BAG 7

38 4 0
                                    

"Selagi ayah gak di rumah selama 2 minggu kamu gak boleh main sama Geaz itu! " ucap Tori di ambang pagar,

Tori pergi untuk beberapa waktu untuk pekerjaan nya itu , bos nya menyuruh Tori untuk menginap di kost dekat kantor tersebut, jadi ia memutuskan untuk meninggalkan keluarganya beberapa saat .

Saat ayah Tori mengatakan itu, ada anak kecil yang mendengarkan itu, dia tidak menggubris dia tetap memainkan bola basket yang berada di genggamannya

Tori menyalakan mobilnya,  hanum yang sedang menggendong Dera lalu mencium punggung tangan Tori disusul oleh Maura

Saat mobil Tori melaju tidak ada lambaian tangan untuknya.

1 minggu telah berlalu, seorang anak kecil sedang berada di balkon Depan kamarnya , ia berdiri sambil memperhatikan Geaz yang sedang girang memainkan bola basketnya di lapangan seberang rumahnya walaupun terlihat agak jauh tapi maura bisa melihat seseorang dari sana.

"Maura keluarlah, tidak seru jika hanya di rumah saja " Geaz melambaikan tangannya sambil memainkan kembali bola basketnya

Maura hanya tersenyum malu, dan membalas lambaian tangan Geaz,juga tidak membalas perkataan Geaz

Seorang perempuan datang menghampiri Maura dengan menggendong bayi,  Hanum mengelus punggung anaknya yang memberi isyarat bahwa ia harus bersabar untuk tidak bermain.

"Sayang, kamu kan bisa bermain dengan adikmu" rayu Hanum untuk menghilangkan rasa sedih Maura saat itu

"Tidak mah, Dera belum bisa bicara, Dera juga tidak bisa bermain basket seperti Geaz " Maura merajuk kepada ibunya, ia memanyunkan bibirnya lalu menadahkan dagunya di tangannya

Hanum hanya tersenyum kepada Maura,  lalu Maura diajak masuk karena hari sudah mulai gelap,  Maura hanya pasrah dan mengikuti perintah ibunya

Maura sejak umur 4 tahun sudah homeschooling, jadi ia hanya mempunyai kesempatan sedikit untuk bertemu dengan Geaz, berbeda dengan Geaz ia sangat aktif dan sudah bersekolah di dekat komplek perumahannya.

Maura turun untuk makan malam bersama tanpa kehadiran Tori , lalu Hanum menepuk bangku disebelahnya yang kosong mengisyaratkan agar Maura duduk di sampingnya, Maura menurut lalu duduk di samping Hanum

Maura menyuapkan nasi berisi kuah sop kedalam mulutnya, masakan Hanum memang sangat lezat tidak pernah tertandingi

"Kok makannya gak dihabisin? " tanya Hanum lembut sambil mengusap halus rambut Maura yang panjang

"Kalau gak main sama Geaz, pokonya gak bakal dihabiskan !" ucap Maura sambil melipatkan tangannya lalu memanyunkan bibirnya .

"Sayang, jangan ngambek terus dong " rayu Hanum sambil menatap manik mata Maura yang coklat itu

"Gak mah, pokoknya Maura gak mau makan lagi, ini yang terakhir !" lalu Maura turun dari kursi nya , meninggalkan meja makan dan juga sepiring nasi yang masih terlihat utuh sedikit . Hanum dibuat kaget atas tingkah laku anaknya yang sangat manja ini,  Hanum sebenarnya harus memaklumi sifatnya, karena daerah komplek ini hanya Geaz teman satu-satunya Maura.

Saat hendak ke kamarnya tangan Maura di tahan halus oleh Hanum,  Hanum kemudian berlutut di depan Maura sambil tersenyum

"Yaudah hari ini kamu boleh ketemu Geaz, tapi gak main yah hanya bertemu saja ,  lalu harus cepet pulang, dan makannya harus abis terus! " sambil menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Maura

"Siap mah! " sambil memeluk Hanum dengan sangat erat , Hanum pun juga membalas pelukan Maura .

Maura kemudian melepas pelukan Hanum dan langsung berlari menuju pintu untuk keluar rumah ia berlari cukup kencang

Tertulis "GEMA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang