Agresif

1.1K 85 0
                                    

"Nona, sini ikut aku" ajak Kai sambil menarik tangan Krystal.

"Hei kau ini, siapa nona? Aku itu mempunyai nama" ucap Krystal kesal.

Kai menepuk dahinya.

Astaga.

Mereka sudah berpacaran tapi Kai belum menanyakan siapa nama kekasihnya.

Kai lalu menghampiri Krystal yang sedang merajuk.

"Maafkan aku nona, aku lupa menanyakan siapa namamu. Baiklah mari kita ulang dari awal perkenalan ini, 'Hai namaku Kai, siapa namamu?' (pakai suara khas wanita yang dibuat-buat ya)" ucap Kai sambil mengulurkan tangannya.

Krystal tertawa sangat kencang melihat ekspresi Kai saat memperkenalkan dirinya dan suara khas wanita yang Kai buat-buat seperti itu membuat Krystal tertawa terpingkal-pingkal.

Perut Krystal sangat geli ia merasakan getaran di perutnya.

Astaga.

Ini benar benar lucu.

Kai terdiam melihat ekspresi Krystal, menatapnya dengan senyuman. Ia benar-benar terpukau dengan senyuman bahkan suara tawa Krystal.

Kai amat menyukai ekspresi Krystal yang seperti ini. Tertawa lepas seolah tidak pernah ada beban. Kai melamun dan terus menatap dengan lekat wajah Krystal.

'SEMPURNA' batinnya.

Kai langsung menggelengkan kepalanya untuk membuyarkan lamunannya.

"Hei mengapa kau tertawa, nona?" tanya Kai kesal.

"Hahaha kau lucu sekali Kai dari mana kau belajar meniru suara wanita seperti itu? Hahaha kau sangat mirip waria hahahaha" jawab Krystal disela tawanya, ia masih tertawa terpingkal karena Kai.

"Biarlah kau meledekku seperti waria, setidaknya kekasihku bisa tertawa lepas seperti saat ini (menatap Krystal) bukankah sudah ku bilang nona kau akan bahagia berpacaran denganku. Sudah ku buktikan, bukan? Belum juga satu jam kita berpacaran kau sudah amat bahagia bersamaku" ucap Kai bangga memandang Krystal.

Krystal tersipu malu mendengarkan penuturan Kai. Dia menganggukkan kepalanya seolah menyetujui apa yang Kai ucapkan.

"Namaku Krystal, bukan nona" ucap Krystal pelan.

Kai tersenyum. Lalu menatap lekat ke arah Krystal.

"Nama yang indah, tapi aku ingin memanggilmu sayang, apa boleh?" tanya Kai serius sambil menatap lekat Krystal.

"Silakan Kai" jawab Krystal singkat.

"Sayang kau tau? Kau wanita yang sangat aku sayangi untuk saat ini" ucapnya lirih.

"Untuk saat ini? Berarti kemarin kemarin ada wanita lain?" tanya Krystal dengan nada suara yg bergetar.

"Iya kemarin tepatnya setahun yang lalu aku juga amat menyayangi seorang wanita sama sepertimu" jawab Kai datar.

Mata Krystal membulat, hatinya terasa teriris, entah mengapa ia tidak suka saat Kai mengucapkan kalimat itu.

Pasalnya ia tak ingin merusak kebahagiaannya. Bukankah ia baru memulai hubungan yang baru dengan Kai.

Mengapa Kai merusak momen bahagia Krystal?

Krystal cemberut dan membuang mukanya, memalingkannya dari Kai. Kai merasa keanehan yang ia rasakan pada perubahan sikap Krystal.

Kai tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Krystal. Krystal menoleh saat dia merasakan ada beban di bahunya. Kai tersenyum manis.

"Dia ibuku, sayang. Mengapa kau diam? Apa kau cemburu pada ibuku sendiri" tanya Kai sambil terkekeh dan menatap lekat Krystal.

Kai menghela nafas panjang. Astaga dia sudah salah sangka. Krystal salah tingkah lalu memalingkan wajahnya kembali.

Kepala Kai turun dan kini merebahkannya di kedua paha Krystal. Ia pun merebahkan tubuhnya. Memejamkan matanya.

Krystal tersenyum melihat Kai lalu mengelus-elus rambutnya lembut. Kai sangat nyaman diperlakukan seperti itu.

"Sayang, berjanjilah kau tak akan pernah meninggalkanku" pinta Kai dengan mata terpejam.

Krystal mengelus rambut Kai lalu mengangguk tapi Kai tak bisa melihatnya karena ia memejamkan matanya.

Krystal berbisik ke telinga Kai.

"Iya Kai aku tak akan pernah meninggalkanmu"

Kai tersenyum mendengarnya.

Perlahan Krystal mendekat ke kening Kai. Lalu mencium keningnya.

CUPPP

Kai membuka mata saat ia merasakan benda lembut menempel di keningnya, sontak Krystal terkejut, dia merutuki apa yang ia lakukan.

AGRESIF!

Bibir Krystal masih menempel di dahi Kai. Kai lalu menggeser kepalanya dengan sengaja membuat bibir Krystal tidak mencium dahinya lagi tapi mencium bibir Kai.

Kai tersenyum lalu melumat bibir Krystal dengan lembut. Krystal memejamkan matanya. Menikmati ciuman Kai di bibirnya. Ia seolah hanyut dengan kenikmatan yang diberikan benda kenyal itu.

'Astaga jika ciuman senikmat dan selembut ini mengapa aku takut dulu melakukannya dengan Suho oppa' batin Krystal.

Krystal masih menikmati ciumannya dengan Kai yang sangat menggebu. Krystal benar-benar hanyut oleh ciuman Kai, padahal dulu ia sangat takut melakukannya dengan Suho.

Tapi mengapa dengan Kai ia merasa tidak takut dan malah menjadi berani?

Padahal pria itu baru dikenalnya dan belum sampai satu hari.

To be continued...

I'M YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang