01

271 50 6
                                    

Seorang gadis tengah termenung didalam kamarnya dan menatap kosong keluar jendela.

"Non Lily ini sudah hampir sore tapi non belum memakan apapun dari tadi pagi, non Ibel juga sudah menunggu non dari tadi dimeja makan." Teriak seorang pelayan dirumah itu.

"Bi Narsih Apa kakak sudah mau makan?" Tanya seorang gadis cantik dan sangat menggemaskan itu.

"Belum non dari tadi non Lily tidak mau makan bahkan tidak menjawab ajakan bi Narsih non." Adu Narsih kepada nyonya termudanya itu, ia memang sudah sangat lama bekerja sebagai pelayan dirumah tersebut hanya dia yang menetap dan tak pernah diganti oleh kedua orang tua Lily atas permintaan Lily sendiri.

Gadis itu menatap kearah pintu kamar kakaknya dengan tatapan berharap kakaknya segera keluar dan makan bersama nya.

"Kak Lily, Ibel sangat lapar dan Ibel hanya ingin makan dengan kakak. Jika kak Lily tidak keluar maka Ibel juga tidak akan makan seperti kakak!" Gadis itu berusaha untuk memanggil kakaknya keluar dari dalam kamar tersebut.

"Kamu bisa makan dengan Bi Narsih dan Pak Dirman dulu Ibel, kakak sedang tidak enak badan untuk saat ini. Jika kakak lapar maka kakak akan turun kebawah nanti" teriak gadis yang berada didalam kamar tersebut.

Dengan rasa kecewa akhirnya gadis kecil itupun pasrah dan memilih untuk makan bersama Bi Narsih dan Pak Dirman supir pribadi Lily dan Ibel.

Flashback on!
Lily POV

Namaku adalah Lily Angela Pratama putri sulung dari Julia Angela Pratama dan Wily Pratama. Aku memiliki adik perempuan yang berumur 10 tahun dia sangat cantik dan menggemaskan, namanya adalah Isabelle Angela Pratama dan biasa dipanggil Ibel.

Aku dan Ibel memang terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan dari segi materi, namun tidak dengan kasih sayang dari orang tua. Bukan mereka keras atau membuang kami, tetapi lebih tepatnya mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Saat ini aku sedang berada diruang keluarga bersama Mama. Ya mamaku baru saja pulang dari Singapore untuk urusan pekerjaan bersama papa kemarin. Jadi sekarang aku dan mama hanya menonton tv untuk melepas rindu.

"Lily, mama dan papa akan ada pekerjaan di Bandung dalam waktu 2 Minggu kedepan. Siang ini kami akan berangkat karena nanti sore papa akan ada meeting yang sangat penting, kamu dirumah sama Bi Narsih, Pak Dirman dan Ibel ya. Jaga adik kamu baik-baik!"

Apa, ditinggal lagi? Apakah sepenting itu pekerjaan mereka daripada kami anaknya?

"Apa sepenting itu pekerjaan mama sama papa? Sampai kalian enggak ada waktu buat Lily sama Ibel." Pandanganku masih tertuju pada tv didepan kami, namun hatiku sangat memaki Mama dan Papa yang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Bukan gitu sayang, kami bekerja kan juga buat kamu sama Ibel agar kalian menjadi anak yang selalu berkecukupan." Mama mengelus rambutku dengan lembut.

"Kita emang berkecukupan dalam segi materi tapi enggak dengan kasih sayang Ma, 17 tahun umurku sekarang dan kalian selalu bilang seperti itu. Apa mama sama papa ngertiin perasaan aku sama Ibel?" Dengan air mata yang tidak dapat dibendung lagi, aku menatap mata mama dengan lekat.

Mama tidak menjawab, dia hanya memandangku dengan wajah prihatin.

"Lily ngantuk ma." Aku pun langsung bergegas meninggalkan mama dengan tatapan yang sendu, dan menuju kamarku dilantai dua.

Saat tiba didalam kamar aku mengambil sebuah buku diary ku yang selalu menampung keluh kesah ku, dan aku memilih untuk duduk didekat jendela sambil menatap kearah luar.

" Andai aku bisa memilih untuk tinggal dengan keluarga sederhana namun saling bahagia dan melengkapi, maka pilihan itu yang akan kuambil.

Kekayaan bukanlah hal yang aku impikan jika tidak ada mama dan papa yang selalu ada untukku.

Bukan aku egois, tapi apa wajar jika aku hidup dengan kurangnya kebersamaan dengan orangtuaku selama 17 tahun? Bahkan Ibel, dia masih sangat kecil untuk merasakan kesepian itu.

Aku adalah benteng, teman, kakak, sekaligus orang tua cadangan untuk Ibel maka tidak akan ada kata kerapuhan untuk diriku."

Setelah menulis diary itu aku menatap jam yang menunjukan pukul 11.30 WIB dan tak lama aku melihat mobil mama dan papa keluar dari gerbang rumah, kurasa mereka akan pergi sekarang.

Flashback off!

Hai guys, ini adalah cerita pertama aku.
Maaf jika masih banyak kekurangan dan mungkin ejaan atau feel yang kurang dapet dari cerita diatas :(
Tapi aku akan usahakan untuk update dan merevisi cerita Lily ini.

Jangan lupa buat vote dan selalu support cerita aku 🤗

Lily 'another life' (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang