KAK CHAN?!

226 19 0
                                    

10082019

•••

"KAK CHAN!!! ASTAGA! KAKAK NGAPAIN DISITU?! INI FELIX LAGI MANDI KENAPA PINTU NYA DIBUKA. IHHH KENAPA KAK CHAN DIEM AJA SIH. PERGI GAA?!?!?!"

Untungnya Felix punya refleks bagus untuk langsung ambil handuk dan menutupi badannya.

Chan gelagapan atas teriakan Felix.

Ya gimana ga gelapan abis liat itu, Bambang.

"Ehh-eee Lix, ga gitu, Lix. Aku ga bermaksud buat."

Sebelum menyelesaikan kalimat Chan, Felix keburu malu. Kemudian mengusir Chan.

Ia mendorong Chan keluar dari pintu dan menutup pintu, lalu menguncinya dengan rapat.

Siapa tahu kejadian itu terulang kembali.

Memastikan pintu tidak bisa dibuka, Felix mencoba membuka beberapa kali, dan melanjutkan mandinya yang tertunda.

'Gimana sih. Katanya mau jalan-jalan. Mau siap-siap aja ga dikasih waktu' - batin Felix.

Tak membutuhkan waktu lama, ia keluar dari kamar mandi.

Dan ternyata disana ada Chan.

Deg.

"Mmm... Kak Chan bisa keluar sebentar? Felix mau pake baju ini"

Si lawan bicara beranjak dari tempat duduknya.

"Ehh- Maaf ya, Lix. Tadi aku ga sengaja. Aku nyariin kamu tapi ga ada di kamar. Aku cek dikamar mandi ternyata dipake, aku panggil tapi gaada jawaban. Aku kira kamu kenapa-kenapa"

Tiba-tiba, Chan menggenggam tangan Felix untuk meyakinkan bahwa ia tak bersalah.

"I-emm-iya kak. Udah ya kak Chan keluar dulu"

Mendapat maaf tereselesaikan, Chan keluar dan tentu saja menunggu Felix memakai baju.

Sementara yang berada di dalam kamar,

"ISH KAK CHAN SUMPAH YA!!! Malu banget tadii. Udahlah! Mending aku lupain yang tadi dan sekarang siap-siap"

Dirasa sudah rapi dan wangi tentunya, Felix membuka pintu yang dari tadi terkunci.

Mengantisipasi jika ada yang masuk lagi.

Dan,

"ASTAGA! KAK CHAN LAGI!! Kak, jangan suka ngagetin orang dong. Tadi aku malu tau ga sih, ih kesel"

Yang dihadapan hanya memperlihatkan gigi putihnya.

"Hehe"

"Kak, kakak mending sarapan dul-"

"Aku udah sarapan"

"Kakak mandi deh, kakak bel-"

"Wangi gini masa dibilang belum mandi"

"Yaudah nyiapin apa aja yang dibawa, kita naik ap-"

"Udah disiapin Ayen dari tadi, tinggal nunggu kamu doang"

Felix menghela nafas seberat-beratnya dan memasang ekspresi semasam-masamnya.

Ini manusia dibuat dari apa? Kenapa begitu keras kepala?

'Demi apapun, tolong kembalikan kak Chan dalam keadaan semula. Dedeq ga kuat bang' - Felix, yang sedang dramatis didalam hati.

"Kayaknya kamu mikirin sesuatu ya? Mikirnya nanti, ayo jalan keburu siang"

Chan menarik tangan Felix dengan terburu-buru.

Bahkan tanpa pegangan tangan pun, Felix juga bisa jalan cepat-cepat.

Tanpa Status • [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang