19#

443 55 1
                                    

🐇Hard Day🐇

.

.

.

.

.

Hari ini, hari terakhir kerja untuk para karyawan. Karena besok sudah akhir pekan. Namun ada satu orang yang belum menyadari bahwa statusnya sudah dicopot sebagai karyawan Gojiga Group. Hyejin berjalan santai seperti tidak terjadi apa-apa padanya. Ia menyapa security dan karyawan lain seperti biasanya. Hanya saja rasanya respon orang-orang menjadi sungkan karena pengakuan suaminya semalam. Tidak ada yang menyangka Hyejin adalah istri seorang petinggi perusahaan.

"Annyeonghaseyo!" begitu sapanya dengan orang yang ia temui.

Tidak sengaja aksi Hyejin dipergoki oleh Jongin yang baru saja sampai di gedung kantornya. Ia heran wanita itu masih berkeliaran di kantor. Berhubung Chanyeol datang bersamanya, Jongin pun memberitahunya.

"Hei, untuk apa dia kemari lagi?"

"Apa maksudmu?"

Jongin menunjuk Hyejin dengan dagunya. Chanyeol menyadarinya dan sepakat dengan pertanyaan Jongin.

"Mungkin untuk berpamitan dengan teman-temannya."

Mereka berdua kembali berjalan lagi menuju lantai 5 tempat kerja mereka. Wanita beristri rivalnya itu berjalan santai di belakang mereka. Hingga akhirnya pertemuan mereka dimulai di dalam lift. Hanya mereka bertiga. Hyejin menunduk untuk menunjukkan hormat.

"Anyeonghaseyo!"

Jongin merasa keki di sebelah wanita yang disukainya. Ia mencuri pandang sebentar-sebentar lalu setelahnya ia memberanikan diri untuk berbicara basa-basi padanya.

"Bagaimana kabarmu?"

"Naega?" Hyejin ragu jika Jongin mengajak bicaranya duluan. "Aku sudah membaik." lanjutnya dengan suara renyah. Sepertinya tidak hanya fisiknya yang baik, suasana hatinya juga terlihat baik.

Keluar dari lift, banyak karyawan yang memperhatikan. Sepertinya perasaan Hyejin saja yang menganggap semua orang seperti biasa, ia menyapanya. Padahal Jongin sudah tahu kenapa orang-orang di divisinya begitu intens memperhatikan Hyejin.

"Permisi, Sajangnim." bahkan ia masih memanggilnya begitu.

Hyejin menemui teman-temannya yang telah menunggunya. Yoona an Tiffany tampak berkumpul bersama.

"Annyeong!" sapanya saat menemukan mereka.

Tidak ada sambutan ceria seperti biasanya. Suasana pertemuan mereka terlihat kaku.

"Ini tasmu Hyejin-ah" Tiffany memulai dengan kesan girang yang dipaksakan. Hyejin menerima tasnya dan memeriksanya. Untung saja tidak asa yang hilang.

"Waeyo?" akhirnya ia mencurigai keganjilan di antara mereka.

Yoona ingin berbicara tapi malah mencubit Tiffany, agar dia saja yang berbicara.

"Wae? Sepertinya terjadi sesuatu yang belum aku tahu."

"Ige..." Tiffany memulai. Ia sampai melepaskan tangan Yoona yang menggayuti lengannya, membuatnya risih saja.

"Kursi kerjamu..."

"Ada apa dengan kursi kerjaku?"

"...ditempati oleh Luhan. Katanya dia naik jabatan menjadi leader kami."

Baik Tiffany dan Yoona langsung memeluk Hyejin di tempat.

"Secepat ini kau meninggalkan kami Hye." ucap Tiffany.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang