17#

430 53 0
                                    

🐇First Date🐇

.

.

.

.

.

"Dari mana kau mendapatkan uang untuk mendirikan perusahaan?"

Tanpa menutupi, Baekhyun pun menjawab. Walaupun kemungkinan akan bertambah lagi masalah di keluarganya.

".... Eomma."

"Bagaimana bisa? Apa di keluarga ini hanya kau keluarga ibumu? Egois sekali?" ucap pamannya mencak-mencak. Kalau urusan uang saja ia langsung merespon berlebihan.

"Kenapa kau tidak pernah cerita kepada kami? Uang ibumu juga uang ayah. Kau tahu?" ucap ayahnya.

Benar seperti yang ia prediksi. Keluarga ayahnya memang tidak sekaya keluarga ibunya. Bahkan banyak pengorbanan ibu Baekhyun untuk pamannya hingga sukses seperti sekarang.

"Dia sudah meninggal." ucap Baekhyun sendu. Ia sensitif ketika berurusan dengan ibunya.

"Kami tahu, Baekhyun. Tapi bagaimana bisa kau mendapatkan perusahaan tapi kami sama sekali tidak tahu? Kau ingin mengambil sendiri hartamu? Lalu apa gunanya kau memiliki ayah, paman, saudara, dan keluargamu lainnya. Kau tidak mau membantu? Bahkan rumah sakit kakakmu sedang mengalami keanjlokan yang cukup banyak."

"Bukan maksudku. Perusahaan kami kecil. Bahkan pendapatan rumah sakit 3X lebih banyak dariku."

"Lalu ceritakan bagaimana kau mendapatkan perusahaan ini? Jelaskan!"

Baekhyun terus didesak. Bukan ingin bersikap pelit atau bagaimana. Tapi pemborosan harta oleh keluarganya membuat Baekhyun menghindari itu. Padahal ia sedang punya rencana untuk memperbesar lahan perusahaannya. Butuh biaya besar juga.

***

Setelah Baekhyun menjelaskan kejadian dari A sampai Z, mereka barulah berhenti menanyainya. Terjawab semua pertanyaan di kepala mereka. Baekhyun yang melupakan sosok Hyejin yang terbaring di ranjangnya menengoknya dan ternyata telah tertidur lagi.

Besok Baekhyun harus mengundang kuasa hukumnya yang telah mengurus perusahaannya. Termasuk surat warisan yang harusnya ia sampaikan ke keluarganya, agar mereka mendapatkan bukti konkret. Pasalnya warisan Baekhyun yang berupa tanah di komplek perusahaan di Seoul menjadi tidak sesuai. Karena bukan hanya tanah saja namun sebuah cikal bakal perusahaan untuk putranya.

Dulu Baekhyun sangat dekat dengan ibunya. Ia bahkan memahami apa saja yang disukai Baekhyun ataupun tidak. Putranya dulu sangat suka bermain game dan bermain gadget. Sifat keras kepala dan tidak mau diatur membuat Baekhyun dicap tertutup. Bahkan waktu kuliah, ketika jurusannya dipilihkan oleh ayahnya Baekhyun memberontak hingga kabur dari rumah. Namun diam-diam ibu Baekhyun menjanjikan perusahaan game untuk dirinya jika Baekhyun lulus kuliah S2-Ekonomi Manajemen untuk menyokong kesuksesannya mengelola perusahaan impiannya. Sejak kuliah Baekhyun meminta untuk tinggal di apartemen sehingga ia bebas bermain game sambil mengerjakan tugas kuliahnya. Tak sedikit Baekhyun memilih jam kuliah online. Ia tidak terlalu bodoh untuk mengerjakan tugas kuliah yang tidak sesuai dengan minatnya. Ia bisa berseluncur ke mesin pencarian dan memanfaatkan otak kreatifnya.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang