Jimin bosan menunggu supir yg akan mengantarnya ke bank. Bambam bilang supir itu sedang mengalami masalah pencernaan.
Otak jimin dipenuhi banyak pikiran, ia hanya menatap kosong jalanan dari balik kaca mobil itu.
Seseorang membuka pintu mobilnya, sama sekali tidak menarik perhatian jimin.
" Halo, jimin"
Mendengar suara itu tubuh jimin menegang.
" Aku akan mengantarkanmu, karena aku juga akan kesana"
" Tidak hyung!..Apa yg terjadi pada dasimu" jimin melihat dasi yoongi yg kotor.
" Ah! Ini terkena krim kue. Ini gawat. Kau ikut dulu kerumahku ya dan aku akan mengganti baju sebentar"
" Tidak, hyung. Kau pulang saja, aku akan naik grab"
" Hei..tunggu sebentar. Kau punya supir gojek disini tapi kau mau naik grab? "
" Kemanapun kau ingin pergi, kita harus pergi bersama. Jadi ayo naik becak saja.. "
-
" Ini kesempatan baik" ucap siwon. Dihadapannya ada Kim Jaejoong sekarang.
" Tuan min, aku ingin mengatakan sesuatu"
" Ya, katakanlah"
" Iya, tapi aku tidak tahu bagaimana harus memulainya, kita sudah saling mengenal dan aku ingin agar kita berdua..."
" Ya.. Hubungan anak kita akan kita resmikan. Itukan? "
Jaejoong terkejut.
" kau juga menginginkan hal itu? "
Siwon hanya terkekeh.
" Nyonya Kim, aku sedang mencari kesempatan membicarakan ini dengan keluarga kalian"
" Benarkah? "
" Lihat, kau mengawalinya dan aku yg mengakhirinya"
" Syukurlah. Aku tidak paham bagaimana aku harus mengatakannya. Jika Yoongi dan seokjin saling mencintai kita tidak perlu.. "
Uhuk.
Siwon yg baru saja meminum tehnya terbatuk karena terkejut.
" Apa yg terjadi tuan min?" jaejoong mengulurkan air putih pada siwon.
" Kau tidak apa-apa? "
" Ya. Aku baik-baik saja"
" ehem. Tuan min, aku hanya ingin mengatakan bahwa seokjin adalah anak yg baik, dan aku yakin dia akan menjadi menantu yg baik pula"
" Benar sekali. Seokjin memang anak yg baik...Seok.. "
" Jadi aku bisa menganggap ini telah resmi" potong jaejoong tanpa mendengarkan ucapan siwon yg belum selesai.
" Ya, itu.. "
Belum selesai lagi ucapan siwon, jaejoong sudah berdiri.
" Terimakasih banyak tuan min, aku pergi dulu"
" Tetapi.. "
" Iya? "
" untuk ketenangan jiwaku, aku perlu tahu weton anak anda, dan mencocokannya dengan anakku"
Mendengar itu, jaejoong terkejut. Tapi kemudian merasa maklum.
" Baiklah saya akan mengirim berkas yg sekiranya anda perlukan nanti"
Jaejoong membungkukkan badannya dan pamit segera pergi.
Baru saja menuruni tangga utama, jaejoong melihat 2 orang yg sedang berkejaran.
Ia menyipitkan matanya, tetapi tak lama mata itu membola.
" Jimin? "
Saat jimin berlari kearahnya, jaejoong memutuskan untuk sembunyi.
" Jimin! " cegah yoongi.
" Tidak, hyung. Jangan! " jimin meronta, mencoba melepaskan genggaman tangan yoongi di lengannya.
" Dengarkan dulu aku, jimin"
" Tidak, hyung. Kumohon! "
Jimin kembali diseret yoongi ke kamarnya, dan hal itu tidak luput dari perhatian jaejoong.
Jaejoong menatap tidak percaya, ia mendekati pintu dimana tadi yoongi membawa jimin masuk. Dan kini ia tambah tidak percaya.
Disana.
Jaejoong melihat yoongi yg memagut bibir jimin dengan kasar. Ia lihat jimin mencoba memberontak, tetapi hal itu malah membuat yoongi menyerangnya lebih ganas.
Jaejoong berbalik, ia tak sanggup. Sungguh ia tak sanggup. Ia berlari, ingin cepat keluar dari rumah itu.
Sayangnya, jaejoong tak melihat jimin yg kini menangis dengan keadaan yg sangat menyedihkan.
Mendengar isakan jimin, yoongi tersentak dan melepaskan pagutannya.
" Kumohon biarkan aku pergi, hyung, hiks"
" Tidak akan pernah, jimin. Katakan padaku, apa yg terjadi? " sungguh yoongi sudah frustasi.
" Tidak, hyung. Aku tak bisa menceritakannya padamu"
" Katakanlah jimin, apa aku melakukan kesalahan padamu? "
Jimin cepat-cepat menggeleng ribut.
" Tidak, hyung. Tidak! "
Jimin mendorong bahu yoongi, dan melarikan diri." Jimin, hey! Jimin! " panggil yoongi, tapi bukannya berhenti, jimin justru semakin jauh darinya.
Dan tuan min yg melihat itu, hanya bisa menghela nafas.
-
Jaejoong sedang mondar-mandir di kamarnya memikirkan apa yg baru saja ia lihat. Tapi tiba-tiba, ingatan masa lalunya yg sudah lama ia lupakan, mulai muncul lagi ke permukaan.
Kilasan perselingkuhan suaminya dulu, park yoochun.
Permintaan suaminya dulu,..
Tawa yoochun dengan selingkuhannya,...
Seakan sedang menertawakannya sekarang.
Jaejoong mengeluarkan fotonya, yoochun dan seokjin dari lemari pakaian.
" Kau lihat kan, yoochun! Ibu dan anak itu sedang menertawakanku sekarang. 20 puluh tahun lalu, pria itu telah merampas kebahagiaanku dan menghancurkan rumah tanggaku.. dan sekarang anaknya! Dia akan merenggut kebahagiaan anak kita, yoochun! Tapi aku tak akan membiarkan itu terjadi. Selama aku masih hidup, aku takkan membiarkannya"
Seokjin mendengar suara ibunya yg cukup keras, panik dan segera mendatangi.
" Mommy? Kenapa mommy resah sekali? Mommy sedang membicarakan siapa? "
" Siapa lagi? Anak yg selalu kau manjakan dan selalu kau sayangi layaknya adik kandung! "
" Jimin? " jawab seokjin ragu.
" Ya, ya. Jimin. Kau tidak tahu apa yg dilakukannya dibelakangmu. Dia persis seperti ibunya, pria hina itu! "
" Seperti ibunya? Aku tak mengerti. Apa yg mommy katakan? Kenapa kau mengatakan ini tentang jimin?"
" Kau ingin mendengarnya?! Kau ingin tahu siapa dia?! Akan ku beritahu. Akan kuberitahu siapa dia sebenarnya"
***MHIY***
TBC
#Note
Thanks for 1k view but i am waiting your voment too.
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Is Yours
Fanfiction" Entah kenapa kau selalu membuat ulah jimin? " - Kim Jaejoong " Karena kau tak menyukainya, Mom. Tak ada yg kau sukai dariku. Semua yang aku katakan itu salah. Semua yang aku pikirkan itu salah. Semua yang aku pakai pun salah. Apa mungkin, aku ting...