Seorang siswi yang sedang memberikan materi kepada siswa siswi baru dalam pelatihan masa orientasi siswa.
Dia yang bertugas sebagai panitia MOS dengan jabatan sekretaris Osis.
Lisa Aswatama Farhan
Sekretaris OsisItulah tulisan yang tertera pada baju almameter Lisa.
Lisa yang dikenal sebagai siswa yang berprestasi. Selalu memperoleh penghargaan atas keberhasilannya diberbagai perlombaan yang ia ikuti. Baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
Lisa pun memulai materi untuk para peserta MOS. Ia pun menggoreskan tinta hitam pada papan yang berwarna putih bersih.
Belum sempat Lisa menjelaskan,seseorang yang mengetuk pintu.
Tok tok tok..
"Assalamu'alaikum, Lisa?". Ucap seseorang sambil menghampiri seorang siswi yang menggunakan jas abu-abu dengan bertuliskan Osis, dan memakai hijab berwarna hitam
"Wa'alaikumussalam, ada apa Riz?" Jawab Lisa sembari mendekati Fariz yang memanggilnya.
"Kamu di panggil sama Bu Dewi, disuruh datang ke ruangannya sekarang"pinta Fariz yang juga merupakan seangkatan Lisa sebagai Osis.
"Baik, terimakasih. Maaf adik-adik sampai sini dulu materi dari kakak. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab serentak oleh para peserta MOS dengan semangat.
Lisa pun bergegas keruangan yang dimaksud oleh Fariz. Bu Dewi selaku guru kesiswaan, dialah yang mengatur segala urusan yang mengenai perihal Osis di sekolahannya.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum, Bu. Boleh saya masuk bu"
"Wa'alaikumussalam,silahkan" jawab Bu Dewi yang sedang menyusun beberapa berkas lalu menyimpannya ke sebuah loker yang berada di dekat jendela ruangnya.
"Begini Lisa,ibu sengaja memanggil kamu karena ibu membutuhkan bantuan kamu" Bu Dewi yang lebih dulu membuka pembicaraan yang seperdetik lalu hanya terdiam.
"Silahkan Bu, apa yang bisa saya bantu?"
Jawab Lisa sambil memberikan lengkungan dibibirnya dan menampilkan lesung pipinya."Tolong, kamu susun kembali daftar para siswa dan siswi baru di sekolah ini" Bu Dewi yang sibuk memilih-milih berkas yang akan ia berikan kepada Lisa.
"Baik Bu" jawab Lisa singkat sembari mengambil berkas yang berada di tangan Bu Dewi.
"Kamu akan di bantu oleh Rizal. Lagipun dia sudah tahu apa yang harus dilakukan dengan berkas ini". Usul Bu Dewi dan memanggil seorang siswa yang menggunakan jas atau almameter yang sama dengan Lisa.
"Rizal, kemari sebentar!" Pinta Bu Dewi sambil berdiri dari kursinya.
"Iya ada apa Bu?" Tanya Rizal sambil melirik kearah Lisa dan kembali lagi menatap Bu Dewi.
"Ibu mau kamu membantu Lisa untuk memilih dan memilah berkas-berkas murid baru" jelas Bu Dewi sambil memberikan arahan kepada Rizal dan Lisa perihal apa yang harus mereka lakukan dengan berkas itu.
Setelah berbincang bincang dengan Bu Dewi. Lisa pun pamit keluar dengan membawa berkas yang diberikan Bu Dewi.
Di sepanjang koridor, hanya beberapa orang saja yang terlihat.
Bruukkhh
Tanpa sengaja seseorang menyenggol lengan Lisa. Semua berkas-berkas yang diberikan Bu Dewi berjatuhan di atas lantai.
"Astaghfirullah haladzim" serngit Lisa langsung mengambil berkas-berkas itu.
"Maaf, saya tidak sengaja" ucap orang yang tak sengaja menabrak Lisa. Yang ternyata ia adalah seorang laki-laki.
Lelaki itupun turut membantu Lisa untuk mengumpulkan berkas yang berjatuhan kelantai. Karena tanpa sengaja ialah yang menabrak Lisa.
"Iya gapapa" jawab Lisa sambil berdiri dan merapikan jilbab nya yang sedikit menutupi wajahnya karena terjatuh tadi.
Lisa pun bergegas meninggalkan lelaki itu tanpa melihatnya.
Tanpa lelaki itu sadari, dia lekat-lekat memperhatikan perempuan yang tanpa sengaja ia tabrak tadi.
Sampai punggung perempuan itu hilang dari penglihatannya. Sebuah lengkungan keatas terukir dibibir lelaki itu.
Assalamu'alaikum:)
Hay readers🍁
Makasih yang udah mampir ke cerita pertama aku✨
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini yaa. Dengan memberikan vote dan komennya 💙✍️: Senin, 030220
KAMU SEDANG MEMBACA
Coeur fort
RandomBersabarlah karena di setiap kesulitan ada kemudahan darinya. Dan berdoalah karena semuanya akan indah pada waktunya.