12

50 30 0
                                    

Pukul 4 sore tadi Lily sudah pamit kepada Lala kalau dia ingin pulang agar bisa istirahat lebih nyenyak, dan saat tiba dirumah dia segera membuka pintu dan lagi-lagi tidak melihat siapapun. Lily memutuskan untuk mengambil susu coklat dan makanan untuk menemaninya didalam kamar.

"Eh Non Lily sudah pulang, non mau makan apa? Biar bibi yang masakan non." Ucap Narsih saat melihat Lily yang tengah mencari beberapa makanan didalam kulkas.

"Ah, tidak perlu bi! Lily hanya ingin mengambil beberapa cemilan dan susu saja." Jawab Lily.

"Oh iya, pada kemanain bi? Kok tumben sepi banget?" Tanya Lily.

"Tadi Nyonya sama Tuan bilang kalau perusahaan mereka ada sedikit masalah di Yogyakarta jadi mereka harus kesana dalam waktu seminggu kedepan, dan non Ibel tadi izin sama bibi akan ketaman bersama temannya dan kakak laki-laki dari temanya." Jelas Narsih.

"Teman laki-laki? Siapa?" Lily bingung, pasalnya Ibel tidak pernah menceritakan tentang teman laki-laki dan dia bahkan tidak pernah mempunyai teman laki-laki disekolah nya.

"Namanya den Rafa kalau tidak salah non."

"Rafa? Apa dia Rafa yang waktu itu bertengkar dengan dirinya? Tapi bagaimana bisa mereka berteman baik sekarang?" Batin Lily yang merasa heran.

"Yaudah, Lily mau keatas dulu ya bi."

"Iya non." Jawab Narsih.

Setelah itu Lily meninggalkan Narsih didapur dan pergi menuju kamarnya, setelah itu dia memilih untuk mandi terlebih dahulu.

❇️❇️❇️

"Abang tau gak? Ibel ini adalah cewe yang pernah bertengkar sama Rafa karena memperebutkan buku di mall waktu itu." Cerita Rafa pada Gerald saat mereka tengah duduk santai dibangku taman.

"Oh ya? Kenapa kamu tidak mau mengalah? Lelaki itu harus bisa mengalah dengan perempuan!" Terang Gerald kepada adik lelakinya itu.

"Iya bang, bahkan dia sangat menjengkelkan hingga saat ini. Huh, dasar menyebalkan." Timpal Ibel.

Gerald terkekeh melihat Rafa dan Ibel yang menurut dia sangat menggemaskan, dan ia jadi mengingat gadis nya dulu yang sangat mirip dengan Ibel saat ini.

"Ibel sangat berbeda dengan kakaknya, bahkan kakaknya sangat ramah dan cantik. Selalu tersenyum dan menggembirakan." Ejek Rafa.

"Dan kau sangat berbeda dengan abangmu yang sangat tampan dan pengertian ini." Timpal Ibel kembali.

Mereka sudah berada ditaman sekitar 2 jam hanya untuk mendengarkan pertengkaran Ibel dan Rafa, akhirnya Dirman pun datang untuk menjemput mereka.

"Mari non kita pulang!" Ajak Dirman.

"Baik pak, oh iya apa kakak sudah pulang pak?" Tanya Ibel.

"Sudah non, dia sudah pulang dari tadi." Jawab Dirman.

"Aku pulang dulu ya bang, bye!" Ucap Ibel pada Gerald.

"Baiklah, hati-hati dijalan!" Jawab Gerald.

"Jangan lupa lusa kita ada kerja kelompok, kamu datang ke rumahku jangan sampai telat!" Titah Ibel pada Rafa.

"Siap Bos!" Jawab Rafa dengan tangan yang dibuat hormat.

Akhirnya Ibel dan Dirman pun menuju mobil agar segera pulang menuju rumah. Ibel tidak banyak bicara didalam mobil, hanya ada senyum yang terukir dari wajah cantiknya itu.

Dirman tidak menyadari bahwa Gerald abangnya adalah Gerald yang menjadi first love Lily dulu. Bahkan hingga saat ini merek belum tahu nama Gerald, karena Ibel tidak pernah bertanya dan Rafa tidak pernah memberitahu atau menceritakan abangnya itu.

"Melihat Non Ibel seperti ini, saya merasa sangat bahagia. Non Ibel tidak pernah tersenyum sampai 10 menit lamanya karna suatu hal. Kurasa dia sangat bahagia dan merasa disayang oleh den Rafa dan abangnya itu." Batin Dirman.

❇️❇️❇️

"Kakak tahu? Rafa sebenernya adalah lelaki yang sangat menyenangkan, namun tetap menjengkelkan! Aku bahagia bisa bersama dengannya, bahkan aku merasa seperti dilindungi dan didengar. Andai tadi kakak ikut bersama kami, pasti kakak juga akan bahagia." Adu Ibel pada Lily saat mereka sedang berada dikamar Ibel untuk menidurkan gadis itu.

"Oh ya? Siapa nama Abang dari Rafa?" Tanya Lily pada Ibel sembari mengelus rambut Ibel yang sedang tiduran dikasur nya.

" Hah, yaampun aku lupa untuk bertanya pada mereka." Seketika Ibel bangkit dari tidurnya karena ia tidak tahu nama Gerald.

"Baiklah, bisa kamu tanyakan lain waktu. Sekarang kamu tidur, dan baca doa sebelum itu!" Ucap Lily, lalu mengecup kepala adiknya itu dan bangkit dari duduknya menuju kamarnya sendiri.

Semarah apapun Lily pada orang, ia tidak akan bisa marah pada Ibel. Karena dia tidak ingin adiknya itu merasa takut dan kesepian jika ia memarahinya.

Jangan datang lalu menghilang!
Temani dia disini bersama kesepian itu. Tolonglah untuk melawan semua rasa takut yang ia rasakan saat ini dan yang akan datang.

Aku sangat berterimakasih karena telah mau menjadi pelindung dan penyemangat untuk gadis ini.

Bahkan aku sangat khawatir ketika dia dalam kesendirian. Jaga dia selalu dan buat dia bahagia!

Aku mempercayai dia pada kalian jika kelak penyakit ini akan menggerogoti tubuh dan nyawa ku perlahan. -Lily


Up!up!up!😁
Jangan lupa untuk vote guys ❣️

Lily 'another life' (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang