"Kau sudah sadar rupanya" suara lantang seorang pria menyapa Kai saat Kai mulai membuka kedua matanya. Kai tersenyum bingung menatap ke pria yang sedang bediri di hadapannya. Dia membenarkan posisinya agar dia bisa duduk.
"Aaawww" rintih Kai.
Kepalanya masih sangat sakit. Benturan di kepala Kai nampaknya sangat keras. Itu sangat terasa saat kepala Kai terasa berat dan sakit. Untung saja dia tidak geger otak. Matanya menyisir ke seluruh ruangan. Mencari sosok wanita yang ingin ia temukan. Namun pandangannya terhalang oleh pria yang sedari tadi menemani Kai.
"Kau mencari apa? (Tanyanya menatap tajam ke arah Kai) Apa kau mencari keberadaan Krystal?" lanjutnya.
DEGH
Iya benar!
Dia mencari keberadaan Krystal. Perlahan ia mengingat semuanya. Ia benar-benar mengutuk dirinya sendiri. Karena ia sudah kehilangan kendalinya tadi. Kai menyesali perbuatannya itu, ia diam dan tertunduk lemas di ranjangnya. Saat ia merasakan ada tangan yang menyentuh bahunya. Ia mendongakkan kepalanya.
"Kau tenanglah Kai, Krystal sudah pulang. Dia tadi menghubungiku untuk kesini, katanya kau terluka cukup parah tapi aku terkejut saat tiba disini melihat kondisi Krystal yang mengenaskan seperti itu. Aku mengubungi Luna untuk menjemputnya. Dan aku daritadi disini, mengobati dirimu. Jika tadi kau tidak dengan cepat ditangani maka kau akan semakin kehilangan darahmu. Entah apa yang akan terjadi padamu nantinya. Berterimakasihlah pada Krystal karena dia tadi mengikat kepala kau dengan dengan kain, setidaknya itu bisa menghentikan aliran darah yang terus keluar dari kepalamu" jelas Taemin sambil tersenyum simpul pada Kai.
Kai benar-benar tak mengerti apa yang dilakukannya tadi. Dia benar-benar lepas kendali. Saat emosi dia ingin meluapkan seluruh emosinya bahkan kalau perlu melenyapkan apa yang ada di hadapannya.
MENAKUTKAN, BUKAN?
Kai mencari ponselnya untuk menghubungi Krystal. Namun dia ingat ponselnya tadi ia hancurkan. Taemin tersenyum melihat Kai seolah mengerti dengan yang ada di pikiran Kai. Taemin menyodorkan ponselnya pada Kai. Menganggukkan kepalanya. Dan tersenyum kepada Kai.
"Ini (menyodorkan ponselnya) hubungilah dia, kau ingin meminta maaf kepadanya, bukan?" ucap Taemin.
Kai menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Kai kau tahu, Krystal tidak pernah ketakutan seperti tadi. Aku mengkhawatirkan kondisi psikisnya" ucap Taemin pelan.
Kai memahami apa yang Taemin maksud namun Kai hanya diam karena ia tau memang semua ini kesalahannya.
"Perbaikilah hubunganmu dengannya Kai, jangan biarkan kesedihan menghampiri hidupnya lagi. Aku bahagia saat ia putus dengan Suho si pria brengsek itu dan aku juga bahagia saat sahabatku bilang ia sudah menemukan seseorang yang tepat untuk menggantikan posisi Suho di hatinya. Aku ingin jujur padamu Kai, dari dulu sebenarnya aku sangat mencintainya namun cinta tak bisa dipaksakan, bukan? Dan cinta juga tak bisa ditebak kemana arahnya dia yang akan menentukan pilihan. Buktinya saat Krystal dan Suho berpisah, ia malah memilih kau bukan aku. Tapi aku pun bahagia, jika orang yang aku sayangi juga bahagia Kai. Perjuangkan cintamu, aku yakin Krystal masih mencintaimu" jelas Taemin.
Kai hanya tersenyum miris menatap Taemin, ia benar-benar mengutuk dirinya sendiri dengan apa yang ia lakukan tadi pada Krystal.
***
"Luna, kau bilang tadi siang Kai seorang penulis?" tanya Krystal pada Luna yang sibuk sedang menyantap makan malamnya.
"Iya, dia seorang penulis yang sangat terkenal. Bukunya selalu laris di pasaran, sangat cepat terjual habis dari awal pertama peluncurannya" jawab Luna sambil mengunyah makanannya
"Kau memiliki koleksi buku-bukunya?" tanya Krystal penasaran.
Luna menganggukkan kepalanya.
"Aku termasuk fans setia pembaca buku karyanya"
"Aku boleh meminjamnya? Ada berapa banyak buku yang dikarang olehnya yang kau punya?" tanya Krystal lagi
"Hanya ada empat karena yang satunya kan sedang dalam proses pembuatan" jawab Luna terkekeh memandang ke arah Krystal, melirik dan mengedipkan matanya.
Luna berlalu mengambil buku yang tadi dimaksud Krystal. Krystal langsung terkejut melihat judulnya, "PENGKHIANAT", "BROKEN HEART", "ALONE", "DEPRESI". Krystal terkejut melihat judul buku terakhir yang ia lihat.
"DEPRESI" gumamnya.
"Luna, aku pinjam semuanya ya? Setelah selesai akan segera ku kembalikan" ucap Krystal sambil berlalu menuju kamar. Luna hanya melongo menatap Krystal.
"Sejak kapan ia suka membaca buku?" gumamnya.
Krystal membaca seluruh buku karangan Kai. Hatinya benar-benar tersentuh dengan tulisan karya Kai, bahasa yang puitis dan amat menusuk hati. Saat membaca bukunya seolah hanyut oleh kisah di buku itu. Seolah sang pembaca merasakan apa yang diceritakan oleh sang penulis. Benar-benar karya yang sangat bagus. Pantas jika bukunya selalu laris di pasaran. Dia benar-benar kagum dengan Kai namun buku terakhir yang berjudul "DEPRESI" yang daritadi menyita perhatiannya dan langsung ia baca dengan cepat.
'Aku tak ingin menjadi orang asing, orang asing yang hadir di tengah hubungan sepasang manusia yang saling membenci. Mereka saja tidak bahagia, jadi bagaimana dengan aku? Aku pun sama. Jika diperbolehkan untuk memilih, akan ku pilih mengakhiri hidupku seperti mereka'
Kutipan di buku itu menyita pikiran Krystal.
Krystal menelaah maksud dari kata-kata itu. Krystal tak habis pikir jika pria yang begitu ia cinta memiliki sisi lain yang menakutkan. Miris sekali hidupnya baru saja ia mendapatkan cinta yang baru namun masalah baru selalu menghampirinya. Dia menatap langit-langit, memegang kalung yang tadi Kai berikan kepadanya. Memejamkan matanya dan membiarkan airmatanya jatuh dan mengalir.
"Aku sangat mencintaimu Kai, mana mungkin aku tega meninggalkanmu dengan keadaan kau seperti itu" gumam Krystal lirih.
***
"Memangnya sudah berapa lama?" tanya Taemin menatap tajam Kai.
"Aku tak tahu, tapi yang aku rasakan saat aku merasakan sebuah kebahagiaan diriku akan menjadi sangat senang dan sangat romantis, tapi jika aku merasa tidak tenang dan memikirkan hal buruk, tubuhku menjadi sangat emosional dan terbakar amarah. Tak mementingkan apapun yang ada di hadapanku, entah orang ataupun benda" jawab Kai lirih.
Taemin menatap tajam Kai. Menatapnya dengan lekat, lalu berpikir mengenai kasus yang dialami oleh Kai.
'Apa dia memiki kepribadian ganda? Ia menjadi dua sosok yang sangat berbeda dan perasaannya bisa cepat sekali berubah' pikir Taemin.
Kai memejamkan matanya, dia masih mengingat jelas ekspresi Krystal yang ketakutan saat Kai menciumnya dengan kasar dan berusaha untuk menodainya.
'Apa Krystal tak akan meninggalkanku sesuai dengan janjinya di pantai waktu itu? Atau karena peristiwa ini dia jadi mempunyai alasan untuk menjauhiku?' batin Kai lirih.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS
FanfictionKrystal sakit hati, kekasihnya bermain belakang dengan sahabatnya sendiri. Di tengah patah hatinya dia tak sengaja bertemu dengan Kai, seorang penulis yang menyimpan sisi lain kehidupannya. Krystal yang berprofesi sebagai seorang psikiater mampukah...