Dihadapkan pilihan

3.2K 144 19
                                    

"dengerin aku Lin" Nuca memegang bahu Mahalini yang masih memalingkan wajahnya.

"Aku akan jujur" lanjut Nuca.

"Jujur akan hubungan kamu?"

"Iya" Nuca menegaskan kalimat tersebut membuat Mahalini terisak kembali.

"Dia masa lalu aku Lin" jelas Nuca.

Mahalini yang mendengar itu langsung menatap Nuca.

"Iya,dia masa lalu aku. Dulu dia ninggalin aku bertahun tahun karena suatu alasan. Dan dulu aku berjanji akan nunggu dia. Sebelum ketemu kamu,aku yakin akan menepati janji itu. Tapi setelah ketemu kamu,aku merasa bersalah karena sudah berjanji tapi gak bisa aku tepati. Aku gak mungkin main belakang sama kamu,aku gak mau menyakiti wanitaku kedua kalinya. Tapi izinkan aku menebus rasa salahku sama Lyodra"

"Maksud kamu? Kamu mau nikahin dia?"

"No. Izinkan aku menemani dia sampai dia bertemu takdirnya. Izinkan aku memberinya perhatian yang sama seperti ke kamu sampai ada penggantiku. Kamu dan dia bisa berteman,kalian bisa jadi sahabat kalau kalian mau. Aku gak akan khianati kamu Lin,aku hanya ingin menebus rasa bersalah ku"

"Tapi berat Nuc..." Lirih Mahalini.

"Berat untuk aku melihat kamu memberinya perhatian yang sama,kenapa kamu harus menebusnya dengan cara seperti itu? Gak ada cara lain?" Lanjut Mahalini.

"Aku ngerti. Tapi aku gak tau harus gimana menebusnya" ucap Nuca.

"Kamu fikirkan lagi Nuc cara lainnya" Mahalini meninggalkan Nuca sendirian di ruang tamu.

Nuca menghembuskan nafasnya kasar. Ia mengacak rambutnya frustasi.

"Pak" panggil Rafi.

"Iya ada apa?"

"Saya tadi mengantar Mba Lyodra pulang. Dia berada di tengah hujan Pak. Mba Lyodra sudah cerita ke saya apa yang terjadi hari ini"

"Dia gak papa?" Tanya Nuca.

"Sedikit menggigil pak. Tapi saya sudah pastikan dia selamat sampai apartemennya"

"Makasih ya Fi"

"Sama sama Pak. Semoga bapak tidak menyakiti hati dua wanita sekaligus. Saya permisi pak"

Nuca bersandar pada sofa empuknya. Dia harus apa? Dia tak mau menyakiti Lyodra,namun ia juga tak mau menyakiti istrinya.

****
"Ly... Lyodra..." Panggil Keisya.

Lyodra tidak ada kabar dari semalam. Ponselnya mati. Keisya sedikit khawatir dengan keadaan Lyodra.

Keisya membuka pintu kamar Lyodra.

"Ly lo kenapa?" Keisya menempelkan telapaknya di dahi Lyodra.

"Ya ampun lo panas banget" ucap Keisya panik.

Tok...tok...tok

"Siapa lagi,pagi pagi namu" ucap Keisya lalu beranjak membuka pintu.

"Lo siapa?" Tanya Keisya saat melihat wajah Rafi.

"Saya Rafi Sudirman. Teman Lyodra"

"Oh saya Keisya. Bagus banget lo dateng sekarang. Itu Lyodra panas banget badannya. Bantu gue bawa ke rumah sakit ya"

Rafi dan Keisya pun membawa Lyodra ke rumah sakit. Sesampainya disana,Rafi langsung mengabari Nuca.

"Jadi Lyodra semalam hujan hujanan?" Ucap Keisya setelah tau semua cerita dari Rafi.

"Iya. Kamu temen Lyodra dari kapan?"

"Gue ketemu dia di bandara pas mau ke Amerika. Tujuan negara kita sama,dan kebetulan kita duduk sebelahan di pesawat dari situ kita mulai deket"

Keluarga Cemara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang