Tergoda

983 59 0
                                    


"Itu hanya sepenggal kisah masa laluku sayang, jika kau sangat ingin mengetahui tentang keseluruhan hidupku kau harus bersabar sayang karena aku orang yang sangat moody. Sangat sulit bagiku untuk menceritakan semua masa laluku. Apa lagi kepada orang yang baruku kenal" ucap Kai menatap tajam ke arah Krystal.

Krystal kecewa dengan apa yang dikatakan Kai, wajahnya muram lalu menundukkan kepalanya. Dia sedih dengan apa yang didengarnya. Kai menghampiri Krystal menatap tajam dan mengecup bibir Krystal.

CUP

Krystal terkejut dengan yang dilakukan Kai. Kai tersenyum melihat ekspresi Krystal, benar-benar menggemaskan jika gadisnya sedang malu pipi langsung memerah.

"Kau benar-benar ingin mengetahui seluruh kisah masa laluku, sayang? Jika iya, kau masih harus bersabar menemaniku, setidaknya sampai aku menyelesaikan buku kelimaku ini" ucap Kai terkekeh.

Krystal benar-benar kesal. Kai hanya meliriknya seketika lalu mengetik kembali di laptopnya. Krystal tak kuasa menahan kantuknya. Lalu langsung tertidur di ranjang Kai. Kai yang menyadarinya langsung berdiri dan membenarkan posisi Krystal agar dia dapat tidur dengan tenang, menarik selimut ke tubuh Krystal. Tangan Kai mengelus pipi Krystal lalu mengecup keningnya.

Kai kembali ke mengetik, sesekali Kai memandangi wajah Krystal yang tertidur. Kai tersenyum melihat Krystal yang kini sedang terlelap.

***

"Aargh lelah sekali" keluh Kai.

Kai menguap menandakan jika ia sudah mengantuk. Kai lalu menghampiri Krystal dan tertidur di sampingnya. Kai menarik tubuh Krystal agar menghadapnya, lalu menyandarkan kepala Krystal ke dalam dekapannya. Kai memeluk Krystal dengan erat, aroma tubuh Krystal benar-benar membuat Kai nyaman berada di dekatnya. Perlahan Kai menutup kedua matanya, lalu tertidur.

***

"Hoaamm" Krystal menguap lalu mengucek kedua matanya.

Krystal berusaha untuk bangun namun ia merasakan tekanan di pinggangnya. Lalu Krystal menoleh ke samping.

Astaga!

Dia dan Kai tidur bersama dan satu ranjang. Krystal mengecek ke bawah selimut. Dia bisa bernafas dengan lega karena tak menemukan tanda kalau Kai berbuat macam-macam kepadanya.

"Syukurlah" ucap Krystal senang.

"Hahahaha" Krystal terkejut saat mendengar suara tawa Kai, ia lalu langsung menoleh dan terkejut saat melihat Kai yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.

Kai memeluk Krystal dan mengecup hidungnya lalu mencubitnya pelan.

"Kau ini kenapa? Pasti kau berpikiran hal buruk tentangku, kan? Jika aku mau aku akan melakukan itu denganmu sayang. Tapi aku ingin melakukannya saat kau tersadar" goda Kai.

"Kai kau ini—" Krystal kesal dan memukul Kai.

"Awww sayang maaf. Sayang, kau mandilah dulu lalu bersiaplah, aku akan mengantarmu ke rumah sakit" ucap Kai.

Krystal tersenyum dan mengangguk, lalu dengan cepat Krystal mencium pipi Kai. Kai terkejut lalu tersenyum sambil memegang pipinya.

"Hei kau ini, dasar gadis nakal" teriak Kai, Krystal berlari dan menuju kamar mandi.

Krystal bingung setelah keluar dari kamar mandi. Dia baru sadar jika ia tak memiliki baju ganti. Ah sial. Krystal keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk saja.

CEKLEK

Suara pintu terbuka sontak membuat Krystal takut, ia lalu langsung menuju ranjang dan menutupi tubuhnya. Kai terkejut melihat apa yang dilakukan Krystal. Kai sudah rapi dan bersiap untuk mengantar Krystal kerja tapi Krystal malah masih berselimut seperti itu.

'Apa yang dia lakukan? Apa dia masih mengantuk? Dasar pemalas' batin Kai, lalu Kai langsung menghampiri Krystal.

"Sayang, apa kau tak mau bekerja?" tanya Kai

Posisi Krystal yang membelakangi dirinya membuat Kai bingung. Kai lalu memegang bahu Krystal. Namun Krystal tak juga menoleh. Kai lalu menarik lengan Krystal dengan paksa hingga secara tidak sengaja tubuh Kai kini berada di atas tubuh Krystal dengan tangan Kai yang bertumpu pada ranjang.

Kai terkejut saat menyadari jika Krystal hanya memakai handuk. Aroma tubuh Krystal membuat naluri lelaki Kai muncul. Kai perlahan mendekatkan wajahnya pada Krystal. Mengecup bibir mungil Krystal dengan pelan dan sangat lembut, lama sekali tanpa ada balasan dari Krystal namun ketika Kai menggigit gemas bibir Krystal, gadis itu langsung membalas ciuman Kai yang tak kalah ganasnya.

Lalu perlahan bibir Kai menyusuri leher jenjang milik Krystal, mencium dan menjilatinya. Krystal hanya mendesah akibat ulah Kai. Ia terus menikmati saat lidah Kai menyapu dan mengecup leher Krystal dengan lembut. Tangan Krystal yang sedari tadi dia letakan di dadanya kini berpindah memeluk erat tubuh Kai, perlahan Kai lalu mendekatkan bibirnya kembali untuk mencium bibir Krystal, mereka saling bergulat lidah. Saat Kai ingin membuka handuk yang dikenakan Krystal tiba-tiba..

DRTTT..
DRTTT..
DRTTT..

Ponsel Krystal bergetar, mereka yang tengah hanyut dengan aktivitas panas tadi langsung berhenti, Kai berdiri mejauh dari tubuh Krystal. Mengambil ponsel Krystal dan memberikannya.

"Hallo" ucap Krystal sambil mengatur nafasnya, karena hasratnya masih menggebu karena aktivitas yang tadi dirinya dan Kai lakukan.

"......."

"Apa? Baiklah aku akan segera kesana" jawab Krystal cemas.

Kai mengernyitkan dahinya seolah tak mengerti dengan sikap Krystal.

"Kai ayo, pasienku dalam keadaan gawat saat ini" ajak Krystal yang kini berlari ingin keluar menuju kamar.

Kai melihatnya melongo. Lalu menghampiri Krystal.

"Kau tidak boleh pergi sayang" ucap Kai serius.

"Kai ku mohon, jangan menahanku mengertilah untuk kali ini saja" pinta Krystal memohon.

"Krystal, ku bilang kau tidak boleh pergi. Apa kau ingin pergi dengan hanya mengenakan handuk? Aku tidak ingin melihat mata pria berhidung belang memandang tubuhmu yang hanya berbalut handuk" ucap Kai kesal.

Krystal melongo mendengar penjelasan Kai dan menepuk dahinya.

"Kai, aku mohon belikan aku pakaian aku tak membawa pakaian ganti" pintanya.

"Tapi nanti kau harus membayarnya sayang" ucap Kai.

"Baiklah nanti aku akan membayarnya, kau katakan saja berapa harganya" jawab Krystal.

"Bukan dengan itu sayang, tapi dengan ini"

Kai menunjuk bibirnya seolah meminta Krystal untuk menciumnya.

"Kai kau ini, berhenti untuk menggodaku" kesal Krystal.

"Siapa yang mau menggodamu? Jika kau tak mau ya sudah, aku juga tak mau membelikan pakaian untukmu"

Kai merajuk, memanyunkan bibir tebalnya.

"Kai kau ini"

Krystal kesal lalu menghampiri Kai dan mengecup bibir Kai pelan, Kai membalasnya singkat lalu tersenyum.

"Kai cepatlah" pinta Krystal lagi.

"Iya sayang, sabar" ucap Kai.

Saat Kai ingin membuka pintu kamarnya ia lalu memutar kembali tubuhnya dan mendekati Krystal.

"Kau sangat memabukkan sayangku, aroma tubuhmu membuat naluriku muncul. Hm bolehkah jika kau dan aku—" ucap Kai terpotong karena Krystal melotot padanya.

"Kai hentikan" Krystal kesa.

"Tapi tadi kau sangat menikmatinya, kan?" goda Kai.

Krystal geram hendak memukul Kai namun pria itu berlari pergi.

'Kai bahkan aku lebih senang jika kau menggodaku, aku tak suka melihat kau menangis ataupun bersedih' batin Krystal dan tersenyum.

'Astaga apa iya tadi aku menikmatinya? Dasar bodoh kau Krystal'

Krystal terus merutuki dirinya sendiri.

To be continued...

I'M YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang