#09

608 37 1
                                    

Di sinilah mereka sekarang, ruang kepala sekolah. Ucok menatap datar ke arah Rian, Tata, dan Mitha.

"Jadi Rian, kamu yang kasih saran untuk kasih obat pe****sang itu?" tanya Ucok.

"I-iya pak." jawab Rian menunduk.

"Tata dan Mitha?" tanya Ucok.

"Ka-kami udah marahin dia." jawab Tata.

"Tapi gak sangka om Jaya ngechat kalo mereka udah kasih obat itu ke bapak sama Rahayu." ucap Mitha.

"Kalian tau dampaknya apa? Rahayu jadi gak bisa bangun, jalan aja susah." ucap Ucok.

"Jangan-jangan bapak main kasar ya?" tebak Rian.

Tata dan Mitha melotot menatap Rian, "Rian?!!" batin mereka.

"Rian." ucap Ucok menatap dia.

"Eh? Saya salah, maaf pak! Abisnya om Jaya, tante Iren, sama om Risto sedih sih, pengen banget punya cucu, yaudah saya saranin jalan pintasnya." ucap Rian.

"Bapak senang kalian perhatian dengan orangtua saya dan Rahayu, tapi lain kali pikir dampak dari ide kalian, paham?" ucap Ucok.

"Paham, pak." ucap mereka bertiga.

"Kalian boleh kembali ke kelas, jangan bolos!" ucap Ucok.

Ketiganya hanya menganggukkan kepala dan hendak keluar.

"Oh ya, pak! Kalo misalnya Rahayu hamil, gimana?" tanya Mitha.

"Kenaikan kelas nanti dia akan home schooling, kami udah berdiskusi tadi." jawab Ucok.

"Wah... Kayaknya kalian berdua udah siap jadi ayah sama mama nih." ucap Tata.

"Eh?"

"Sadar gak sadar, kalian berdua ternyata saling jatuh cinta ya?" ucap Mitha.

"Kami titip Rahayu dan calon ponakan kami ya, pak." ucap Rian.

Mereka pun keluar kelas, meninggalkan Ucok dengan wajah merahnya.

"Jatuh cinta? Anak? Ternyata meski nakal mereka anak yang baik." ucap Ucok tersenyum.

"Sepertinya benar, aku jatuh cinta pada Rahayu." batin Ucok.

Sementara itu, di rumah, Rahayu sedang tidur menonton TV di sana. Karena dia masih sangat merasakan sakit akibat semalam, tak sangka permainan Ucok sangat kasar akibat obat itu.

"Berarti semua tergantung dari nasib gw ya? Kalo tiba-tiba gw hamil, gw gak bisa sekolah dan nakal bareng cs gw." ucap Rahayu sedih.

"Rahayu? Makan siang ya? Loh? Kok kamu sedih?" tanya Iren membawa makanan untuknya.

"Mama, Rahayu khawatir kalo nanti hamil gak bisa lanjut SMA lagi." ucap Rahayu.

"Rahayu, soal sekolah kamu bisa home schooling, soal kuliah kamu bisa setelah melahirkan nanti, anak itu anugerah nak... Kita gak bisa menolak kehadiran mereka, itu semua titipin dari yang kuasa, kamu harus bisa menerima takdir yang sudah terjadi." ucap Iren lembut.

"Iya ma, Rahayu paham sekarang... Kalo nanti Rahayu hamil, Rahayu bakalan fokus sama kehamilan Rahayu." ucap Rahayu.

"Bagus... Oh ya, mama sama papa dan ayah minta maaf ya? Karena kami, kamu sekarang begini." ucap Iren.

"Gak apa-apa, ma... Tapi kalian bisa dapat ide itu darimana?" tanya Rahayu.

"Loh? Ketiga sahabat kamu gak bilang? Kan ini ide mereka." jawab Iren.

"Oh gitu ya?" ucap Rahayu.

"Awas kalian bertiga, gw mutilasi terus gw buang jasad kalian ke laut." batin Rahayu.

"Duh! Kok tiba-tiba panas ya? Kayak ngerasa ada hawa kemarahan yang besar." ucap Iren.

Ya, itu hawa kemarahan Rahayu. Bisa dipastikan Rian, Mitha, dan Tata gak akan selamat nanti.

***

Saat sudah menjelang siang, Ucok pulang membawa buah untuk Rahayu.

"Rahayu, ini buah buat kamu." ucap Ucok.

"Wah... Makasih bapak." ucap Rahayu.

"Oh ya, soal siapa yang kasih ide buat kasih obat itu..."

"Saya udah tau pak." ucap Rahayu kembali kesal.

"Kalo gitu hukuman apa nanti kamu yang kasih ya? Saya mau mandi dulu." ucap Ucok.

"Bapak mau kopi?" tanya Rahayu.

"Kamu udah bisa jalan?" tanya Ucok.

"Udah kok, udah baikan." jawab Rahayu.

"Buatin jus aja, panas banget sekarang." ucap Ucok.

"Oke, mumpung ada buah juga." ucap Rahayu membawa buah itu ke dapur.

Saat Rahayu ke dapur, ternyata Iren, Jaya dan Risto sedang bersantai menonton TV.

"Ayah, mama, papa, kalian mau jus mangga?" tanya Rahayu.

"Wah! Mau dong, Ayu." jawab Jaya.

"Mama bantu buatin ya?" tanya Iren.

"Gak usah, ma, Rahayu bisa kok." jawab Rahayu.

"Papa mau yang manis." ucap Risto.

"Papa, ini obat diabetes papa ya?" tanya Rahayu.

"Waduh! Jangan dikeluarin!" jawab Risto.

"Jadi papa kena diabetes ternyata?" tanya Iren.

Author gak tau apa-apa! Tanya om Risto aja.

💜💜💜💜
Eka Puspita
Rabu, 22 - April - 2020

My Wife is Bad Girl (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang