"Kak, nanti ke kantornya aku nebeng ya," Soobin menghampiri Yeonjun yang sudah rapi dan sedang menikmati sarapannya di ruang makan.
"Mobil kemana?"
"Lagi di servis, besok juga udah beres kok."
"Boleh sih, tapi aku jemput pacar dulu ya."
"Halah bucin."
Yeonjun terkekeh dengan jawaban Soobin, mereka berdua masih berada di rumah setelah Beomgyu dan ibu mereka pergi ke sekolah lebih dulu. Sang ayah sudah pergi seusai sarapan karena ada pekerjaan di luar kota.
"Makanya cari pacar sana, Beomgyu aja udah ada yang ngejar tiap hari masa kamu enggak."
"Sampai kapan pun bocah itu gak bakal ku restui."
"Sama sih, kita liat perjuangannya aja dulu."
. . .
Koridor menuju kelas yang akan diajar Beomgyu terlihat sudah ramai dengan siswa yang sudah berada di sekolah, dia sudah berpisah dengan Jimin karena sang eomma yang menjabat sebagai kepala yayasan BIGHIT PRIVATE SCHOOL, yayasan pendidikan dari taman kanak-kanak sampai jenjang sekolah menengah akhir dan berada pada satu tempat yang sama.
Beomgyu mengajar kelas kindergarten, lagi pula kedua kakaknya sudah bersedia mengurus perusahaan alat berat dan bahan konstruksi milik sang ayah.
Beomgyu ikut melempar senyum saat beberapa murid yang berpapasan dengannya mengucapkan selamat pagi, berbeda sekali dengan seorang siswa yang sudah berdiri di depannya dengan senyum secerah mentari pagi.
Kai Kamal Huening nama yang tersemat di blazer sekolahnya.
"Selamat pagi kak," sapa siswa yang berada di tahun terakhir SMA itu.
"Pagi juga Huening," balas Beomgyu santai seraya berjalan menuju kelas yang sebentar lagi sampai.
"Kak Gyu, udah nentuin pilihan belum?"
"Pilihan apa?" Beomgyu tidak begitu yakin kalau dia ada urusan dengan Hueningkai.
"Mau gak pacaran sama aku."
"Aku gak suka pacaran sama bocah."
"Test Drive dulu aja kak."
"Belajar sana yang rajin," Beomgyu tak menggubris ucapan yang lebih muda dan bertepatan dengan suara bel masuk yang membuat Kai harus menyerah dan pergi ke kelasnya.
"Nanti siang aku kesini lagi, tunggu aku kak," ucap Kai sembari melambaikan tangannya dengan imut.
Mood beomgyu rasanya memburuk seketika, Hueningkai itu sudah bersamanya selama lebih dari sepuluh tahun sejak keluarga bocah blasteran itu pindah dari Hawai dan menempati sebuah rumah di samping rumah Beomgyu. Kai terlalu menempel padanya seperti permen karet dan tak ingin lepas sampai Beomgyu lulus kuliah dan mengajar di sekolah itu.
Di dalam kelas
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita akan belajar membedakan hewan darat dan air setelah itu kita akan bermain gelembung sabuuun" jelas beomgyu saat anak-anak berusia 5 tahun itu sudah duduk rapi di bangku kecilnya masing-masing.
. . .
"Pagi sayang," ucap seorang perempuan berambut panjang yang sudah membuka pintu penumpang depan setelah dengan terpaksa Soobin harus mengungsi di bangku belakang.
"Pagi juga sayang," balas Yeonjun kepada Jeon Arinkekasih yang akan dia persunting sebentar lagi.
"Eh ada Soobin juga, tumben" ucap Heejin lagi.
"Hai..." Balas Soobin singkat.
"Mobil Soobin di bengkel, jadi dia ikut aku deh. Kamu udah sarapan?"
" Udah kok."
"Okay, kita jalan sekarang."
Soobin sudah bergegas keluar dari mobil setelah sampai di depan gedung kantornya, pabrik dan kantor terletak di tempat berbeda dan Soobin juga harus sering bertandang ke pabrik untuk mengawasi produksi. Soobin tidak ingin melihat adegan percintaan antara sang kakak dan pacarnya yang terlalu membuat matanya sakit. Atau juga dengan hatinya.
___ 🧡🧡🧡___
Hello.. Maaf pendek ya, semoga sukaa BinTae nya masih malu jadi belum keluar-keluar 😂😂
KaiGyu aja nihh bikin saya mabok 😭😭😭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.