7.||

43 14 6
                                    

Hay para readers✨

"Apa Lo bilang? Gimana bisa Alif di jebak, inikan permainan yang sudah disepakati" bentak iham syok ketika mendapatkan info dari teman temannya.

"Terus, dimana Alif sekarang?" Kini Dion yang bertanya dengan panik. Sungguh dia tidak kepikiran kalau permainan ini hanyalah jebakan untuk mereka agar bisa melenyapkan sahabat mereka.

Sesampainya di rumah sakit tempat Alif menginap, mereka mendapat kan keberadaan Alif.

"Tante" panggil Bima sesampainya di ruangan Alif di rawat.

Merasa ada yang memanggilnya, Dian selaku mama nya Alif langsung membalikkan badannya dan mendapatkan teman teman anaknya itu.

"Tante, kita minta maaf karena gabisa jaga anak Tante" jelas Bima yang langsung menggenggam tangan Dian.

"Kalian habis darimana saja hah? Apa tidak ada kerjaan yang lain yang harus kalian ikuti sehingga kalian mengikuti balap liar di tengah jalan sana hah?"

Bentak Dian, karena merasa tidak terima mengapa harus anaknya yang harus mendapatkan hal yang seperti ini.

"Maaf tan" hanya kalimat itu yang bisa mereka jawab karena itu memngalah kesalahan mereka.

"Ini gara-gara Dion Tan, seharusnya Deon ga ngajak Alif buat ikut balapan." Kini Dion yang memberikan penjelasan kepada Dian.

Ceklek

Knop pintu terbuka yang menandakan seseorang memasuki ruangan. Siapa lagi kalau bukan Alfa saputra selaku papa nya Alif.

"Kalian kenapa bisa ada disini?" Tanya Alfa ketika melihat teman anaknya yang sudah berada disini.

"Om, kita dapat kabar dari teman yang lain" jawab bima.

"Mah" panggil seseorang dengan lirih

"Nak, kau sudah sadar sayang" letta mama Alif Saputra. Dan langsung mendekat ke arah putranya itu.

Saat melihat sang kedua orang tuanya,ia juga mendapati keberadaan para sahabatnya.

"Alif dimana ma?" Tanyanya sambil hendak mensejajarkan tubuhnya dengan mama nya. Namun langsung ditahan oleh Alfa yang merupakan papa nya.

"Jangan dulu, kepala kamu pasti masih sakit".

Tanpa membantah, Alif kembali ke tempat semulanya. Ya dia akui kepalanya  masih terasa sakit akibat pukulan hebat dari orang-orang jahat tersebut.

Ceklek

Seseorang memasuki ruang rawat Alif berada, laki-laki dan perempuan. Namun diantara mereka tidak ada sama sekali yang ia kenal.

"Assalamu'alaikum Tante". Ucap lelaki itu dan di ikuti oleh perempuan berada di belakangnya.

"Wa'alaikumussalam, eh ada apa nak?" Tanya dian, yang dia ingat bahwa mereka lah yang telah menolong anaknya.

"Gini Tante, kita mau ngembaliin hp nya anak Tante yang ga sengaja di bawa adik saya sewaktu menelepon Tante" tutur lelaki itu sambil menyerahkan hp milik Alif.

"Makasih ya sayang, nama kamu siapa nak?" Tanya dian yang sedari tadi melirik perempuan itu.

"Li...lisa Tante". Jawab dengan gugup  dan kembali menundukkan kepalanya karena tidak nyaman dilihatin terus oleh lelaki yang sekarang berada di ranjang tidur itu.

"Mereka siapa ma?"  Tanya Alif ketika melihat interaksi antara kedua insan ini. Tapi pandangannya tak pernah jenuh dari perempuan itu.

"Ini loh, mereka yang sudah nolong kamu" jawab letta sambil memegangi pundak Lisa.

"Oh"

"Kamu gimana sih, bukannya bilang terima kasih.." belum sempat lelaki paruh baya itu menjelaskan sudah di potong oleh putranya.

"Makasih Lo udah nolongin gue"ucapnya malas.

"Sama-sama" jawab abangnya Hanif.

"Kalau gitu kita pamit deluan ya om Tante" ujar Hanif mewakili lalu menyalami kedua orang tua alif.

"Assalamu'alaikum" ucap mereka serempak.

"Wa'alaikumussalam"

"Cantik bro" ucap Gogo dengan senyum semringah namun langsung pudar saat mendapatkan tatapan maut dari Alif.

"Mampus Lo hahah" ejek Dion terbahak bahak.

"Adeohhh sakit bego" cerucus Dion kesakitan karena mendapatkan jitakan dikepalanya. Dan pemiliknya ialah Bima.

Yah sekarang mereka bisa bercengkrama seperti itu karena kedua orang tua alif pamit keluar untuk membeli makanan.

"Lo mesti dapetin dia lif" susul Dion dengan mata yang berbinar. Ntahlah, Alif juga tidak mengerti maksud dari sahabat gila nya itu.

"Ini nih, yang namanya kambing kehilangan gigi emasnya" tebak iham asal

" We begoo kagak nyambung setan" cerocos Gogo yang sedari tadi melihat interaksi mereka.

"Gila ni anak, gue ngomong nya berfaedah kale" cerocos iham tak terima karena dibilang bego.

"Eh bujang lapuk,setan dari mana yang merasuki tubuh anak ini" histeris Deon.

"Ya Allah sabarkan lah hamba mu ini" ucap iham polos. Dasar kalau ngomong selalu ngelantur.

Alif sedari tadi hanya diam, melihat sirkus yang sedang sahabatnya itu adalah pemerannya.

Bisa gila rasanya jika selalu bersama mereka. Hadehh

Tapi dalam diam nya Alif dia masih memikirkan perempuan itu.

Kok gue ngeliat perempuan itu kek ga asing gitu ya, ah bomat lah. Gumam Alif dalam hati.

Lisa pov

"Besok,Abang aja yang ngantar kamu ke sekolah ya". Bang Hanif memulai percakapan, saat ini kami sudah berada di rumah.

"Gausah bang, Lisa bisa pergi sendiri kok" jawab ku kerna aku memang sudah terbiasa berangkat ke sekolah sendiri itupun dengan jalan kaki.

"Jangan, nanti kamu kecapean" jawab bang Hanif yang tak mau kalah atas penolakan ku.

"Yaudah, terserah Abang aja. Lisa Luan ya bang dah ngantuk banget".

Bang Hanif hanya berohria dan mempersilahkan ku untuk tidur.

Esok harinya, seperti yang sudah di sepakati kemarin malam kalau hari ini bang Hanif yang ngantar aku ke sekolah.

"Lisa pamit ya mi, bi. Assalamu'alaikum". Ucapku berpamitan lalu mencium punggung tangan mereka bergantian.

"Kalian kapan ujian nya dek?". Tanya bang Hanif memecahkan keheningan, karena sedari tadi tak ada pembicaraan.

"Ntar akhir bulan bang" jawabku sambil fokus dengan buku bacaan yang ku pegang.

"Oh, dh sampai dek". Ucap bang Hanif dan keluar dari mobilnya.

"Yang rajin ya". Ucap bang Hanif Sabil mengelus pucuk kepalaku.

"Iya, Lisa deluan ya bang. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam "

Disepanjang koridor sekolah seperti biasa Lisa selalu saja mengomat-ngamit yang sudah pasti perkiraan orang lain kalau dia aneh dan misterius.

Assalamu'alaikum
Hay manteman maaf kelamaan up soalnya belum dapat ide buat ngelanjut ceritanya🍁

Ohiya, Syukron ya buat kalian yang udah setia nunggu cerita aku:)

Jangan lupa klik bintang yang dibawah sebelah kiri😉

Author akan rajin up tergantung kesediaan readers juga buat dukung si authornya buat ngelanjut:v.

Canda Deng heheh😂

✍️: Minggu, 230220

Coeur fort Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang