Prolog.

15.2K 939 12
                                    

Namanya Jeon Jungkook, orang memanggilnya Jungkook, duapuluh-delapan tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Jeon Jungkook, orang memanggilnya Jungkook, duapuluh-delapan tahun.

Populer,

Pintar,

Kaya,

Mapan,

Tampan.

Well, semua orang menyuakai itu, semua orang menginginkan itu. Hidup makmur, duduk diam pada kursi empuk dalam ruangan dengan kulit tanpa mengeluarkan keringat lalu uang mengalir begitu saja menebalkan dompet. Semua orang mengejar posisi itu.

Namun, derajat bukan tumpuan pokok dalam hidup, memang uang adalah sumber kehidupan, tapi sumber kehidupan belum tentu uang. Hidup yang begitu tenang dan makmur rupanya belum menjamin ketentraman batiniah, masih ada celah kosong dalam dirinya yang belum terpenuhi.

Cinta.

Kasih sayang.

Kepedulian.

Hidupnya sepi tanpa kosa kata tersebut, walau banyak wanita yang berusaha mendekatinya dengan dalih sebagai klien, penyumbang saham, sekertaris, dan masih banyak lainnya, namun Jungkook tau bahwa mereka hanya mencari alasan untuk dapat berdekatan dengannya, harap-harap menumpang tenar atau beruntungnya lagi menjadi kekasih.

Sekarang ia memijit pelipis, menyandarkan punggung setelah puas menatap jejeran awan, dua gelas bir dengan kadar alkohol rendah tandas diminumnya, matanya fokus mengamati gadis berambut pirang pendek berponi dihadapannya, sedang telinganya berusaha menyinkronkan pendengaran.

Gadis itu tersenyum sopan, berujar lugas dengan intonasi pelan. "Nama saya Lalisa Manoban, boleh panggil saya Lisa. Untuk sepuluh hari kedepan saya akan mewawancarai Anda untuk dijadikan sampul majalah berkelas keluaran perusahaan kami."

Ini apa lagi?









...

Next?

Iam still working on my masterpiece.

With luv,

~~adhellinakook~~

With || Lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang