BAG 2

55 3 0
                                    

Yura wewe

Yura, gue udah sampe rumah
Makasih ciw !

Setelah mengirimkan pesan itu kepada yura, maura langsung menjatuhkan dirinya ke kasur, memejamkan matanya berharap kisah sedih Dera tidak diingat lagi,  tak terasa air bening jatuh dimatanya,  ia merasa tak bisa merasakan bahwa dirinya baik-baik saja

Maura kemudian menghapus air matanya kemudian meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap bangkit.

Apalagi maura akan menghadapi Ujian Nasional, ia harus kembali fokus kepada tujuannya untuk menjadi seorang pengacara

Tapi lagi lagi bayangan adiknya selalu muncul dalam ingatannya, wajah ceria adiknya berhasil membuat mata maura meneteskan air matanya kembali ,memang tak mudah untuk melupakan seseorang yang selalu hadir di setiap waktu maura

"Mauraaaa " seorang perempuan berteriak sangat keras dari lantai bawah membuat tubuh Maura terguncang hebat, Maura langsung cepat turun ke lantai bawah

"Mamahhhh" teriak Maura langsung memeluk tubuh mamahnya, melindungi mamahnya dari apapun yang ingin menyakitinya

Tapi tiba-tiba sebuah tangan kekar  menarik kasar tangan Maura hingga maura tak bisa menahannya, Maura terlempar beberapa cm membuat ia sedikit jauh dari Hanum,  Maura mendapat perlakuan kejam dari Tori itu

Tori kemudian menghampiri Maura yang sedang terduduk lemas kemudian Tori pipi Maura dengan sangat kasar, ia mencakup pipi Maura hingga Maura taj bisa berkata apapun apalagi mencoba menghindar.

"Jangan ikut campur bodoh !" bentak Tori, suaranya sangat emosi , nadanya begitu keras, ia benar benar marah sekali. Ia akan menghadang siapapun yang menghalangi nya.

Tangan tori langsung membuang wajah Maura dengan kasar

Tori langsung berjalan ke arah Hanum, mencekik lehernya
"Jangan coba coba lapor polisi hanum, atau kamu mau anakmu mati lagi? Hah?!" bentak kasar tori, lalu tori melepas cekikan itu kemudian pergi meninggalkan rumah, menutup pintu dengan kasar membuat Hanum dan Maura kaget setelah mendengarnya

"Mamah" suara Maura bergetar ketakutan

Maura berjalan ke arah mamahnya dengan merangkak, karena kakinya sudah lemas sampai tak kuat untuk membawa badannya

Hanum hanya mematung tak berkata, lidahnya kelu, matanya kosong

Maura kemudian memeluk hanum dengan sangat erat, membuat isak tangis Maura membuyar setelah memeluk mamahnya

Pintu terbuka menampilkan mbok siti dan anaknya fatimah, sontak mereka berdua kaget melihat majikannya tersungkur di lantai ,belanjaan yang mereka bawa dari pasar ia jatuhkan begitu saja

"Ya allah gustii, pasti bapak kesini lagi yah non? "

Tak ada jawaban dari mereka berdua, mbok siti dan fatimah langsung membawa Hanum ke kamarnya juga dengan Maura, tapi Maura menolak ajakan mbok siti.

Maura masih mau di ruang tamu, menetralisir kan pikiran yang tadi ia harus lupakan

Maura memukulkan kepalanya berkali kali, mengharapkan ia melupakan kejadian yang tadi ia alami, ia berteriak histeris seperti orang yang sudah tidak waras

Mbok siti lari menghampiri Maura
"Sudah non, sudah " mbok siti menghentikan tangan Maura sambil menangis

Maura langsung berada di pelukan mbok siti. Menangis didalam nya

🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑🌑

Selama 1 jam Maura bicara dan menangis kepada Yura lewat telpon genggam, menceritakan semua kepada Yura

Tertulis "GEMA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang