9#

358 58 5
                                    

🐇Romantic Manner🐇

.

.

.

.

.

"Kau sepertinya cemburu padanya, Hyejin-ah."

Kakak iparnya Junhee memergoki Hyejin memperhatikan Baekhyun dan Heechan terus menerus. Yang seharusnya pekerjaan menata piring akan menjadi ringan dikerjakan berdua, kini pekerjaan Hyejin justru bertambah karena Hyejin bergerak dengan lamban sambil melamun.

Hyejin kaget kembali saat kakak iparnya menepuk bahunya dengan keras. Ia merintih tapi kakaknya itu justru tersenyum geli padanya.

"Seharusnya kau buat satu untuk kalian berdua."

Hyejin sontak menggeleng. "Tidak. Maksudku aku belom memikirkan sejauh itu. Aku masih terlalu sibuk."

Junhee tersenyum iba kemudian menjejeri Hyejin sambil mengelap piring dan berkata,

"Baekhyun itu pintar akting, ya?"

"Ha?"

Junhee mengendus karena kepolosan adik iparnya.

"Sebenarnya Baekhyun itu tidak sebaik ini, setahuku. Dia menyimpan dendam dengan pamannya, ayahnya, dan juga kakaknya. Mungkin karena di depan Heechan ia tidak ingin membuat kesan buruk di kenangannya saat kecil."

Untuk hal pintar akting, Hyejin mengakui itu. Bahkan Baekhyun sangat pintar untuk berpura-pura mencintainya di depan anggota keluarganya.

"Eonni benar. Baekhyun memang pintar berakting." Sambil tersenyum miris Hyejin kembali bersedih karena kenyataan itu.

"Oh, Hyejin-ah. Maafkan sikapku kemarin ya? Aku memang agak sensitif. Baekhyun memang punya sisi yang kaku yang tidak cocok denganku."

Hyejin mencoba memahami dan sebagai orang terdekat ia memakluminya.

"Gwaenchana. Setidaknya tidak terjadi hal fatal di antara kalian."

***

Upacara peringatan sebentar lagi akan berlangsung. Tepat pukul jam 5 semua persiapan sudah siap. Hal pertama yang mereka lakukan adalah melakukan penghormatan kepada sang mendiang di depan sajian dan foto yang sudah di tata sedemikian rupa itu.

Kini tiba giliran Baekhyun dan Hyejin sebagai istrinya mengantri di belakangnya. Baekhyun bersimpuh cukup lama, hingga mengundang tanda tanya dari paman dan ayahnya.

"Hei, ada apa denganmu?" pamannya mulai khawatir. Namun tiba-tiba terdengar suara isakan Baekhyun. Pria itu menangis.

"Eomma!" ujarnya.

Hyejin berpikir Baekhyun tengah merindukan ibunya. Oleh karena itu ia mendekat dan perlahan menepuk punggungnya dengan halus.

"Eomma, wae?"

Sentuhan Hyejin itu malah semakin membuat Baekhyun menangis. Semua orang menatap mereka. Hyejin terlalu kikuk untuk memperlakukan Baekhyun sebagaimana mestinya. Tidak biasanya Baekhyun menangis dan tidak biasanya juga ia memeluk laki-laki. Namun demi menjaga image pernikahan mereka, Hyejin rela memeluk Baekhyun. Tidak ia sangka juga ternyata ia membalas pelukkannya. Hyejin terkejut sesaat.

"G... Gwaenchana, Baekhyun-ah." ucap Hyejin dengan gugup.

Bukannya suasana menjadi sendu, justru membuat semua orang malu karena keintiman mereka. Pasalnya Baekhyun dan Hyejin masih pengantin baru di keluarga mereka dan ini adalah acara pertama mereka yang digelar bersama.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang