Sekolah Menengah Pertama #7

20 9 0
                                    

Guru bahasa Indonesia pun memasuki kelas, Stevanus menyiapkan kelas.

Kelasku selama pelajaran selalu hening dan selalu fokus maka tidak salah saat itu kelasku disebut kelas unggulan.

Selama 2 jam pembelajaran bahasa Indonesia lancar tidak ada yang salah karena jika sekalinya salah dengan bu Nur selalu di perpanjang makanya kami selalu serius.

Akhirnya pembelajaran Bahasa Indonesia sudah beres, aku pun mengeluarkan bekalku tetapi aku tidak lapar karena aku sudah sarapan 2x tadi , yang ke 2x nya bersama ka Ridan aku selalu mengingat-ingat itu, Kemudian Stevanus kembali ketempat bangku ku, sambil membawa bekal

"Mel aku terusin lagi ya" (sambil membuka kotak makan)

"Boleh stev"

"Jadi gimana??"

"Gimana apanya"

"Perasaan kamu ke ka Ridan"

"Suka sih suka"

"Tapi?" (Stev mengucapkannya sambil menaiki alis)

"Nggk tapi-tapi, lagian aku pun baru masuk sekolah masa pacaran"

"Dih gara gara itu kamu nggk mau jadian?"

Aku terdiam

"Udah deh besok kita ketemuan sama si Tian, biasanya si Tian tau"

"Tau apa"

"Tau semuanya tentang kamu dia kan"

"Nggk Tian tuh so tau"

"Masa sih hahaha" (stev menjawab sambil tertawa sebelumnya dia menelan dulu makanannya)

"Iya emang bener, tapi terkadang dia suka buat aku sadar"

"Ke aku juga gitu mel"

"Wah?"

"Iya mel"

"Btw kamu sodara dari siapanya Tian?"

"Kakaknya mamah tian adalah ayahku"

"Oh begitu"(aku menjawabnya sambil minum)

"Kamu udah tau kan mamah Tian punya berapa bersaudara?"

"Tau"

"Berapa coba"

"Yang pertama adalah ayah kamu, yang kedua mamah Tian yang ke 3 tanti Melan kan"

"Waw sepertinya kamu udah deket banget sama si bau"

"Hhh, emang si Tian tuh bau" (aku menjawabnya sambil tertawa)

"Padahal kalo dipikir-pikir lagi dia tuh sebenernya nggk bau, tapi nggk tau kenapa aku tuh suka banget ngehina dia, kalo dia tuh bau"

"Lah bener banget Stev"

"Hi5?"

"Yuk
"Tos"

"Eh Stev kamu kepikiran mau masuk SMP ini dari siapa"

"Dari mamahnya Tian, karena sekolah ini tuh katanya bagus banget, terus mamahnya si Tian tuh ingin juga anaknya masuk sini tapi dia lebih milih jauh dari rumahnya aneh dia tuh"

"Emang si, dia pun cerita sama aku gitu"

"Tau nya disini aku ketemu orang yang suka diceritain sama si Tian"

"Apaansih"

"Hahaha, dia pun cinta pertamanya kamu Mel"

"Iyaiya, kita berdua aja nggk pernah jujur tentang ini"

"Orang kalian berdua udah saling ngerasain, apa nya yang harus dijujurin?"

"Heh Stev jangan nggk jelas gitu, makannya abisin ,ada guru dateng disuruh makan diluar mampus diliatin sama kelas sebelah"

"KM bebas"

"Terserah"

Akhirnya Stevanus pun menghabiskan tempat makannya,dan kembali ketempat duduknya, sebelum ke tempat duduk Stevanus menyampaikan pesan padaku, hari ini kita bertiga pulang bersama (dengan ka Ridan), aku pun setuju.

Pelajaran berlanjut

Bel istirahat ke dua sudah berbunyi, aku pun menuju masjid terlebih dahulu dan kembali ke kelas untuk menghabiskan bekal ku.

Pelajaran pun kembali dimulai.

Tidak terasa bel pulang sudah berbunyi, aku dan Stevanus pun keluar kelas bersama dan didepan kelas sudah ada ka Ridan.

"Hei Mel, hei Stev"
Sapaan sore da ka Ridan

"Hey ka" kami menjawab bersama

"Udah boleh pulang kan kalian?"

"Udah ka" stev

"Iya udah ka"

"Okey kita pun mengobrol sambil berjalan menuju kerumah masing-masing , ka Ridan pun masuk ke obrolan kami dan rasanya seru sekali, kadang aku berfikir "memangnya Ka Ridan benar benar suka padaku?"

Aku mencoba tidak memikirkan hal itu tetapi terus datang kedalam pikiranku.

Mungkin aku harus bercerita ini kepada kaka ku terlebih dahulu.





back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang