bagian 4

431 83 14
                                    

Happy reading ✨

Kejadian kemarin membuat Yuna teringat lagi dengan mantan suaminya yang telah membawa Mark pergi bersama nya. Pagi ini Ressya mencoba untuk membujuk Yuna agar ia mau keluar dari kamarnya. Yuna bahkan tidak pergi ke kantor, ia juga membatalkan beberapa meeting penting. Ressya khawatir terhadap kondisi Yuna. Dan Kini jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Yuna masih setia tidak beranjak dari kamarnya.

"Bagaimana dengan Yuna, apakah ada perubahan?" Tanya Sean kepada Ressya yang masih setia berdiri didepan pintu kamar Yuna.

"Belum Sean, bahkan Yuna belum makan sejak pagi tadi. Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Ressya.

"Aku juga tidak tau, kemarin sepulang dari supermarket Yuna tiba tiba saja menangis" ucap Sean menjelaskan kejadian kemarin.

"Tolong bujuk dia Sean, mana tau jika kamu yang membujuk dia mau keluar dari kamar nya" Ressya pasrah dan meminta Sean yang membujuk Yuna.

Sean mencoba untuk membujuk Yuna, Sean mulai mengetuk pintu kamar Yuna. Yuna tampak tak merespon Sean yang telah mengetuk pintu berulang kali. Karena Yuna tak kunjung menggubris nya Sean memutuskan untuk membuka pintu kamar Yuna, ternyata pintunya tak dikunci, Sean langsung masuk kedalam dan menghampiri Yuna.
Sean terkejut melihat kondisi kamar Yuna yang sangat berantakan, kondisi Yuna sudah sangat memprihatikan. Wajah cantik nya kini terlihat sangat kusut, bahkan rambut nya sedikit acak acakan. Yuna tampak melamun di bawah sofa.

"Yun" panggil sean memhampiri Yuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yun" panggil sean memhampiri Yuna. Yuna hanya diam, ia tak menjawab perkataan dari Sean.

Perlahan Sean mulai merapikan kembali rambut Yuna yang terlihat kusut, sean menggendong Yuna lalu membaringkan tubuh Yuna di atas ranjang.

"Tinggalkan aku sendiri" ujar Yuna yang akhirnya berbicara setelah sempat bungkam sedari tadi.

"Aku tidak akan pergi" ucap Sean yang ingin tetap tinggal menemani Yuna.

"Aku mohon" tegas Yuna lagi. Saat ini ia memang benar-benar ingin sendiri.

"Tidak Yun" Sean bersikeras. Entah mengapa ia tidak bisa meninggalkan Yuna dengan keadaan seperti ini.

"Keluar, ingat status kamu disini hanya sebagai bodyguard!!" Yuna sedikit membentak Sean karena tidak mematuhi perkataan nya. Dan Perlahan cairan bening mulai keluar dari pelupuk mata Yuna membasahinya wajah cantik nya.

"Saya tau saya hanya bodyguard, dan sekarang saya sedang menjalankan kewajiban saya yaitu ingin menjaga majikan saya" ucap Sean pelan sambil mengusap pelan air mata Yuna.

Tangis Yuna mulai pecah ketika Sean mengusap air matanya, Yuna hanya merindukan Mark dan entah mengapa ketika melihat mantan suaminya bersama dengan istri barunya, dada Yuna terasa sesak jika mengingat nya kembali. Sean berusaha menenangkan Yuna, entah mengapa ia terdorong untuk memeluk Yuna. Yuna menangis di dalam dekapan Sean yang terlihat berusaha menenangkan nya. Sean juga mengusap pelan rambut Yuna.

Strong Girl✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang