Degg
"Astaghfirullah" gumam Lisa sambil menundukkan kepalanya. Ini salah bertatapan dengan yang bukan mahramnya.
"Lis, kamu kenapa?" Tanya Desi melihat Lisa yang tiba tiba menundukkan kepalanya.
" Hm, eh nggak" jawab Lisa seadanya namun ia merasa risih karena lelaki itu terus saja menatapnya.
" Balik yuk, kamu dh beli kan?" Tanya Lisa sebenarnya tak enak karena mereka baru saja sampai tapi ia sudah mengajak Desi untuk balik ke kelas.
" Belum Lis, masih nunggu antrian lagi" jawab Desi sambil mengedarkan pandangannya lalu tertuju pada satu meja yang kosong lalu mengajak Lisa untuk duduk ke tempat itu keburu di ambil orang.
Sebenarnya jarang sekali Lisa ke kantin sekolahnya. Bisa dikatakan hampir tidak pernah, ini pun karena paksaan Desi yang mengajaknya ke kantin dengan alasan belum makan dan gak bawa bekal.
Padahal Lisa sudah menawarkan bekalnya tapi katanya pengen makanan yang di kantin. Lagipun Lisa sedang tidak bisa solat atau lagi mamnu' jadi dia pun Ikut saja dengan Desi.
"Kamu tunggu disini yah, biar aku pesenin makanannya" ujar Desi dan di angguki oleh Lisa.
Lisa masih menunggu kedatangan Desi temannya. Hingga terdengar sapaan dari seseorang dengan suaranya yang khas.
"Hay, Lis" sapa laki laki itu yang tak lain adalah Rizky yang pernah mengatakan perasaannya kepada Lisa namun ditolak mentah mentah oleh Lisa.
Katanya, gaada yang namanya pacaran dalam Islam. Lagipun itu sudah pasti membawa kita pada perbuatan maksiat yang dimana balasannya amat pedih.
Lisa hanya berdehem, lalu mengedarkan pandangannya mencari sosok Desi yang sedari tadi belum kunjung.
"Kamu sendiri?" Tanya Rizky
"Nggak, aku sama temen" jawab Lisa.
Rizky hanya ber oh ria saja, lalu ikut duduk berhadapan dengan Lisa.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya Lisa merasa tidak nyaman karena sedari tadi lelaki itu terus saja melihatnya.
"Aku..."
"Eh eh, Lo ngapain disini huh?" Desi yang tiba tiba saja sudah berada disamping Lisa dengan membawa makanan. Sedikit lega akhirnya Lisa tak perlu lagi cemas ketika berada dekat dengan Rizky.
"Suka suka gue dong kok Lo yang sewot" ucap Rizky tak terima karena dia asiknya ingin berbicara dengan Lisa malah di ganggu oleh temannya Lisa.
"Pergi ga Lo!" Ucap Desi lagi dengan nada yang bisa dikatakan seperti mengusir.
Lisa yang melihat adegan itu akhirnya ikut melerai keduanya
"Istighfar Desi, kamu gaboleh gitu. Suara kamu juga itu aurat loh" ujar Lisa lembut dan mengalihkan pandangannya ke pada Rizky yang sudah berdiri menghadap Desi.
"Eh Lo pikir ini sekolah bapak Lo huh?!" Bentak Rizky hingga mengundang pandangan semua orang yang berada di kantin dan menatap kearah Rizky.
"Riz,udah jangan di perpanjang mending kamu balik yah" ucap Lisa lembut agar keduanya berhenti.
"FINE!" Akhirnya Rizky pun pergi dari tempat itu dengan menggebrak meja mereka.
"Udah mending kita pergi aja yah, udah jangan di fikirin" ucap Lisa lalu menggenggam tangan Desi dan mengajak nya pergi dari tempat itu karena ia pun sudah merasa iba melihat Desi dengan matanya yang sudah mulai memerah. Desi tidak begitu terbiasa dengan bentakan oleh karena itu rasanya dia ingin menangis.
Akhirnya setelah usai adegan tersebut semua pasang mata beralih lagi dan kembali sibuk dengan makanan mereka.
Lain halnya dengan sosok lelaki yang diam diam melihat adegan tersebut dari kejauhan.
Dia rasanya geram melihat laki laki yang sudah berani beraninya mengganggu wanitanya. Hey siapa wanitanya.
Namun ada rasa takjub juga ketika ia melihat wanita itu yang sangat sigap melerai Anatara perkelahian keduanya. Belum dikatakan perkelahian sih tapi adu bacot.
-----
Pulang sekolah
"Kamu baik baik ajakan?" Tanya Lisa pada Desi yang berada disampingnya menuju gerbang sekolah.
"Huh, iya aku gapapa kok" jawabnya dengan seulas senyum.
"Soal yang di kantin gausah di fikirin ya. Dia memang gitu murah emosian" jelas Lisa agar Desi tak membawa ucapan kasar Rizky sampai ke hati.
"Ouh, iya biarin aja lagian gada urusan ke aku kok dianya aja tuh yang sok kedeketan sama kamu" cerocos Desi dengan muka sebelnya.
"Heheh kamu imut deh kalau marah" goda Lisa kerna ia tahu dengan begitu Desi akan ceria lagi.
"Huh, eh aku luan ya Lis dh dijemput tuh. Assalamu'alaikum" ucap Desi sambil melambaikan tangannya.
"Wa'alaikumussalam"
Lisa masih menunggu abangnya yang belum juga datang untuk menjemputnya. Padahal dia sudah berjanji akan menjemputnya tepat waktu.
Lisa sudah menolak untuk Hanif menjemputnya selepas pulang sekolah. Tapi Hanif masih ngeyel karena ia masih ingin menghabiskan waktunya dengan adik perempuannya itu karena dua hari lagi ia akan kembali ke Kairo
Padahal ia baru saja lima hari kembali ke Indonesia tempat tinggalnya di Bandung tempat kelahirannya juga tempat masa kecilnya bersama adik Humairah nya.
"Lisa kan?" Tanya seseorang yang berdiri dengan jarak satu meter dengan Lisa.
Yang tak lain adalah Rizal."Hm, iya ada apa zal?" Tanya Lisa setelah mengetahui siapa yang memanggilnya.
"Gapapa, tumben kamu belum pulang?" Tanya Rizal karena biasanya juga kalau pulang sekolah Lisa lebih memilih jalan kaki.
"Ouh, iya tadi bang Hanif udah janji mau jemput" jawabnya.
Jangan heran kalau Lisa mengatakan tentang abangnya hanif, kerna bang Hanif juga dekat dengan Rizal yang dimana bang Hanif juga alumnus dari sekolah mereka.
Bukan itu saja, bang Hanif pun juga pernah menjabat sebagai ketua OSIS beserta ketua rohis jadi ada kaitannya juga mereka untuk dekat.
Rizal pun kalau masih kurang mengerti perihal keduanya ia juga kerap meminta pendapat dari abang Lisa. Ya Hanif.
"Kalau gitu aku Luan ya, assalamu'alaikum" pamit Rizal lalu menuju parkiran dan membawa mobilnya.
Dari kejauhan sudah ada empat mata yang menatap ke arah mereka tapi dengan jarak yang agak jauh.
Ouh, Rizal kenal juga sama perempuan itu gumam lelaki itu.
Breng*** berani beraninya dia deketin Lisa awas aja Lo zal gumam yang satunya lagi dengan mengepalkan tangannya.
Assalamu'alaikum teman teman🍁
Aku balik lagi dengan ceritaku yang super duper aneh:v
Jaga kesehatan ya banyak banyak minum air putih yang udah masak tapi;)Jgn lupa vote dan komen:)
✍️: Minggu, 120420
KAMU SEDANG MEMBACA
Coeur fort
RandomBersabarlah karena di setiap kesulitan ada kemudahan darinya. Dan berdoalah karena semuanya akan indah pada waktunya.