BAG 3

62 3 0
                                    

Aku gak akan kemana-mana,  gak akan pergi.
Tunggu aku, aku bakal cepet pulang.


-----------------------------------------------------------------

Bel pulang sekolah telah berbunyi sangat lantang,  tapi guru yang  3 tahun akan menuju pensiun lagi tetap bersikeras tidak memulangkan anak anaknya 

Malah ia mematikan sound kelas agar anak anak tidak terganggu dengan bunyi suara bel pulang

Maura panik, karena dia pasti akan ketinggalan bus transjakarta, dan harus menunggu 1 jam lagi dengan tujuan yang sama.

"Bila matriks ini sudah dikalikan maka..." pertanyaan guru itu membuat anak anak kebingungan pasalnya dari awal beliau mengajar tidak ada satupun yang mengerti tentang pembelajaran yang dibawa beliau.

Beliau selalu mengajarkan Matematika dengan suara yang sedikit pelan tetapi dengan irama cepat, sehingga mungkin hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Banyak anak-anak protes ke Pembina Kurikulum, tapi Pembina kurikulum malah berkata bahwa kami para siswa harus memakluminya dikarenakan faktor usia guru tersebut.

Tiba tiba seorang laki laki teman Maura berteriak keras , ia mengulangi perkataan  guru itu "Bila matriks sudah dikalikan maka kita pulang " jawab spontan Farhan membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak. 

Guru itu hanya diam tanpa mengikuti tertawa anak anak kelas, kemudian ia memperhatikan bidik mata Farhan membuat satu kelas ketakutan juga dengan farhan.

Farhan kemudian tersenyum kikuk saat dirinya dibuat canggung oleh guru matematika tersebut

Entah kerasukan apa,  tiba-tiba guru itu tersenyum tipis, banyak sekali arti dari senyuman guru itu, antara dia senang melihat anak anaknya merasa bahagia atau senang karena ia bisa memakai pulpen merah lagi untuk nilai rapor anaknya

Guru itu membereskan peralatan nya ke dalam tempat pensil, kemudian tempat pensil dan juga buku matematikanya ia masukkan ke dalam tas

Kemudian beliau pergi menuju pintu kelas hingga suara sepatu pantofel nya sudah tidak terdengar lagi

Anak anak dibuat bingung, sebenernya apa yang harus di publish sikap mereka, detik itu mereka kebingungan harus senang atau merasa bersalah,  tapi lagi lagi Farhan menenangkan dengan nyanyian nya

"Cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi, firasat ku ingin kau tuk cepat pulang cepat kembali jangan pergi lagi "

Sontak anak anak dibuat tertawa lagi oleh sikap Farhan yang selalu mencairkan suasana kelas yang sedang tegang

☘️

Sial gue telat ngejar transjakarta
Batin Maura yang kesal karena harus menunggu di halte transjakarta

"Bareng gue ajah ra, tuh pas banget supir gue baru dateng " tawaran Yura kepada Maura, tapi Maura menolaknya dan bersikeras untuk tetap menunggu saja transjakarta

Maura hanya menggeleng singkat kepada Yura,  ia juga melepaskan tangan Yura yang menariknya untuk ikut ke mobil.

"Gue naik Bus Transjakarta ajah Yur" ucap Maura dengan nada pasrah.

Yura hanya bisa pasrah dan mengerti bahwa maura sudah tak ingin dipaksa, Maura bukan anak kecil dan tak pernah menjadi anak kecil, sebab ia sudah dewasa saat kelas 6 sd, mungkin karena pengaruh ayahnya

Kalau setiap anak hanya ingin meminta mainan baru di setiap doanya, Maura hanya ingin ayahnya sadar atau punya ayah baru, Maura dulu pernah sempat berbicara pada Hanum tentang 'bagaimana kalau punya ayah baru' tapi Hanum selalu menolak Hanum selalu bilang bahwa Hanum mencintai suaminya apa adanya dengan setiap senang maupun duka.

Tertulis "GEMA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang