#14

546 32 3
                                    

Di sinilah Ucok berada, rumah sakit.

Sejam sebelumnya

Begitu Ucok menghampiri Rian, dia terkejut melihat Rahayu yang sudah tidak sadarkan diri. Tapi tunggu, itu darah! Tidak mungkin Rahayu... Sedang hamil bukan?

"Rahayu, bangun sayang!" ucap Ucok panik.

"Pak, kita bawa ke rumah sakit." ucap Mitha.

Ucok menganggukkan kepala dan segera membawa Rahayu ke rumah sakit.

"Bapak duluan aja, nanti kita ke sana." ucap Rian.

"Baiklah." ucap Ucok.

TAP TAP TAP

"Ucok! Gimana Rahayu?" tanya Jaya yang panik.

"Masih di UGD ayah." jawab Ucok.

"Kok bisa begini nak?" tanya Iren.

"Kamu gimana sih?! Kenapa menantu papa bisa kecelakaan?!" tanya Risto marah.

"Risto tenang dulu!" ucap Jaya.

"Dia diam-diam balapan dan akhirnya begini, tapi anehnya ada darah yang keluar dari selangkangan Rahayu. Dia gak mungkin hamil, tapi beberapa hari ini dia suka mual, aku pikir dia cuma masuk angin." jelas Ucok.

"Harusnya kamu perhatikan Rahayu, semoga aja dia baik-baik aja." ucap Iren.

"Maafkan ayah ya? Ayah tidak bisa mendidik Rahayu, ayah pikir dirinya yang dulu suka balapan dan berbuat nakal itu sudah berubah setelah kalian menikah, ternyata diam-diam dia masih suka balapan." ucap Jaya.

"Jaya, putrimu sekarang sudah menjadi menantuku, keselamatan dia adalah tanggung jawab kami juga." ucap Risto.

"Iya ayah, lebih tepatnya tanggung jawabku sebagai suami." ucap Ucok.

Mereka pun diam, menunggu Rahayu yang masih di UGD. Tak lama akhirnya dokter keluar dari ruang UGD.

"Bagaimana istri saya, dok?" tanya Ucok.

"Ya, seperti dugaan, Rahayu hamil 2 minggu, karena kecelakaan yang dia alami, bayinya tidak selamat. Rahayu keguguran." ucap dokter.

Bagaikan sambaran petir, Ucok sangat terpukul. Bagaimana bisa dia tidak merasakan buah hatinya di dalam perut Rahayu? Harusnya sejak Rahayu merasa mual dia sudah tahu.

Jaya, Risto, dan Iren juga merasa sangat kehilangan. Selama 2 minggu, mereka semua tidak menyadari keberadaan bayi itu.

"Saya turut berduka cita, Rahayu akan sadar beberapa saat lagi." ucap dokter pergi dari sana.

Ucok masuk ke ruangan itu dan melihat Rahayu yang belum sadarkan diri. Perlahan air mata turun membasahi pipinya.

"Hiks... Maafkan aku sayang, maafin ayah ya nak." ucap Ucok menggenggam tangan Rahayu.

Beberapa saat kemudian Rian, Tata, dan Mitha datang.

"Pak, maafkan kami yang gak bisa menjaga Rahayu." ucap Rian.

"Kami sudah tau apa yang terjadi." ucap Mitha.

"Bukankah semuanya sudah tidak penting, saya kehilangan anak saya." ucap Ucok.

"Tapi apa bapak gak mau memberikan keadilan untuk anak bapak dan Rahayu yang sudah kehilangan anaknya juga?" tanya Rian.

"Kami sudah membawa Yanan ke kantor polisi." ucap Tata.

"Ugh?" Rahayu mulai sadar.

"Eh? Sayang, kok aku bisa di sini?" tanya Rahayu.

Ucok diam tak menjawab, matanya tetap mengeluarkan air mata.

"Kenapa? Kok kamu nangis?" tanya Rahayu.

"Ma, pa, yah, ada apa?" tanya Rahayu lagi.

"Rahayu, kamu hamil nak." ucap Iren.

"Hah? Hamil?" tanya Rahayu tersenyum.

"Tapi kamu keguguran akibat kecelakaan saat balapan." lanjut Iren.

"Apa?" Rahayu mulai menangis, dia memegang perutnya dan menangis.

"Hiks... Maaf sayang, maaf aku gak sadar sama keberadaan anak kita. Maafkan mama, nak." ucap Rahayu.

Ucok langsung memeluk Rahayu, "Gak, kamu gak salah, gak ada yang salah, kita semua gak menyadari keberadaan dia, kamu gak salah."

Ya, hari itu menjadi hari yang sangat menyedihkan untuk mereka. Terutama untuk Ucok dan Rahayu, kepergian calon anak mereka, membawa kesedihan mendalam bagi keduanya.

"Aku akan berikan keadilan untuk kalian berdua, istri dan anakku." batin Ucok.

"Kalian jaga Rahayu, aku mau keluar dulu." ucap Ucok.

Tata dan Mitha memeluk Rahayu, sebagai sesama perempuan, mereka bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Rahayu.

TRING

HP Rian berdering, "Kantor polisi?" gumamnya.

"Halo?" ucap Rian mengangkat teleponnya.

"...."

"Apa?!" kaget Rian yang menyita perhatian Jaya dan Risto.

"Baik, terimakasih banyak." ucap Rian mematikan teleponnya.

"Ada apa, Rian?" tanya Risto.

"Yanan, dia bebas dengan uang jaminan yang diberikan ayahnya." jawab Rian.

"Apa?!" kaget mereka.

Tolong jangan bully author ya, gais. Kayaknya seru aja gitu kalo Ucok sama Rahayu ngalamin kesedihan begini, mohon maafkan gw.

💜💜💜💜
Eka Puspita
Rabu, 27 - Mei - 2020

My Wife is Bad Girl (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang