9. Kamu kenapa?

48 18 7
                                    

Reza mengangguk-ngangguk saat mendengarkan Leo bercerita. Saat ini mereka hanya berdua di rumah sakit teman yang lainnya ada yang sudah pulang ada juga yang sedang keluar mencari makanan. Termasuk Gilang, setelah mengantarkan Aeera pulang ia ditelepon mamanya untuk mengantarkan ke supermarket, padahal kata Gilang masih ada hari esok tapi Gilang tetap mengantarkan. Televisi masih dibiarkan menyala dan snack masih berantakan dimana-mana.

"Tapi Aeera tau kalo lo kaya gini karna mau jemput dia?"

"Nggak lah.. gue nggak mau buat dia merasa bersalah. "

"Idih.. sejak kapan lo jadi sebucin ini?"
"Eh emang lo pacaran sama Aeera?"

Leo terkekeh. "Belom."

"Bangsat."
"Berarti tadi lo bohong?"

"Pokonya jangan kasih tau Aeera alesan gue kaya gini."

Reza mengetuk-ngetukkan telunjuknya ke dagunya. "Iya deh, tapi gue boleh coret-coret gips lo gak?"

"Pergi aja lo setan."


^^^

Dua jam sejak tadi Aeera sudah sampai di rumah tapi sampai sekarang ia masih belum bisa tidur. Laptopnya yang tadi dipakai untuk mengerjakan tugas ia masih biarkan menyala.

Perkataan Gilang saat ia turun dari motor masih terngiang-ngiang di kepala Aeera mengenai Leo.

"Leo kayanya suka sama lo, Ra. "
"Gue nggak pernah ngeliat dia se-cemburu itu waktu temen-temen dia ngedeketin lo."

Aeera tidak menjawab, ia hanya senyum terpaksa dan mengucapkan terima kasih setelah itu ia masuk ke rumah dengan banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di otaknya.

Ponselnya yang masih di charger berdering kencang membuyarkan Aeera yang sejak tadi melamun, saat melihat namanya ia langsung menyabut ponselnya dan mengangkat videocall dari Caca sambil merapikan poni tipisnya yang sedikit acak-acakan.

"Kenapa, Ca? tumben." Aeera naik lagi ke tempat tidur dan menutup laptopnya.

Aeera melihat wajah Caca yang sedang murung, ia sangat jarang sekali melihat wajah Caca seperti ini. Jangan-jangan..

"Berantem sama Janu?"

Caca mengangguk, Aeera menghela nafas. Kalau percintaan sahabatnya sedang tidak bagus ia selalu menjadi penolong di hubungan Caca dan Janu. Aeera juga tidak keberatan dengan itu.

"Pas pulang nonton film gue berantem."

"Ko—" Belum selesai Aeera berbicara sudah di potong duluan oleh Caca.

"Eh, Ra si Leo masuk rumah sakit? kok lo gak kasih tau gue? "

"Lo di kasih tau siapa?"

"Leo sendiri."

"Hah?"

"Waktu gue lagi nonton gue penasaran lo pulang bareng siapa, yaudah gue tanya Leo ternyata lo sama dia lagi di rumah sakit."

Aeera mengangguk-ngangguk.

"Dia kenapa, Ra?"

AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang