Tak terasa hari pernikahan Rahayu dan Ucok tiba. Jika biasanya pasangan pengantin akan bahagia bila hari pernikahan mereka tiba, berbeda dengan kedua sejoli ini. Rahayu yang merasa kesal alias gak ikhlas karena pernikahan ini dan Ucok yang biasa aja dengan pernikahan ini.
Tata, Mitha, dan Rian memasuki kamar Rahayu. Terlihat Rahayu sudah siap dengan kebaya berwarna putih yang indah, menambah kesan manis pada dirinya.
"Rahayu! Cie, mau nikah." goda Tata.
"Waduh! Ada yang bentar lagi jadi istri kepsek nih." goda Rian.
"Ya, kita harus hormat nih sama ibu Rahayu." goda Mitha.
"Gak usah mulai deh! Seneng kan gw tersiksa." ucap Rahayu kesal.
Ketiga sahabatnya itu hanya cengengesan melihat Rahayu yang kesal karena perjodohan ini.
"Yaelah, Yu... Kali-kali senengin bokap lu, siapa tau aja dia pengen punya cucu cepet-cepet." ucap Rian asal.
PLAK
Alhasil Rian mendapat jitakan di kepalanya dari Mitha.
"Rahayu, lu gak bisa pergi ke bar lagi sama kita-kita dong kalo udah nikah." ucap Tata cemberut.
"Aduh... Tata sayangku, tetap bisa lah! Siapa dia yang ngelarang gw?" ucap Rahayu percaya diri.
"Suami lu!" ucap Tata, Rian, dan Mitha bersamaan.
"Suami paksaan." ucap Rahayu meralat.
"Hati-hati loh, nanti beneran jatuh cinta." ucap Tata memperingati.
"Gak akan!" ucap Rahayu tegas.
***
Di kamar, Ucok berdiri di depan cermin besar di sana. Memakai kemaja putih dan juga peci putih. Masuklah Iren di sana, "Anak mama udah ganteng."
Ucok membalikkan tubuhnya, dia tersenyum pada mamanya itu. Iren mendekat dan memegang kedua tangan Ucok.
"Rasanya baru kemarin mama ajarin kamu jalan." ucap Iren tersenyum.
Ucok sedikit menundukkan kepala untuk menatap wanita kesayangannya itu.
"Tapi sebentar lagi kamu akan menjadi suami orang, pasti gak akan ada waktu untuk bersama mama." ucap Iren.
"Ma, aku memang akan menjadi suami orang, tapi aku tetap anak mama... Aku gak akan tinggalin mama." ucap Ucok lembut.
Kemudian muncullah sosok laki-laki yang menganggu momen ibu dan anak itu. Hehe, canda. Maksudnya Risto pun datang ke kamar Ucok.
"Ucok, makasih banyak ya? Karena kamu selalu menuruti kami." ucap Risto merangkul Iren.
"Sama-sama, pa... Ini udah kewajiban seorang anak." ucap Ucok.
"Dengar, kamu akan jadi suami Rahayu, jaga menantu papa dan mama... Bertindak bijaksana." ucap Risto memperingati.
"Iya, pasti." ucap Ucok.
***
Tak terasa akhirnya pernikahan mereka dimulai, setelah mengucapkan ijab kabul. Rahayu datang bersama Jaya yang menggandeng tangannya.
"Ayah titip Rahayu." ucap Jaya.
"Baik ayah." ucap Ucok.
"Baiklah, pakaikan cincin ini ke jari pasangan kalian." ucap Iren.
Ucok mengambil satu cincin yang ukurannya lebih kecil, lalu memasangkannya di jari Rahayu. Begitu juga yang Rahayu lakukan, kemudian dia mencium punggung tangan Ucok dan Ucok mencium kening Rahayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife is Bad Girl (√)
Teen FictionPerhatian!! Diutamakan untuk membaca setelah itu vote dan komen. Jangan lupa untuk follow juga! . . . . . . . . . Gw nikah diumur 17 tahun? Yang bener aja! Kesel gw sama ortu gw sendiri. Gw tuh masih muda, pengen menikmati waktu muda dengan kebande...