Keesokan harinya, Lisa berangkat sekolah tidak dengan abangnya hanif.karena ia sudah menolak lagipun abangnya sedang ada janji akan berangkat bersama abunya kemarin ke ponpes tempat abi nya mengajar.
Seperti biasa disepanjang jalan Lisa selalu mengulang hafalannya. Takut kehilangan hafalan nya itu jadi tidak ada kata nanti untuk menghafal ayatullah.
Saat sudah didepan gerbang tepat perkumpulan biasa para dewa sekolah, Alif,Bima,Deon,Gogo,dan iham sedang duduk di dekat taman yang ada didekat gerbang.
Namun Lisa tak menyadari keberadaan mereka karena pandangnya selalu tertunduk.
"Hay lis" sapa Desi lalu menghampiri Lisa yang sudah duduk di bangkunya yang sedang membaca ayat suci Al Qur'an.
"Assalamu'alaikum Lisa!" Ledek Lisa namun begitu halus.
"Eh, wa'alaikumussalam" cengir Desi lalu ikut duduk di samping Lisa.
Kringg
Bel pertanda saatnya memasuki jam pelajaran pertama. Semua murid telah memasuki ruangan begitu pun dengan guru yang mesum pada les pertama.
Kelas Sebelas IPA 1 kegiatan belajar nya yang sedang berlangsung dilakukan dengan sangat disiplin tak ada satupun murid yang mengeluarkan suara terkecuali sang guru yang sedang menjelaskan.
Tok tok tok
Ketukan pintu itu berhasil mengalihkan pandangan sang guru ketika mendengar ketukan pintu itu.
" Permisi pak, bapak dipanggil ibu Dewi di ruangannya" ucap anak lelaki itu.
Lisa seperti mengenal suara itu mendongakkan kepalanya. Di luar dugaan siapa yang tahu sekolah yang luas ini ia selalu saja di pertemukan sosok laki-laki itu.
Lelaki itu juga sempat melihat keberadaan Lisa, dia hanya tersenyum canggung. Lalu Lisa membalasnya dengan menganggukkan kepalanya.
Tanpa ia sadari Desi diam diam melihat tingkah Lisa saat melihat ke arah pintu ruang kelasnya.
"Kamu kenal dia?" Tanya Desi penasaran.
"Hm? Oh itu kita pernah ketemu" jawab Lisa lalu kembali fokus pada buku yang sedang ia baca. Desi yang mendengar jawaban dari Lisa hanya ber oh ria saja lalu ikut membaca bukunya.
Guru yang mengajar di kelas Lisa akhirnya pun keluar ruangannya, yang tak lain adalah pak Haikal selaku guru bidang kimia. Tak lupa pula ia titipkan tugas kepada muridnya lalu beranjak dari ruangan itu. Begitu pula siswa yang telah memanggil pak Haikal.
Disisi lain
" Ah... Dia ternyata kelas nya samping sampingan sama kelas gue" ucapnya dengan nada sedikit kecil namun dengan senyuman mengembang.
Untung saja masih jam pelajaran kalau tidak bisa bisa para siswi terkapar semua melihat senyuman Alif.
Lagi lagi ia dipertemukan dengan Lisa yang ketika ia melihat wajahnya yang polos itu sangat menyejukkan hati.
Flashback on
"Is dah bel lagi males banget masuk kelas malah les nya Bu Riska lagi" sewot Gogo Bu Riska guru sastra yang menurut mereka guru yang sangat cerewet sedikit melakukan pergerakan langsung kena pencerahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coeur fort
RandomBersabarlah karena di setiap kesulitan ada kemudahan darinya. Dan berdoalah karena semuanya akan indah pada waktunya.