#Akhir

901 38 2
                                    

"Kenapa? Kaget? Harusnya kamu diri anak nakal! Kamu sama pak Christoper itu gak cocok! Kenapa kamu menikah dengannya?!" bentak Sabrina.

"Ibu... Ibu tau darimana saya menikah dengan pak Christoper?" tanya Rahayu.

"Dari gw lah, dari siapa lagi? Iya kan, kakak?" suara Yanan terdengar.

Sementara di tempat lain, du rumah Jaya, mereka mendapatkan kabar lebih mengejutkan dari rumah sakit.

TRIING

"Halo?"

"...."

"Apa?! Benar begitu?" tanya Jaya sangat terkejut.

"...."

"Baik, kami tunggu." ucap Jaya.

"Ada apa, Jaya?" tanya Risto.

"Telepon darimana?" tanya Iren.

***

PLAK

Sabrina menampar Rahayu dengan sangat keras. Rahayu bahkan tidak menyangka, bahwa Yanan adalah sepupu Sabrina, gurunya sendiri.

"Rahayu, lu pikir, gimana gw bisa menang?" tanya Yanan.

"Ya karena gw curang! Gw suruh anak buah gw buat rusakin tuh motor Rian, hingga akhirnya lu kecelakaan dan keguguran, hebatkan gw? Tapi gw ngelakuin ini demi kakak gw." ucap Yanan merangkul Sabrina.

"Makasih loh, adik sepupuku." ucap Sabrina.

"Kalian jahat! Kalian tega bunuh anak gw!" teriak Rahayu menangis.

PLAK

Sabrina lagi-lagi menampar Rahayu.

"Kamu yang jahat! Karena telah mengambil Christoper dari saya! Padahal saya mencintai selama 3 tahun, tapi kenapa kamu yang menikah dengannya?!" bentak Sabrina.

"Udahlah kak, gimana kalo kita bunuh dia, abis itu kakak deketin si kepala sekolah itu." saran Yanan.

"Ucok." batin Rahayu.

DEG

Ucok menghentikan mobilnya, dia merasakan sesuatu, Rahayu memanggilnya? Dimana? Ucok kembali menjalankan mobilnya dan mengikuti instingnya untuk menemukan Rahayu.

"Sabar sayang, aku segera datang." gumam Ucok.

PLAK BUK

Rahayu habis dipukuli oleh Sabrina. Sementara di tempat lain, Rian, Tata, dan Mitha pergi menjemput orangtua Ucok dan Rahayu.

"Om Jaya! Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, ada apa? Kalian kenapa?" tanya Jaya.

"Om, Rahayu ilang." ucap Tata.

"Hilang?!" kaget Jaya.

"Kami baru aja telepon polisi yang merupakan teman pak Ucok, jadi sekarang kami mau ajak om buat cari dia." jelas Rian.

"Kenapa ini?" tanya Iren yang datang bersama Risto.

"Rahayu hilang, tante." jawab Mitha.

"Apa?!"

"Pakai mobil aja untuk cari dia, ayo!" ucap Risto.

Rahayu sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, dia rasanya ingin pingsan.

"Setelah ini, Christoper akan menjadi milikku." ucap Sabrina memegang pisau.

"Rahayu?!" panggil Ucok yang tiba di sana.

"Pak Christoper!" kaget Sabrina.

"Angkat tangan kalian!"

"Polisi?!" Sabrina dan Yanan mengangkat tangan mereka.

Tanpa menunggu waktu lama, Ucok langsung membawa Rahayu ke rumah sakit.

***

"Ucok!" panggil Jaya.

"Ayah! Papa, mama." ucap Ucok.

"Pak, Rahayu gimana?" tanya Mitha.

"Dia sedang ditangani." jawab Ucok.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Jaya.

"Seorang guru, aku tidak tau detailnya, tapi Rahayu pasti tau." jawab Ucok.

Tak lama dokter pun keluar, "Untung saja lukanya tidak parah, ibu dan bayinya aman."

"Bayi?" kaget Ucok.

"Oh! Sepertinya waktu itu ada kesalahan, Rahayu hamil anak kembar, satu janinnya selamat." ucap dokter.

Ucok meneteskan air matanya dan langsung lari ke dalam ruangan itu.

"Sayang." ucap Rahayu serak.

"Kamu masih hamil, anak yang kamu kandung kembar, satunya selamat." ucap Ucok.

"Apa?" tanya Rahayu ikut menangis.

"Kami sudah tau loh." ucap Risto.

"Kabarnya itu kami dapat tadi." jawab Jaya.

Tata dan Mitha memeluk Rahayu, Rian pun menyalami Ucok.

"Selamat pak." ucap Rian.

"Terimakasih." ucap Ucok.

"Jadi, apa yang terjadi?" tanya Iren.

Rahayu diam sejenak, kemudian dia menceritakan segalanya. Marah? Sangat marah, teganya seorang perempuan melakukan hal itu, sampai membunuh seorang anak lagi.

Yanan dan Sabrina dijatuhi hukuman berat, setelah kenaikan kelas, Rahayu keluar dari sekolah dan fokus untuk sang anak yang masih selamat itu. Dia menjalani home schooling dan jika Ucok tidak ada, ada Iren, Risto, dan Jaya yang menemaninya.

Rian, Tata, dan Mitha juga sering datang mengunjunginya. Ternyata dibalik kejadian yang pahit, ada sesuatu yang manis dibaliknya.

"Kamu belum tidur?" tanya Ucok menutup pintu kamarnya.

"Anak kita mau tidur sana mama dan papanya." jawab Rahayu mengelus perutnya yang sudah 3 bulan itu.

Ucok duduk di samping Rahayu dan memeluknya, lalu mencium kepalanya, tangannya mengelus perutnya.

"Baik-baik di sana, nak." ucap Ucok.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya! Ceritaku tamat! Sedih atau kesel nih sama akhirnya? Sengaja loh author buat gitu biar kalian gregetan, wkwkwk.

💜💜💜💜
Eka Puspita
Rabu, 10 - Juni - 2020

My Wife is Bad Girl (√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang