Sekolah Dasar

130 17 0
                                    

Selama aku bersekolah di SD, aku bersahabat dengan Tian dan aku memanggil dia Tan, dia memanggilku "meler" ,Tian itu orang nya baik sekali tetapi aku bingung, dia ramah hanya kepadaku ,Rey dan Nabila, Rey itu teman sebangku kita , saat masuk kelas 4 SD aku tidak duduk dengan mereka berdua lagi, karena wali kelas menyuruhku duduk dengan murid baru, perempuan ,namanya Nabila.
Aku tidak sedih karena aku duduk masih dibelakang Tian, ntah kenapa rasanya jika jauh dengan dia aku merasa sendiri jika disekolah ,lucu sekali padahal waktu itu aku masih SD sudah berpikiran seperti itu, bagiku Tian adalah teman terbaikku selama 6 tahun di sekolah dasar.

Aku ingat saat itu kelas 5 SD, disaat aku mengikuti lomba baris-berbaris dengan anggota Pramuka ,Tian datang bersama ibunya yang beralasan ibuku menitipkan aku ke ibu nya Tian, saat itu ibuku dan ayahku ada perkerjaan diluar kota, aku tidak masalah, malahan aku senang sekali, seusai lomba aku tidak bergabung dengan anggota Pramuka lainnya, melainkan aku memilih bermain bersama Tian, bermain monopoli karena saat itu kita berdua suka sekali bermain monopoli, Dia yang membawa monopolinya, selama istirahat perlombaan aku bermain dengan Tian, ibu-nya hanya menyimak kita berdua sambil sedikit mencomblangkan kita berdua, tapi kita berdua tidak mendengarkan comblangan nya itu hahaha.

Dan di suatu ketika aku dan Tian bosan,akhirnya kita berdua pergi ke tempat jualan makanan,bisa dibilang tempat itu adalah kantin sekolah tempat aku berlomba, dan disaat aku mengeluarkan uang untuk membeli makanan takoyaki ala-ala, dari belakang ada yang mengambil uang bisa dibilang copet dan copetnya itu adalah salah satu murid sekolah tempat aku berlomba, Tian disitu langsung mengejar sambil berteriak

"babi, kamu ga pantes jadi copet, liat sekolahmu bagus banget, gak malu apa"

aku mengejar Tian tapi dia lari cepat sekali dasar anak gunung sampai aku kehilangan jejak dia.

Padahal aku tidak mempermasalahkan dengan uangku yang diambil oleh anak itu, tapi ntah Kenapa Tian, aku berpikir bagaimana kalo Tian mengumumkan hal ini di Microphone perlombaan.

Ternyata pemikiran ku terkabul saat aku kewalahan mengejar Tian yang ntah dimana tiba- tiba ada suara sobatku ini, lewat spiker

"ibu bapak guru sebelumnya saya minta maaf , saya disini ingin menghina salah satu murid kalian, ciri-ciri nya gendut badannya bau dan sulit sekali dikejar, tadi murid kalian mengambil uang teman saya padahal teman saya cape baru berlomba ditempat ini, kasian dia tadi kaget , saya meminta tolong untuk satpam disini untuk temukan anak itu"

kalian tau disaat aku mendengarkan itu , aku sambil berlari ke arah sumber suara Tian, ntah belum beres dari pengumuman Tian tetapi disaat sudah sampai ditempat itu aku langsung menarik Tian

"Aku lagi ngomong Mel, masa kamu narik aku si?"

"Gak usah dipermasalahin tan, aku ga apa apa ini, ibu kamu marah tau!"

"Ga akan marah, cuman pasti ngejitak"

Aku melihat kejadian disekitar, ternyata semua orang melihat kita berdua dan sampai akhirnya ada salah satu guru yang menghampiri kami, sambil berkata

"sudah ketemu orang nya nak" , aku disitu kaget

"dia Bu, bukan saya" jawab ku dengan reflek nya karena kaget

"iya ibu tau , ayok kita pindah tempat jangan disini malu banyak yang liat"

dalam hatiku aku berkata "jadi panjangkan masalahnya dasar si aneh Tian"
ibu itu mengajak kita ke taman belakang sekolah,tempat nya cukup enak , sambil duduk, ibu itu bercerita tentang anak yang tadi mengambil uang ku, namanya Dodi.

back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang