#2

454 59 6
                                    

🐇🐇

.

.

.

.

Baekhyun seperti punya indra ke-6 saja. Ia tahu saja jika ponselnya sempat dipegang Hyejin. Padahal membuka pesannya saja tidak. Semalam tak sengaja terbaca di layar saja.

"Aku tidak membuka ponselmu. Minggir! Aku mau lewat."

Alih-alih Hyejin mengelak, namun Baekhyun tetap menghadangnya dengan badannya. Diam-diam wanita 29 tahun itu sebenarnya gugup tapi dia berusaha untuk menutupinya.

"Minggir! Aku ingin berangkat kerja!"

Hyejin kesal Baekhyun terus-terusan menghadangnya dan tidak membiarkannya keluar. Alhasil Hyejin harus memukuli pria keras kepala itu.

"Jangan bohong, kau!" Baekhyun masih ngeyel. Ia menangkis serangan Hyejin.

Tidak perduli sekeras apa Hyejin memukulinya, Baekhyun tetap bersikukuh jika Hyejin dihukum. Jadi ia terus menghadangnya sampai wanita itu mengakuinya. Lumayan, ia bisa mendapatkan pelayan sehari untuknya.

"Andwaeyo!" tolak Baekhyun sembari mengejek. Ia tak perduli jika Hyejin harus bekerja. Atau lebih baik wanita ini di rumah saja menjadi pekerja fullday untuknya. Benar-benar pria yang licik.

"Ponselku tidak berjalan sendiri jika tidak ada yang mengambilnya, Hyejin-ah."

"Berterimakasihlah padaku telah menyelamatkanmu sebelum dia meledak di pahamu!" pekik Hyejin saat mendorong Baekhyun.

"Ya, aku tidak perduli. Sebaiknya kau terima saja hukumanmu!" Baekhyun membalas.

"Ish!"

"Kau mengakuinya? Ha?" Baekhyun sumringah sembari mengunci kedua tangan Hyejin.

"YA!" kali ini Hyejin mengerahkan kekuatan kepalanya menyingkirkan Baekhyun. Sundulan wanita keras kepala itu mengenai wajah Baekhyun hingga pria itu terhuyung ke belakang. Sayangnya Hyejin tidak hati-hati, mungkin karena reflek Baekhyun tidak sengaja menarik tali pinggang handuk kimononya saat hendak terjatuh.

"AAAHHHH!"

Menyadari kesalahannya Baekhyun langsung membuang muka dan berbalik badan di tempat.

"Mi.. Mianhae! Ish!"

Setelah meminta maaf Baekhyun langsung kabur dari kamar Hyejin dengan perasaan yang tidak karuan.

***

Baekhyun terduduk di depan komputernya dengan pakaian kaus dalam dan kolornya saja. Ia mengedit videonya sembari mengalihkan kejadian yang baru saja ia alami.

"Aish!"

Tiba-tiba pipinya dingin. Hyejin tanpa sepengetahuan Baekhyun memberikan kompres dingin untuk wajahnya. Sebagai permintaan maaf karena melukai wajah tampannya, mungkin.

"Aku bisa memegangnya sendiri." Ujar Baekhyun ketus. Ia bahkan tidak berani memandang Hyejin yang berdiri di belakangnya. Padahal ia sudah berpakaian lengkap.

"Baekhyun..." panggil Hyejin selembut mungkin. Ia akan pergi bekerja. Di sisi lain dia sadar telah salah karena tidak ingin menerima hukuman karena melanggar teritorial Baekhyun.

"Maaf, hari ini aku tidak bisa libur. Besok saja, ya?"

Hyejin kemudian menyuntiknya dengan kata-kata yang halus untuk menjinakkan Baekhyun. Tapi sebenarnya Hyejin hanya beralasan saja agar dia jauh dari hukuman. Ia pernah beberapa kali menjadi pelayan Baekhyun hingga mendapatkan SP dari perusahaan karena sering melalaikan tugasnya. Dan itu semua gara-gara Baekhyun. Jadi Hyejin tidak ingin hal itu terjadi lagi.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang