Wrong Way 🔞⚠️

417 22 0
                                    

06082019

•••

Felix menutup pintu rapat-rapat agar tak seorang pun mendengar detak jantungnya yang saat ini tidak karuan.

Memangnya bisa?

Kemudian ia duduk di pinggir kasur dan memegangi dadanya sendiri.

"Ini jantung kenapa sih? Kok deg-degan gini. Apa aku harus periksa ke dokter ya besok?"

Namun cara tersebut tidak bisa membuat jantung Felix berdetak normal sebaliknya.

"Kak Chan ternyata tampan sekali ya jika dilihat dari jarak sedekat tadi. Eh- sadar Felix! Dia itu saudara kamu. Masa mau brotherhood sama kak Chan? Emangnya kak Chan mau sama Felix?", monolog Felix, lagi.

Sadar akan ucapannya, Felix menepuk pelan kedua pipinya bergantian.

Puk puk.

"Ga-ga- Gaboleh. Dia cuma saudara. Dia sepupu kamu. Titik. Haahhh..."

Felix menghela napas panjang bermaksud kan untuk menenangkan jantungnya, memastikan.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu Felix.

Ceklek.

"Felix? Kamu udah tidur?”, tanya orang itu.

Felix, yang baru saja selesai menghela napas dan berhasil mengontrol detak jantungnya, kini kembali berdetak cepat.

'Wah. Ganteng banget sih *-*' - Felix.

"Eh-em-iya, kak. Kak Chan kok belum ganti baju? Kak Chan ga ngantuk?", tanya Felix heran.

Chan maju ke arah kasur dan duduk di samping Felix.

Tanpa aba-aba, Chan mengelus surai coklat milik Felix yang halus itu.

"Iya, kakak belum ngantuk"

Yang diberi jawaban hanya menganggukkan kepala dua kali, sambil mengarahkan kepalanya menghadap lurus ke depan dengan pelan.

"Lix", panggil Chan.

"Iya kak?", kembali menoleh ke arah Chan.

"Kamu hari ini cantik banget deh, imut, manis, lucu. Semua ada di kamu"

Deg deg deg deg deg.

Siapa pun tolong jantung Felix sekarang juga.

Mereka bertatapan cukup lama, kemudian Felix memutuskan kontak mata terlebih dahulu.

"Em-makasih kak", tertunduk malu-malu.

Chan mengangkat dagu Felix pelan untuk berkontak mata dengannya lagi.

"Hey, aku serius"

Sorot mata Chan sangat dalam. Sampai-sampai Felix terhipnotis hanya karena melihat mata Chan saat seperti itu.

Felix terdiam.

Chan maju perlahan hingga Felix mundur sampai punggungnya menyentuh dinding.

Badannya membungkuk, satu kakinya ditekuk di atas kasur agar bisa menopang dengan baik. Ia mengurung Felix dengan kedua tangannya agar Felix tidak pergi kemana pun.

Jadilah Felix yang berada di bawah kurungan Chan. Mau memberontak pun ia tak bisa.

Matanya hanya fokus tertuju pada mata Chan.

Hanya itu.

Bibir Chan terbuka pelan. Ia melihat bibir Felix yang error menggoda, mungkin?

Felix mengeluarkan napas berat. Seperti otomatis, bibir Felix terbuka dan pandangannya beralih ke arah bibir Chan.

Tanpa Status • [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang