Pergi & Datang

275 25 1
                                    

14072019

•••

Tin Tin

Tanda bahwa Ayah sudah memasuki pekarangan rumah keluarga Lee.

Ceklek

"Ayah pulang!", sapa Ayah sambil memasuki rumah

Mama beranjak dari kursi ruang keluarga untuk mendatangi suami tercinta yang dinanti-nantikannya.

"Ma, Felix udah siap-siap? Dimana dia? Apa Felix masih tidur? Dasar anak itu ya. Udah mau jauh dari orang tua bukannya sedih-sedihan dulu, eh malah enak-enakan tidur", omel Ayah

Mama datang sambil membawakan teh untuk Ayah yang sekarang berada di ruang keluarga sambil merenggangkan dasi serta badan yang terasa kaku.

"Ayah, ini tehnya diminum dulu. Pulang-pulang kok udah ngomel-ngomel sih. Felix udah siap, udah packing juga. Paling bentar lagi juga keluar dari kamar. Coba Mama ke kamar Felix dulu"

Mama pergi ke kamar Felix dan menemukan Felix sedang melihat sebuah foto.

Foto yang tidak asing dimata Mama, Felix sangat
menyayangi orang yang ada di foto itu.

Mama mengelus surai coklat muda milik Felix, " Felix sayang, udahan liat fotonya. Yuk bawa barang-barang ke mobil Ayah. Ayah udah pulang, sekarang di ruang keluarga"

Felix menghadap sang mama, "Ma, aku kangen deh sama dia. Kapan Felix ketemu lagi sama dia, Ma?"

Mama tersenyum, kemudian memeluk anak tercintanya.

"Kalo kalian jodoh, kalian bakal ditemuin lagi, sayang"

Felix mengangguk sambil tersenyum dan membalas pelukan Mama.

Sesudah acara peluk-pelukannya, ibu dan anak itu menuju ruang keluarga dan membawa barang Felix bersama mereka.

"Ma, Felix pergi dulu ya, Ma. Mama jangan telat makan, kalo kangen Felix telpon aja, Ma. Felix bakal baik-baik disana"

Mama tak mampu menampung air mata yang sedari tadi terbendung dan meneteskannya.

"Iya sayang. Kamu jangan telat makan, jangan tidur terus, sering-sering kabarin Mama sama Ayah, cari teman yang baik, sedikit aja gapapa asal setia nemenin kamu, jangan bikin ribut dan jangan sampe di DO dari sekolah", ucap
Mama

Sambil menghapus air mata Mama, Felix menjawab, "Iya, Ma. Semua pesan Mama akan Felix inget terus. Yang terakhir kok bikin merinding ya, Ma? Hahaha"

Mama ikut tertawa. Anaknya itu jago sekali buat Mama tidak bisa terus menangis karenanya.

Ayah disana hanya menyimak, dan akhirnya membuka suara.

"Nah, Mama udah pesan semuanya kan sama kamu? Ayah minta sama kamu, bikin Ayah dan Mama bangga ya. Ayah yakin anak Ayah ga bakal ngecewain Ayah"

Felix memeluk sang ayah karena terharu akan
kata-katanya. Jarang sekali Felix menghabiskan waktu bersama Ayah yang sibuk karena pekerjaannya itu.

"Siap, Yah! Felix akan berusaha semaksimal mungkin!", sambil memperagakan gestur hormat kepada Ayah

Ayah mengusak rambut Felix kemudian tersenyum, "Gitu dong jagoan Ayah. Udah yuk, keburu telat, nanti kamu ditinggal sama pesawatnya"

Ayah meninggalkan anak dan istrinya pergi membawa barang Felix ke mobil.

"Ya udah, Ma. Felix pergi dulu", pamit Felix

Сup

Setelah mencium pipi Mama, Felix menyusul Ayah yang sudah siap di mobil.

Tanpa Status • [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang