"Hyuuuuuuuung ayo pulang~ hyung kan sedang tidak enak badan.. "
"Tapi Kook, aku ingin makan di foodcourt lantai 4."
"Kita bisa makan disana lain waktu, hyung. Lagipula akses jalan disana sedang diperbaiki. Kenapa tidak makan di rumah saja sih?"
"Kook, kita kan sudah lama tidak makan disana."
Jungkook menghela nafas nya.
Sekali lagi."Baiklah. Ayo kesana untuk makan dan segera pulang."
"Kau memesan berapa banyak, hyung?"
"Hanya empat menu."
"APA?! EMPAT MENU?"
"Tidak usah terkejut begitu, sayang. Aku kan tidak memesan banyak."
"Tapi hyung, kita baru saja makan siang 2 jam lalu dengan 4 menu. Dan sekarang kau memesan 4 menu lagi?"
"Jungkook sayang, aku lapar."
"Astaga.. Ya baiklah. Tapi habiskan dan jangan sampai ada sisa."
Taehyung dan Jungkook adalah sepasang kekasih sejak 3 tahun lalu.
Mereka bertemu untuk pertama kali ketika Jungkook menjadi pegawai magang di perusahaan tempat Taehyung bekerja.
Dan suatu kebetulan, Taehyung lah yang menjadi pembimbing Jungkook.
Hingga akhirnya Taehyung mulai tertarik pada sosok Jeon Jungkook yang pemalu dan ceria di saat yang bersamaan.
"Hyung, kau bilang hanya memesan 4 makanan?"
"Iya, aku hanya memesan 4 kok."
"Kau tidak bilang jika yang kau pesan itu menu set? Astaga.. Apakah kita akan mukbang?"
"Yasudah, ayo habiskan.. "
Dalam hati, Jungkook sedang menahan sumpah serapahnya kepada pria pujaan hati yang menyebalkan.
Padahal Taehyung sedang tidak enak badan sejak 2 hari lalu, dan hari ini, ketika mereka di jadwalkan pulang lebih awal, bukannya langsung menuju rumah, Taehyung malah kekeuh mengajaknya makan di foodcourt yang ada di Apgujeong.
Padahal kan jauh sekali.
"Kau kenyang, sayang?"
"Sangat kenyang. Hyung, ayo gantian. Aku tidak ingin kau bertambah sakit karena mengemudi seharian. Ini sudah jam 8 malam, hyung."
"Tidak apa apa, sayang. Kau bisa memijatku sesampainya dirumah nanti."
"Apa apa an itu?"
Sementara Taehyung, hanya menunjukkan senyum kotaknya kepada Jungkook.
Ya, Taehyung dan Jungkook sudah resmi tinggal bersama sejak satu tahun lalu.
Setelah begitu sulitnya mendapatkan izin kedua orang tua Jungkook karena Taehyung yang pantang menyerah tentu saja.
Kini, dua pemuda itu tengah terbaring bersebelahan di ranjang.
UHUK UHUK
Yang lebih muda bangun untuk mengecek keadaan yang lebih tua.
"Hyung masih batuk? Sebentar ku ambilkan obat batuk dan obat panas mu dulu."
Jungkook pergi meninggalkan Taehyung ke dapur, untuk mengambil obat batuk milik Taehyung dan kembali ke kamar dengan tangan kiri memegang segelas air hangat.
"Ayo hyung, duduk. Minum dulu obat nya."
Taehyung hanya menurut layaknya anak kecil.
AC sudah di matikan oleh Jungkook.
Padahal kalau boleh jujur, Jungkook adalah orang yang mudah berkeringat. Dirinya tidak biasa jika tidur dalam keadaan tanpa pendingin ruangan.Setelah membantu Taehyung minum obat, Jungkook membereskan kembali obat dan segelas airnya.
Jungkook kembali ke kamar dengan membawa sebotol minyak untuk memijat.
"Ayo hyung, buka pajama mu. Aku pijat."
Dan Taehyung tidak segan melucuti seluruh pakaiannya.
Di saat akan tidur, Taehyung dan Jungkook sepakat untuk tidak memakai celana dalam.
Dengan alasan "kesehatan".
Maka Taehyung dengan mudah membuka kemeja dan celana panjang pajama nya.
Jungkook membereskan pajama kekasihnya di pinggir ranjang dan mulai mengoleskan minyak ke seluruh tubuh Taehyung untuk kemudian di pijat.
Badan Taehyung panas. Makanya tadi Jungkook meminta Taehyung meminum obat penurun panas nya.
Dengan telaten, jemari Jungkook memijat seluruh persendian Taehyung yang terasa pegal dan nyeri.
"Enak, hyung?"
"Enak, Kook."
Dan begitu sampai selesai.
Meskipun Jungkook dapat melihat dengan jelas kejantanan Taehyung yang mulai berdiri tegak menantang gravitasi karena sentuhannya, dan mulai berkedut panas menampilkan kepala penis yang memerah, tapi Jungkook memilih untuk mengabaikannya.
Ia lebih fokus pada kesehatan Taehyung dibanding dengan nafsu birahi yang tidak ada habisnya.
"Hyung, tunggu aku cuci tangan dulu ya. Jangan pakai pajama dulu."
Taehyung hanya mengangguk dalam posisi berbaringnya.
"Jangan lama lama."
Taehyung dalam keadaan sakit, adalah Taehyung dalam mode bayi. Berbeda ketika ia sehat, menampilka imej dewasa yang bergairah dan mempesona. Jungkook tersenyum.
"Tidak akan lama. Mau pakai selimut?"
"Tidak." Taehyung mulai merengek dengan wajah yang memerah.
"Baiklah, tunggu sebentar."
Setelah menutup botol minyak dengan rapat, Jungkook pergi ke dapur untuk mencuci tangan dan membereskan sedikit kekacauan di meja dapur.
Tidak sampai 10 menit, Jungkook kembali ke kamar.
Menemukan Taehyung dalam posisi yang masih sama.Inisiatif, Jungkook membuka pajama yang ia pakai hingga sama naked seperti sang kekasih.
Lalu naik ke ranjang, mencubit kepala penis Taehyung yang tegak sempurna dengan jahil.
"Aku tidak ingin melakukan sex sekarang, hyung. Tidurlah."
Jungkook dapat melihat Taehyung mengerucutkan bibirnya.
Maka Jungkook memilih untuk memeluk tubuh Taehyung yang panas dengan erat.
Mencoba menetralisir suhu tubuh yang panas.Kulit yang bersentuhan tanpa jeda, penis yang bergesekan, tak lantas membuat hasrat Jungkook melonjak. Jungkook suka.
Suka ketika ia dapat dengan bebas bermanja dalam memeluk Taehyung yang ia cintai.Benar, Jungkook selalu melakukan ini ketika Taehyung sakit.
Agar sakitnya terbagi menjadi dua atau malah berpindah ke Jungkook.
Seperti seorang ibu yang mendekap bayi nya yang demam.Tidak apa.
Jungkook tidak pernah mempermasalahkannya..
Asalkan Taehyung sembuh, Jungkook bersyukur.Pagi hari, Taehyung terbangun dengan keadaan segar bugar.
Suhu tubuhnya terasa tidak sepanas semalam.
Dan ketika ia melihat keadaan Jungkook, Taehyung mendenguskan nafasnya."Lagi lagi kau mengorbankan kesehatanmu untukku, Jungkook."
Mengecek suhu tubuh Jungkook, dan benar saja, sekarang Jungkook yang terkena demam.
"Kau adalah malaikat tak bersayap yang ku cintai. Aku akan menjaga mu, sayang. Aku sungguh mencintaimu."
Ucap Taehyung sambil mengompres dahi Jungkook.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE THINK CALLED LOVE || √TK (BL)
RandomUpdate : Random hari Kumpulan DRABBLE / ONESHOOT / TWOSHOOT All About TAE and KOOK By ME and COLLABORATION