Tragedi

2.9K 167 40
                                    

Ziva,Mahalini dan Nuca kini tengah menikmati sarapan.

"Pa,Ma kalau aku gak ada sepi gak?" Tanya Ziva tiba-tiba.

"Loh kok nanya gitu? Ya pasti sepi lah sayang,kita cuma bertiga,dan yang bikin rame tuh pasti kamu" ucap Mahalini.

"Sepi ya? Kalau gitu aku gak mau ninggalin Mama sama Papa"

Mahalini merasa aneh dengan sikap Ziva hari ini,perasaannya pun tak enak.

"Mas,anter Ziva sampe sekolah ya" pinta Mahalini.

"Gak usah Ma,aku jalan aja lagian sekolah aku kan deket. Papa juga kan mau kerja"

"Ziva,dianter papa aja ya?" Ucap Mahalini.

"Gak usah Mama,aku udah gede"

"Yaudah deh. Kamu hati hati ya"

****
Lyodra kini tengah bersiap,ia ingin mencari pekerjaan baru setelah resign dari kantor Nuca.

"Ma aku pergi dulu ya" pamit Lyodra.

"Sama Rafi?" Tanya Olivia.

"Gak Ma,Rafi kan kerja"

"Yaudah hati hati"

Lyodra pun masuk ke dalam mobilnya,entah mengapa ia malas sekali ingin mencari kerja hari ini.

Lyodra pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal sampai di lampu merah,mobil Lyodra di hadang oleh 2 orang laki laki berpakaian serba hitam disertai masker.

"Keluar!" Ucap laki laki itu sembari mengetuk ngetuk kaca mobil Lyodra.

Lyodra yang ketakutan langsung menancap gas dengan kecepatan tinggi. Sampai di depannya terlihat gadis yang tengah menyebrang,ingin berhenti namun ternyata rem mobil Lyodra blong.

"Ya tuhan kenapa mobilku" Lyodra pun ingin menghindari gadis tersebut sampai akhirnya Lyodra banting stir ke kanan hingga menabrak trotoar.

Namun sekuat apapun Lyodra menghindar jika sudah takdir celaka maka celaka lah. Mobil Lyodra tetap saja mengenai gadis itu.

Lyodra keluar dari mobil dengan sedikit pusing, dilihatnya sudah banyak orang yang mengerubungi gadis yang ia tabrak tadi.

"Astaga Ziva!" Ucap Lyodra saat tau yang ia tabrak adalah Ziva anak dari Nuca.

"Pak tolong cari taksi" pinta Lyodra kepada warga.

"Mbak siapanya?" Tanya salah satu warga.

"Saya tantenya pak. Tolong cepat cari taksi pak"

Lyodra kini tengah menunggu di depan ruang ICU. Tangannya gemetar saat ingin menghubungi Nuca. Tapi mau tak mau Lyodra harus memberitahu Nuca.

"Nuc... Ziva di rumah sakit" ucap Lyodra.

"Rumah sakit?! Kok bisa?!" Ucap Nuca panik.

"Panjang ceritanya. Kamu kesini aja dulu"

"Oke aku akan kesana sama Mahalini"

Mendengar nama Mahalini,Lyodra semakin merasa bersalah,ia takut Mahalini berpikir yang tidak tidak.

Tak butuh waktu lama Nuca dan Mahalini tiba di rumah sakit.

"Ly gimana ceritanya Ziva bisa disini?" Tanya Nuca.

Lyodra pun menceritakan semua kejadiannya.

Setelah menceritakan semuanya,tak lama dokter keluar dari ruangan.

"Dok anak saya gimana?" Tanya Nuca.

"Anak bapak sekarang sangat kritis. Tulangnya di bagian tangan dan kaki patah dan terdapat beberapa luka. Dan yang paling parah di bagian kepala. Anak bapak mengalami gegar otak" jelas dokter.

"Gegar otak?!" Ucap Mahalini tak percaya.

"Iya Bu,pasien mengalami gegar otak cukup parah. Pasien harus di rawat intensif. Baiklah,saya permisi dulu"

Mahalini terduduk lemah mendengar kondisi Ziva saat ini. Nuca pun berusaha menenangkan Mahalini.

"Ini semua karena kamu! Kalau kamu gak hadir di kehidupan keluarga saya,anak saya gak akan kayak gini!" Ucap Mahalini kepada Lyodra.

"Lin udah ini takdir" Nuca menenangkan.

"Kamu belain dia?! Iya?! Ternyata bener ya kamu masih punya perasaan sama dia. Udahlah Nuc aku capek harus gini terus,lebih baik kamu balik sama dia. Aku sama Ziva bisa hidup tanpa kamu!"

Mahalini mendekati Lyodra yang tertunduk.

Plak!

Satu tamparan berhasil mendarat dengan sempurna di pipi mulus Lyodra. Takut terjadi lebih parah lagi,Nuca langsung menarik Mahalini menjauh dari Lyodra.

"Saya akan bawa masalah ini ke jalur hukum" ucap Mahalini.

"Lin! Kamu apaan sih! Ini bukan salah Lyodra,Lyodra juga nabrak Ziva karena masalah di mobilnya dan juga karena ada orang yang mau jahatin dia. Lyodra juga gak mau Lin kayak gini" ucap Nuca.

"Belain terus Nuc,belain. Terserah kamu mau ngomong apa,aku akan tetap bawa masalah ini ke jalur hukum. Dan kamu,aku minta urus surat perpisahan kita" jelas Mahalini lalu masuk ke ruang ICU.

"Ly..." Panggil Nuca.

"Kenapa Nuc? Kenapa aku selalu harus berurusan sama hidup kamu? Dan kamu kenapa sok mau jadi pahlawan buat aku di depan istri kamu sendiri? Sakit Nuc sakit" Lyodra tidak bisa membendung air mata dan rasa kecewanya lagi.

"Aku gak bermaksud Ly"

"Kamu sadar gak sih? Selama ini kamu nyakitin Mahalini. Kamu nyakitin aku tapi secara halus,itu lebih sakit dari apapun Nuc. Tolong Nuc jangan buat alasan kamu merasa bersalah sama aku soal masa lalu kita. Kamu yang sekarang dan aku yang sekarang bukan kita yang dulu. Kita sekarang beda Nuc,beda keadaan dan beda perasaan"

"Perasaan ku masih sama" ucap Nuca.

"Kamu yang sama,aku gak. Hapus rasa salah kamu Nuc,liat keadaan sekarang,kamu punya Mahalini dan Ziva. Dan aku punya Rafi"

"Aku gak rela Ly..."

"Apa kamu kira aku pulang ke sini melihat kamu sudah berkeluarga lalu aku dengan cepat merelakan? Sampai sekarang pun gak Nuc. Tapi aku berusaha,karena kenyataan dan takdir yang ada ya begini adanya. Aku minta maaf atas kejadian ini,biarin Mahalini melakukan proses hukum,memang salah aku. Apapun yang terjadi nanti aku terima. Aku mohon sama kamu,jangan pernah temui aku lagi. Semoga Ziva cepat sembuh,biaya rumah sakit biar aku yang tanggung,salam buat Ziva kalau dia udah sadar karena aku gak mungkin kesini lagi. Dan,doain aku supaya aku bisa mencintai Rafi seperti aku mencintai kamu. Aku permisi Nuc" Lyodra meninggalkan rumah sakit dengan sesak yang teramat. Mengapa ia harus selalu berurusan dengan Nuca?

Dulu,setelah bertemu dengan Nuca,Lyodra selalu mendapat kebahagiaan dan senyuman tapi sekarang yang ia dapat hanyalah sakit dan air mata.











Sudah ya janji 2 partnya☺️ sampai saat ini masih gak percaya suami kak unge berpulang,selalu ikut nyesek tiap liat postingan soal kak unge. Kita doakan kak unge dan Noah diberi ketabahan dan semoga amal ibadah kak ashraf diterima disisinya🙏😇 votenya jangan lupa gaes! Terimakasih yang sudah setia menunggu wkwk

Keluarga Cemara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang