Tiga

1.9K 213 20
                                    

  

   "Kapan aku kaya~~ kapan aku punya uang banyaak," Kang Taehyun  sedang bersenandung pelan  seraya menata alat kebersihan yang baru saja dia pakai. Ini masih pagi namun pikirannya tentu saja tidak bisa di ajak bersantai karena ucapan pemilik flat yang di tinggali Taehyun agar dia cepat membayar uang sewa untuk bulan ini dan bulan depan nya lagi.Taehyun hidup dengan memeras keringat nya sendiri setelah kedua orangtuanya resmi berpisah. Dia sudah dewasa dan tak ingin mencampuri urusan kedua orangtuanya yang membuat sakit kepala, dia bisa bebas melakukan apapun sudah cukup untuknya, meskipun dia harus mendapatkan pekerjaan yang di pandang sebelah mata karena hanya sekedar lulusan SMA.

"Taehyun-ah, apa pekerjaan mu sudah selesai? Mau membantuku sebentar?" Tanya Jung Haera wanita yang lebih tua dari Taehyun, dia sebagai penanggung jawab bagian kebersihan di Choi Group tempatnya bekerja.

"Aku sebenarnya harus membantu menyiapkan ruangan untuk pertemuan setelah makan siang, tapi tidak apa-apa aku bisa membantu."

"Untuk ruang pertemuan aku bisa menyuruh yang lain, ini lebih penting Taehyun-ah."

"Baiklah, pekerjaan apa kak?"

"Membersihkan ruangan Direktur."

  "Baik, apa aku sendirian?" Taehyun belum pernah menginjakkan kaki di ruangan sang direktur, dia memang mendapat bagian membersihkan beberapa divisi dan ruang rapat saja.

"Sepertinya iya, nanti aku tunjukkan bagaimana cara kerjanya jangan khawatir."

 

 

 

    
  Pekerjaan Taehyun hampir selesai. Haera hanya menemani Taehyun sebentar dan sudah menghilang entah kemana.Taehyun hanya perlu cepat-cepat membersihkan ruangan sebelum sang direkturnya datang.
Jujur taehyun belum pernah bertemu langsung dengan atasannya karena baru 3 bulan dia bekerja disana, dia bekerja di banyak tempat satu tahun terakhir ini dan menemukan pekerjaan sebagai petugas kebersihan di sana dengan gaji yang terbilang cukup tinggi.

    Suara pintu terbuka dan menampilkan seorang pria tinggi dengan setelan  jas rapi menghampiri Taehyun.

"Selamat pagi pak Direktur," Taehyun yang melihat soobin masuk ruangan pun menunduk hormat kepada atasannya.

  "Selamat pagi, tumben sekali bukan Haera yang berada disini"

"Kak Haera ada pekerjaan lain Tuan," ucap Taehyun yang masih sibuk mengepel lantai.

"Ohh, siapa namamu?" Soobin dengan sengaja menginjak lantai yang masih sedikit basah membuat Taehyun sedikit kesal.

"Nama saya Kang Taehyun Pak, Bapak bisa duduk di sofa sebentar? Saya akan menyelesaikannya dengan cepat," ucap Taehyun yang menahan diri agar tidak emosi itu.

  Soobin terkekeh dengan permintaan karyawan nya itu, sedikit berani tapi malah terlihat menarik di matanya.

"Aku akan duduk dengan tenang Taehyun-ie."

"Terimakasih atas kerjasama nya Pak"

"Eumm.. bagaimana kalau kamu yang bertugas di ruangan ku mulai sekarang, hanya ruanganku tidak yang lain."

"Memang nya bisa pak? Pekerjaanku yang lain bagaimana?" Mungkin Taehyun lupa kalau Soobin bisa melakukan apapun dengan jabatan yang di milikinya.

"Tentu, nanti aku yang akan memberi tahu Jung Haera tentang ini."

"Terimakasih Pak, pekerjaan saya sudah selesai, saya permisi dahulu."

"Ya, terimakasih Taehyun-ie"

"Bukan masalah Pak, Sama-sama"

  Taehyun berpapasan dengan sekertaris soobin dan melempar salam sebelum keluar dari ruangan.

"Selamat pagi pak" Park Jihoon sudah membungkuk kan tubuhnya dan berlaku menuju meja kerja nya sendiri.

"Selamat pagi sekertaris Park."

"Maaf Pak, saya terlambat."

"Kebiasaanmu kan, jangan clubbing terus makanya."

"Anak muda Pak, wajar dong" Park Jihoon hanya membalas santai ucapan sang direktur yang terkesan seperti teman dari pada hubungan atasan dan pegawai nya.

"Kamu kan gak wajar karena gonta-ganti pacar terus" Soobin sudah menerima uluran beberapa lembar pekerjaan oleh Jihoon.

"Mending sih Pak, daripada yang masih belum move on dari mantan."

"Kamu gak usah bikin aku marah Hoonie, masih pagi."

Jihoon duduk di kursi depan meja Soobin dan memangku dagu untuk bersitatap dengan yang lebih tinggi.

"Sampai kapan Pak, Arin mau dilamar pak Yeonjun kan? Gak sakit hati apa mantan bakal nikah sama kakak kandung sendiri" ucap Jihoon tanpa dosa.

"Bukan urusan mu kan, toh itu cuma masa lalu."

"Kenapa bapak nggak  nikah duluan aja?"

"Kamu gila ya? Aku gak minat sama siapapun," Soobin sudah jengah dengan perkataan Jihoon sejak tadi.

"Gimana sama petugas kebersihan tadi? dia kayaknya baik, mungil pula."

"Kang Taehyun maksudmu?"

"Iya, setauku sih dia hidup mandiri pasti gak bakal ngerepotin kalau di ajak nikah."

"Aku lebih suka perempuan omong-omong. Bukannya kita ada pertemuan sama Kim Group sebentar lagi."

"Aku ingat kok Pak, tapi benar ya dipikirkan lagi, kencan sama laki-laki menyenangkan loh Pak."

"Terserahmu saja."

.
.
.

   Omongan jihoon masih berputar di kepala Soobin. Dia penyuka perempuan sampai saat ini.

  Kang Taehyun yaa..

_____________💜💜💜______________

Terimakasih sudah menunggu

R la vu 💙

Tata 🐿️

 I Know I Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang