Masa Lalu

748 59 0
                                    

"Kai" panggil Krystal pelan.

Kai yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya menatap ke arah Krystal.

"Kenapa sayang? Apa kau bosan menungguku disini?" tanya Kai dengan menatap tajam Krystal.

"Tidak Kai bukan seperti itu, kenapa kau tak jujur padaku jika kau seorang penulis terkenal?" tanya Krystal dengan menatap lekat manik mata Kai.

Kai menghela nafasnya, menutup laptopnya lalu menghampiri Krystal dan menggenggam erat tangannya

"Sayang, aku tau jika kau tidak suka membaca" jawab Kai dengan senyuman.

Krystal mengernyitkan dahinya, dia bingung dari mana Kai tahu semua hal tentang dirinya padahal mereka baru pertama kali mengenal dan itupun baru hitungan hari saja.

"Kau ingin tau semua tentangku? Ingin mencari tau jati diriku yang sebenarnya, sayang?" tanya Kai dengan menatap tajam ke arah Krystal.

Krystal menjawab pertanyaan Kai dengan anggukkan di kepalanya.

"Hmmm baiklah akan aku ceritakan" ucap Kai pelan.

Flashback

"Ibu, ibu mau pergi kemana? Aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau tinggal bersama ayah dan bibi itu. Aku ingin ikut ibu saja. Ibu aku mohon jangan tinggalkan aku" rengek Kai kecil kepada ibunya.

Dia menangis dan terus memohon kepada ibunya agar tidak pergi. Tapi ibunya mengacuhkan Kai seolah tak perduli kepada tangisan anaknya. Ia memalingkan wajahnya. Tak menatap Kai sama sekali padahal kondisi anak itu sangat memprihatinkan. Ia terus menerus menangis histeris sambil memegang kaki ibunya. Berusaha menahan ibunya agar tak pergi dengan sisa kekuatan yang ia punya. Kata-kata penuh permohonan selalu ia ucapkan agar ibunya mau mengubah keputusannya. Kondisi Kai kecil amat sangat memprihatinkan. Tetangga yang melihat mereka memandang dengan iba. Perlahan ibu Kai berjongkok dan mencoba membangunkan Kai dari posisinya. Lalu mendorong Kai hingga tubuh mungil itu terjatuh.

"BUKANKAH SUDAH AKU BILANG, JANGAN PERNAH PANGGIL AKU IBU? AKU TAK PERNAH MENGHARAPKAN KEHADIRANMU, AKU SANGAT MENYESAL MELAKUKAN KESALAHAN BESAR SEHINGGA MENGAKIBATKAN KAU LAHIR KE DUNIA INI. AKU SUNGGUH TAK MENGHARAPKAN KEHADIRANMU, KAI. KAU IKUT SAJA DENGAN AYAHMU ITU DAN INGAT JANGAN PERNAH PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN IBU. ANGGAP SAJA IBUMU SUDAH MATI. JANGAN MENGHALANGI LANGKAHKU! KARENA DIRIMU AKU MENGALAMI HAL SULIT DALAM HIDUPKU. KARENA DIRIMU AKU TAK BISA MENIKMATI MASA MUDAKU. KARENA DIRIMU HIDUPKU SURAM. SEMUA KARENA DIRIMU YANG HADIR DIANTARA AKU DAN AYAHMU. SUDAH CUKUP AKU MEMBESARKANMU SELAMA 6 TAHUN INI. AKU AMAT KESUSAHAN MENGHADAPI SIKAP NAKALMU. SUDAH SANA KAU PERGI, JANGAN MENGHALAGI LANGKAHKU" bentak Ibu Kai.

Kai hanya menangis. Memang usia Kai masih kecil tapi dia amat memahami apa yang dikatakan ibunya tadi. Ia menangkap satu makna dari perkataan ibunya tadi.

Yang intinya "DIA SANGAT TIDAK DIINGINKAN UNTUK HADIR DI KEHIDUPAN IBUNYA".

Ibu Kai pergi meninggalkan Kai yang masih terdiam. Naluri ibunya seolah tak lagi ia miliki. Bahkan rasa ibanya terhadap tangisan anak kecil yang merengek kepadanya dia acuhkan. Yang ada di pikirannya adalah pergi dan hidup dengan baik.

Kai lalu masuk ke dalam rumah yang ia tempati selama 6 tahun bersama ibunya. Menguncinya rapat dan menangis bersandar di balik pintunya.

Sungguh Malang.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah itu. Kai yang masih sesenggukan menahan tangisnya membuka pintu itu dengan cepat. Seseorang di balik pintu itu lalu langsung bersimpuh memeluk Kai dan menangis.

"Maafkan ayah nak, maafkan ayah. Ayah selama ini tidak tau mengenai dirimu. Ibumu tak pernah menceritakan tentangmu kepada ayah, maafkan ayah" ucapnya lirih.

Kai hanya diam terpaku. Dia pun memeluk erat ayahnya. Setidaknya saat ini ia akan mempunyai ayah yang akan menjaga dan merawatnya.

***

Mata Krystal berkaca-kaca dia tak menyangka masa lalu Kai di masa kecil amatlah sangat buruk. Dia harus menerima tamparan keras di hidupnya yang mungkin sampai saat ini masih meninggalkan luka membekas di hatinya dan tergores sangat dalam dan perih. Anak sekecil Kai ditinggalkan ibunya dan ibunya dengan terang-terangan menyebutkan jika ibunya tak menginginkannya.

Kai menangis tersedu menceritakan masa lalunya yang kelam. Krystal melihat Kai yang menangis langsung menghampiri Kai, memeluk erat Kai dan mengeratkan pelukannya. Mengelus rambut Kai dengan pelan seolah memberikan semangat dan ketenangan kepada Kai.

'Ya Tuhan kasian sekali nasibnya Kai, mengapa ibunya tega memperlakukan Kai seperti itu? Aku harus membantu Kai untuk bangkit dari masa lalunya. Aku harus membuat Kai melupakan luka di masa lalunya. Untuk apa kau berprofesi sebagai seorang psikiater jika kau tak bisa menangani orang yang kau sayangi Krystal?' ucap Krystal dalam hati.

Hati Krystal sangat sakit melihat kondisi orang yang disayanginya seperti ini. Dia menatap Kai dengan sangat lirih.

To be continued...

I'M YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang