Yura wewe
Yura, gue udah sampe rumah
Makasih ciw !Setelah mengirimkan pesan itu kepada yura, maura langsung menjatuhkan dirinya ke kasur, memejamkan matanya berharap kisah sedih Dera tidak diingat lagi, tak terasa air bening jatuh dimatanya, ia merasa tak bisa merasakan bahwa dirinya baik-baik saja
Maura kemudian menghapus air matanya kemudian meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap bangkit.
Apalagi maura akan menghadapi Ujian Nasional, ia harus kembali fokus kepada tujuannya untuk menjadi seorang pengacara
Tapi lagi lagi bayangan adiknya selalu muncul dalam ingatannya, wajah ceria adiknya berhasil membuat mata maura meneteskan air matanya kembali ,memang tak mudah untuk melupakan seseorang yang selalu hadir di setiap waktu maura
"Mauraaaa " seorang perempuan berteriak sangat keras dari lantai bawah membuat tubuh Maura terguncang hebat, Maura langsung cepat turun ke lantai bawah
"Mamahhhh" teriak Maura langsung memeluk tubuh mamahnya, melindungi mamahnya dari apapun yang ingin menyakitinya
Tapi tiba-tiba sebuah tangan kekar menarik kasar tangan Maura hingga maura tak bisa menahannya, Maura terlempar beberapa cm membuat ia sedikit jauh dari Hanum, Maura mendapat perlakuan kejam dari Tori itu
Tori kemudian menghampiri Maura yang sedang terduduk lemas kemudian Tori pipi Maura dengan sangat kasar, ia mencakup pipi Maura hingga Maura taj bisa berkata apapun apalagi mencoba menghindar.
"Jangan ikut campur bodoh !" bentak Tori, suaranya sangat emosi , nadanya begitu keras, ia benar benar marah sekali. Ia akan menghadang siapapun yang menghalangi nya.
Tangan tori langsung membuang wajah Maura dengan kasar
Tori langsung berjalan ke arah Hanum, mencekik lehernya
"Jangan coba coba lapor polisi hanum, atau kamu mau anakmu mati lagi? Hah?!" bentak kasar tori, lalu tori melepas cekikan itu kemudian pergi meninggalkan rumah, menutup pintu dengan kasar membuat Hanum dan Maura kaget setelah mendengarnya"Mamah" suara Maura bergetar ketakutan
Maura berjalan ke arah mamahnya dengan merangkak, karena kakinya sudah lemas sampai tak kuat untuk membawa badannya
Hanum hanya mematung tak berkata, lidahnya kelu, matanya kosong
Maura kemudian memeluk hanum dengan sangat erat, membuat isak tangis Maura membuyar setelah memeluk mamahnya
Pintu terbuka menampilkan mbok siti dan anaknya fatimah, sontak mereka berdua kaget melihat majikannya tersungkur di lantai ,belanjaan yang mereka bawa dari pasar ia jatuhkan begitu saja
"Ya allah gustii, pasti bapak kesini lagi yah non? "
Tak ada jawaban dari mereka berdua, mbok siti dan fatimah langsung membawa Hanum ke kamarnya juga dengan Maura, tapi Maura menolak ajakan mbok siti.
Maura masih mau di ruang tamu, menetralisir kan pikiran yang tadi ia harus lupakan
Maura memukulkan kepalanya berkali kali, mengharapkan ia melupakan kejadian yang tadi ia alami, ia berteriak histeris seperti orang yang sudah tidak waras
Mbok siti lari menghampiri Maura
"Sudah non, sudah " mbok siti menghentikan tangan Maura sambil menangisMaura langsung berada di pelukan mbok siti. Menangis didalam nya
🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑
Selama 1 jam Maura bicara dan menangis kepada Yura lewat telpon genggam, menceritakan semua kepada Yura
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertulis "GEMA"
Teen FictionBermula dari teman masa kecil, mereka mempunyai keakraban yang sangat kental hingga suatu hari mereka dipisahkan oleh Ayah Maura. Maura akhirnya memutuskan untuk pindah rumah, dan ketika SMA mereka bertemu kembali. Tapi Geaz mencoba untuk membuat...