menjadi bahan omongan.

Secara semua yang ada di sekolah pasti tidak ada yang tidak kenal Leo. Murid yang terkenal sangat jail tapi tidak songong, untung tampangnya lumayan mendukung. Ah ia rasanya malu sudah memuji Leo walaupun dalam hati.

Kalau kata Caca, Leo manis tapi tetap manisan Janu. Dirinya pernah curhat kepada Caca kenapa Leo selalu menjaili dirinya, padahal dirinya tidak punya salah apa-apa dengan Leo.

"Masa sih?"
"Sama gue nggak jail-jail amat kok. Suka kali sama lo."

Itu jawaban andalan Caca. Makanya Aeera sudah tidak mau bertanya ke Caca lagi kalau tentang Leo.

Tak terasa sudah di depan gerbang sekolah memasukkan motornya dan parkir di sebelah motor matic berwarna biru. Dirinya membuka helm miliknya, Aeera pun begitu memberikan helmnya kepada sang empunya.

Aeera sudah ingin jalan duluan tetapi tas nya ditarik oleh Leo.

"Bareng aja."

Aeera hanya pasrah dan berjalan berdampingan dengan Leo. Di koridor hampir semua murid menyapa Leo dan dibalas senyuman kadang dibalas sapaan juga oleh Leo. Kan benar, semua orang kenal Leo. Sampai satpam di depan tadi menyapa Leo.

Mereka menaiki tangga, Aeera baru sadar kalau kaos kaki Leo berwarna merah.

"Gue aduin osis baru tahu rasa lo."

Leo melihat kaos kaki dan tali sepatu miliknya sendiri lalu tertawa, ia bukannya tidak sempat mencari kaos kaki putih, tapi ia sangat malas untuk mencarinya.

Leo masuk ke kelas hanya menaruh tas nya dan mengantarkan Aeera sampai ke tempat duduknya.

"Pulang bareng gue."

Lalu ia keluar kelas, mungkin akan cabut kelas kembali. Aeera tidak mau pusing memikirkannya. Ia mengambil earphone miliknya di tas nya dan memakai lalu mendengarkan alunan musik dari ponselnya.

Caca datang tiba-tiba menggebrak meja, Aeera melotot dan mengeluskan dada karena kaget. Caca sudah masuk kembali dan duduk lagi bersama dirinya. Tunggu...raut muka Caca seperti sedang kesal.

"Kesel banget gue sama Clara."

"Kenapa lagi sama dia?"

"Di koridor tiba-tiba dia nyelengkat gue, katanya nggak sengaja. Padahal gue tau dia sengaja"
"Cabe buat gue emosi aja pagi-pagi."

AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang