Extra part 1 (Oma)

34 5 1
                                    

"Baiklah, jangan menyesal jika kamu tidak bisa kembali bersama mereka!" Ucapan terakhir Oma untuk memperingatkan Lily atas kemauannya mengikuti Oma nya ketempat yang belum seharusnya ia datangi.

"Dia kembali Ly, seseorang yang kamu rindukan dan yang selalu menghapus air mata itu dengan caranya. Dia datang dengan janji yang akan dia tepati saat kalian dewasa!" Ucap Oma yang sudah berada didepan pintu rumah bersama Lily.

Lily nampak ragu "dia?" Tanya Lily dalam hati.

"Kamu selalu memimpikan sebuah gaun mewah, istana megah, dilayani bak seorang putri dan bersanding dengan seorang pangeran bukan?" Tanya Oma.

Seketika mata Lily melotot dan sadar akan pembicaraan sang Oma.

"Kembalilah dengan orang-orang yang sedang menunggumu, jangan buat banyak orang khawatir lagi! Kamu harus bisa menjaga kesehatan dan juga diri kamu, tidak hanya untuk kamu. Pikirkan bagaimana nasib Ibel ketika tahu kalau kamu ingin meninggalkan dia saat ini. Lupakan tentang apa yang udah orang tua kamu lakukan untuk kalian berdua. Oma tau, Julia dan Wily sudah menyesal karena tidak punya banyak waktu dengan kalian. Jadi Oma mohon kembalilah!" Titah Oma lembut dengan mengusap lembut kepala Lily.

"Oma, jika dia kembali maka bagian dari hidupku sudah merasa terlengkapi. Tapi, apa bisa Mama dan Papa menjadi orang tua yang selalu ada untuk aku dan Ibel? Bahkan untuk menanyakan masalah kecil tentang sekolah kami pun mereka tidak ada waktu. Apa sesibuk itu waktu mereka? Dan apa sepenting itu berkas yang mereka kerjakan?" Lily menangis sambil sesegukan.

"Oma tahu? Setelah Oma pergi, enggak ada yang perduli sama aku dan Ibel. Kita berdua hanya saling menjaga satu sama lain. Ketika banyak anak akan berbangga diri atas kedekatan dan liburan mereka dengan orang tuanya. Justru aku takut untuk membicarakan apa yang penting dalam bagian hidup aku dengan mereka, karena mereka gak pernah mau dengerin apa yang ada didalam hati anak-anaknya." Lanjut Lily.

"Oma tahu kalau orang tua kalian adalah orang yang sangat gila dengan pekerjaan. Tapi, bukankah itu semua buat kalian? Kalian bisa menikmati hasilnya sekarang bukan? Kalian bisa membeli apa yang kalian inginkan, dan kalian bisa tidur ditempat yang layak."

"Lily tau Oma. Tapi bukan itu yang kita mau! Setidaknya mama sama papa kasih sedikit waktu mereka untuk kita. Kalau emang mama sama papa gak sempat untuk meluangkan waktu buat kedua anaknya. Setidaknya untuk Ibel aja! Dia masih terlalu kecil Oma. Lily tau jelas apa yang Ibel rasain walaupun dia selalu bilang kalau dia itu baik-baik aja." Tangis Lily pecah.

Oma hanya bisa menarik napas mendengar ucapan Lily. Jika saja dia masih ada di dunia yang sama dengan mereka, maka dia akan bersumpah untuk menghukum anak dan menantu kesayangannya itu.

"Kalaupun kamu ingin ikut dengan Oma, itu enggak akan nyelesain apa-apa. Justru kamu akan meninggalkan banyak orang dan ngasih mereka luka. Dan apa kamu mikir soal perasaan Ibel? Gimana kalau dia tambah takut? Gimana kalo dia butuh kamu disetiap malam buat dengerin cerita dia? Gimana kalau ketika dia sudah beranjak dewasa nanti dan mengenal cinta, dan sama siapa dia akan cerita tentang lelaki pujaannya itu? Apa kamu mikir soal itu Lily?" Tanya Oma tegas namun dengan nada yang masih lembut agar tidak menambah kerapuhan Lily saat ini.

Lily diam seribu bahasa, kenapa dia jadi sangat bodoh dan gegabah? Kenapa dia gak mikirin soal Ibel juga ketika dia akan benar-benar pergi ikut Oma.

"Lily minta maaf Oma, gak seharusnya Lily kayak gini. Lily emang egois!" Ucap Lily dengan tangisan yang terus menerus menggema.

Oma hanya tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah, sudah saatnya Oma kembali ketempat yang seharusnya. Dan kamu juga harus kembali dengan mereka yang sedang menunggu kamu disana. Ingat untuk selalu menjaga kesehatan untuk dirimu, adik kecilmu dan pangeran tampan mu itu." Ucap Oma sambil menggoda Lily.

Lily tertawa dalam tangisnya, memang hanya Oma nya lah yang mengerti akan situasi hati nya ini.

"Terimakasih Oma, Lily sangat menyayangi Oma." Ucap Lily tersenyum lalu mundur selangkah memasuki rumah.

Dan Oma pergi menuju cahaya terang dengan senyuman yang tak pernah pudar dari wajah keriputnya itu. Bahkan setiap kali Oma tersenyum, Lily merasakan bahwa dia sangat nyata dan ada disini.

"Aku akan kembali! Tunggu aku disana!" Ucap Lily dalam hati lalu menutup pintu rumah.





TBC
Gimana ceritanya?
Maaf ya guys, author upnya telat :(
Jangan lupa untuk Vote dan Komen guys!!!

Lily 'another life' (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang